#RealStory Ep.10: Integrity Menurut Opini Chiara Tanudjaja

Hi Alterrans,

Dalam episode #RealStory kali ini, tim KAMIS akan berbincang dengan salah satu Alterrans yang berasal dari divisi Corporate Strategy. Yup, ia adalah Chiara Nadya Tanudjaja. Kali ini #RealStory-nya masih membicarakan soal value Integrity. Enggak usah lama-lama, yuk kita lihat saja apa opini Chiara mengenai value yang satu ini!

___________________________________________________________________________________________________

Q: Menurut seorang Chiara, apa sih pentingnya memiliki integritas? 

A: Menurutku integritas itu sesuatu yang sangat krusial ya untuk kita semua, baik di konteks profesional maupun di konteks personal. Karena integritas itu adalah sesuatu yang membuat orang itu bisa percaya sama kita, entah itu coworkers atau teman, ya semua orang. Istilahnya integritas itu menjadi sebuah identitas juga. Dan menurutku kalau kita semua memiliki integritas, misalnya kita melakukan sesuatu dengan kejujuran, kita juga pasti lebih peaceful hidupnya, dan tentunya bisa lebih bangga dengan apa yang kita capai, karena kita tahu kalau misalnya apa yang kita capai itu didapatkan dengan cara yang benar. 

___________________________________________________________________________________________________

Q: Sebagai Alterrans di divisi Corporate Strategy, sehari-hari kamu pasti berkutat dengan data confidential perusahaan. Apa yang kamu lakukan untuk mencegah adanya penyalahgunaan informasi? 

A: Sebelumnya, memang betul banget karena dari awal pertama kali aku masuk tim Corporate Strategy, memang langsung diinfokan apa yang dibicarakan di sini, informasi apa yang didapat, benar-benar harus stay di sini, karena memang banyak yang sensitif. Nah, kalau gimana caranya mencegah adanya penyalahgunaan informasi, sebenarnya yang pertama kita lebih hati-hati banget kalau sedang mengirimkan informasi. 

Kedua, mungkin yang lebih susah adalah be mindful kalau misalnya kita sedang berbicara dengan orang lain, khususnya ketika conversation-nya lebih casual. Kadang kan kalau ngomongnya lagi santai-santai ya bisa saja keceplosan. Nah, pada saat momen itu kita harus aware untuk apa yang kita ingin bicarakan, dan sebisa mungkin untuk kita enggak membicarakan sesuatu yang bisa mentrigger orang lain untuk menjadikannya bahan gosip haha, atau sesuatu hal lain yang kurang diperlukanlah. Dan misalkan kalau ada orang lain yang bertanya ke kita, dan pada saat itu kita masih tidak yakin apakah boleh ngomong atau enggak, mendingan enggak usah ngomong haha. Biasanya aku menyiasatinya juga dengan tanya ke manager “Ini sebenarnya boleh enggak sih dikasih tau ke orang luar?.” 

___________________________________________________________________________________________________

Q: Cerita dong apa sih bentuk Integritas yang paling terlihat  di tim kamu? 

A: Ya tentu salah satunya adalah dengan kita selalu menjaga informasi, tapi kalau menurut aku untuk day to day-nya adalah kita harus bertanggung jawab dan mempunyai ownership yang tinggi atas hasil kerja kita masing-masing. Karena dengan begitu bisa menunjukkan komitmen kita dan keseriusan kita dalam bekerja, jadi ketika kita mengerjakan sesuatu ya hasilnya itu harus bisa dipertanggung jawabkan. Dalam artian kalau misal kita ada sesuatu yang enggak yakin, ya bilang jujur dari awal daripada membuat alasan atau membuat sesuatu yang enggak ada gitu, ya making up excuses

___________________________________________________________________________________________________

Q: Apa kamu pernah merasakan diskriminasi? Apa yang kamu lakukan ketika merasakan diskriminasi?

A: Sejauh ini memang belum pernah sih merasakan diskriminasi, menurutku di Alterra oke-oke saja sih enggak pernah ada sesuatu yang mengganggu, apalagi diskriminasi. Cuma kalau ditanya aku mengalami itu apa yang akan aku lakukan di kemudian hari, pertama-tama mungkin kita melihat apakah ini honest mistake-nya seseorang atau mereka ya memang berulang-ulang dan intentionally melakukan itu gitu. Kalau memang dari awal mereka memiliki intensi untuk melakukan diskriminasi, ya aku akan berusaha untuk confront ke orang tersebut sih. Jadi aku enggak mau diam saja. Caranya pasti ya tergantung situasi ya, entah kita ngomong langsung ke orangnya, atau misalnya kita merasa butuh bantuan ya bisa ngomong dulu ke direct report dan address the problem

___________________________________________________________________________________________________

Q: Terakhir, kamu ada enggak sih semacam motto yang menjadi fondasi dari apapun yang kamu lakukan selama ini?

A: Emm.. ada sih, anything that you do, do it wholeheartedly, pokoknya harus lakukan sepenuh hati karena itu akan menjadi jejak kita, dan bagaimana orang lain melihat kita. And be authentic. Enggak usah dibuat-buat, ya  jadi diri sendiri lah. 

___________________________________________________________________________________________________

Nah itu dia wawancara lengkap tim KAMIS bersama Chiara. Untuk selanjutnya, enaknya wawancara siapa lagi ya? hmm.. tunggu aja ya di episode berikutnya!

#RealStory Ep.9: Mengulik Integrity Bersama Sang CEO

Hi Alterrans,

Di bulan September ini kita akan membahas mengenai value Integrity. Jika dideskripsikan, mungkin value yang satu ini terbilang mudah. Tapi pada kenyataannya, belum tentu lho. Untuk itu, tim KAMIS kembali berbincang dengan CEO kita, Mas Ananto Wibisono. Simak yuk wawancara lengkapnya!

___________________________________________________________________________________________________

Q: Mas Ananto sebagai CEO dari Alterra, gimana cara Mas untuk menumbuhkan budaya transparan dan jujur pada tim yang Mas pimpin?

A: Sebenarnya gampang, ya gue ngasih contoh untuk selalu jujur. Gue nggak pernah bohong, atau paling tidak ketika gue nggak bisa mengatakan yang sejujurnya, gue akan memberitahukan terlebih dahulu “Guys, this is still confidential, this is something yang gue belum bisa share terlebih dahulu.” Gue juga akan dengan jelas menyebutkan alasannya kenapa. 

Jadi, gue akan mencoba untuk nggak menyebutkan omong kosong. Walaupun gue mencoba begitu, masih banyak orang yang salah mengartikan, padahal gue sudah berbicara jujur. Jadi masih aja ada orang yang menganggap gue keras lah, atau bahkan terlalu lembek. Makanya gue selalu bilang sama orang “Bro, gue itu selalu apa adanya. Apa yang gue bicarakan, ya biasanya itu sesuai dengan kejadian yang ada.” Kalaupun memang ada yang tidak bisa gue share, I will tell

Waktu itu gue sempat ada sesi sama salah satu tim, mereka banyak memberikan gue pertanyaan. Ada pertanyaan yang mungkin nggak bisa gue jawab, ya gue kasih alasan kenapa gue nggak bisa jawab. Kenapa? Karena pertanyaan tersebut menyangkut sesuatu yang kita masih pikirkan, dan belum kita lakukan. 

Bukannya gue nggak mau jujur, tapi gue memberitahukan gitu kalau memang ada hal-hal yang belum saatnya kita share, ya it doesn’t mean gue menjadi tidak jujur. Kembali ke pertanyaan lagi, cara gue menumbuhkan ya gue memberikan contoh. Gue mencoba jujur dan responsible. Kalau gue membuat sebuah kesalahan, then i must admit that i made a mistake. Integrity itu bukan sesuatu yang hanya di omongan saja, memang ini harus dilakukan. Orang lain yang akan melihat apakah yang kita itu pribadi yang memiliki integritas atau tidak. 

___________________________________________________________________________________________________

Q: Kalau Menurut Mas Ananto, gimana sih cara untuk menjadi orang berintegritas?

A: Harus punya mental yang teguh dan iman yang kuat hahaha…. Gue nggak mencoba untuk menjadi politikus, gue juga tidak mencoba untuk saving the world, jadi kalau dalam konteks Alterra, i think it’s easy

Kalau misal kita berbicara soal politikus, ya itu susah banget. Tapi kalau berbicara untuk menjadi orang yang berintegritas di Alterra itu ya gampang kok. Lo jujur, bertanggung jawab, berbicara apa adanya, terus lo mengingatkan misal ada yang macam-macam enggak sesuai aturan, itu saja kok. Even kalau lo tidak setuju dengan aturannya, ya tidak apa-apa, diskusikan saja. Boleh kok, tapi ya beneran harus dilihat apakah aturannya yang salah atau memang lo yang salah mengartikan aturannya. 

Of course gue juga nggak bilang, gue 100% orang yang baik. Gue juga merasa bahwa pasti banyak orang lain yang lebih baik daripada gue. Ya kita mencoba untuk menjadi the best version of ourselves. Its okay if you make a mistake, tapi ketika lo sadar lo melakukan kesalahan ya lo harus admit it, fix it kalau lo bisa, kalau nggak bisa, ask for help dan ya udah move on. Belajar dari kesalahan tersebut, sehingga lo tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Misalnya–for whatever reason– lo abuse your power. Anggaplah lo tidak sadar bahwa lo abuse your power. Tapi setelah lo sadar, ya belajarlah untuk tidak mengulanginya kembali. Nggak ada orang yang sempurna, kok. Semua orang pasti akan membuat kesalahan, tapi ketika lo punya integritas, lo akan menjadi orang yang selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. 

___________________________________________________________________________________________________

Q: Kalau Mas Ananto sendiri, pernah nggak sih menemukan keadaan di mana Mas susah untuk mempertahankan integritas? Gimana cara Mas Ananto menghadapinya?

A: Kalau aku bilang sekarang, aku sih belum pernah merasakan yang gimana banget. Again, yang gue utarakan adalah dalam lingkup in my entire life ya. Apakah gue pernah menyesali hal-hal yang gue lakukan in the past, karena gue rasa itu nggak bagus? Iya. Tapi gue juga nggak pernah yang kayak “Wah ini.. I need to do the right thing,” ya pada intinya gue sih selalu berpikir, gue akan selalu mencoba do the right thing. Tapi walaupun gue kadang-kadang memutuskan suatu hal yang setelahnya gue berpikir “Wah, kayaknya salah nih,” ya berarti gue harus belajar lagi, supaya gue make a better decision

Jadi kalau disambungkan dengan pertanyaan, apakah gue pernah? Jawaban gue mungkin ya tidak pernah. Karena gue selalu merasa bahwa, gue selalu mencoba melakukan hal yang benar. Tapi ya terkadang apa yang gue lakukan 10 tahun lalu yang gue percaya itu benar, ketika sampai di waktu sekarang, gue jadi merasa itu nggak benar. Maka dari itu gue selalu belajar kan. 

Tapi apakah gue pernah mengalami kesulitan memutuskan memilih pilihan antara benar dan salah, atau dua hal yang sangat kontradiktif harus gue pilih, gue sih rasanya selalu pilih yang benar ya hahaha. Gue nggak inget gue pernah pilih yang salah sih. Jadi gue so far selalu berhasil mempertahankan integritas gue, kecuali pilihannya nggak bener dua-duanya, mungkin gue bingung tuh pilihnya hahahah

Makanya sebenarnya integrity yang gue maksud itu sangat simpel. Kalau dibaca di key behaviours-nya sebenarnya itu berisikan hal-hal simpel kan. Ini gue sambil liatin pamflet yang gue tempel di samping monitor gue, nih. Yang pertama, berperilaku jujur dan menjunjung tinggi moralitas, bertanggung jawab atas semua perbuatan dan perkataannya, memperjuangkan hal yang benar bahkan dalam situasi yang sulit, hal yang benar ya dalam konteks company ya gampang kan? Hal yang benar ya jangan sampai lo menyalahgunakan posisi lo, mengambil data orang. Menghindari dan menolak secara tegas segala bentuk diskriminasi, gampang kok.

Meskipun sometimes orang bisa terbawa, misal, karena kita bercanda, kadang menjadi mendiskriminasi orang. Tapi kalau menemukan kejadian seperti ya admit kalau itu salah, dan belajar supaya tidak mengulanginya lagi. Yang terakhir, tidak menyalahgunakan kewenangan, data, informasi, dan/atau aset Alterra untuk kepentingan pribadi. Nah mungkin poin yang satu ini bagian enggak gampangnya karena kadang kita suka menggampangkan. Again, kalau dijabarkan seperti ini, gue dari tadi tidak membicarakan hal-hal yang terlalu tinggi, yang sehari-hari saja. Jadi sebenarnya semua itu gampang, kok. 

___________________________________________________________________________________________________

Q: Terakhir, apa yang Mas Ananto lakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan informasi? 

A: Gue nggak percaya sama orang, haha. Enggak sih, maksudnya gue pun enggak percaya sama diri gue sendiri untuk itu hahaha. Jadi artinya ya kita harus meminta orang lain untuk membuat SOP, policy, dan ada orang yang secara berkala “mengaudit” semua orang. Dan kalau misalnya nggak ada orang yang netral di sini, ya gue akan mendatangkan auditor dari luar sana, untuk mengaudit whatever we have right now. Dan kita secara teknikal harus make sure, bahwa platform yang kita punya harus selalu oke, SOP dan policy pun benar, jangan sampai ada celah untuk disalahgunakan sama orang. 

Karena, kalau kata bang Napi “Kejahatan bukan terjadi karena orangnya, tapi ada karena kesempatannya.” Menurut gue itu benar banget sih, jadi sebisa mungkin kita jangan memberikan celah. Make sure langsung kasih tahu bahwa enggak akan bisa lo mencuri data di sini, karena pasti akan langsung ketahuan. Harus kayak gitu sih, ya makanya gue bahkan tidak percaya dengan diri gue sendiri. Makanya, harus ada orang yang juga mengaudit gue. At least gue let my board of director untuk memastikan, ya gue benar juga. Makanya diaudit semua segala macam, jadi ini bukan hanya soal informasi ya, semuanya.

 

Nah itu dia wawancara lengkapnya. Apa yang kamu pelajari dari #RealStory episode ini? Semoga setiap episode #RealStory bisa menjadi pengingat sekaligus memotivasi kamu untuk terus menumbuhkan value Alterra sehari-hari ya. Akan ada satu episode lagi yang bercerita mengenai value Integrity, lho. Tunggu ya!

Grow & Beyond!

Every single person knows WHAT they do. Some people know HOW they do. But very few people know WHY they do what they do. This fact has been surprisingly always become a ‘wake-up call’ to me as a knowledge worker. I’ve been working in different companies with different industries and I figure out that WHY is such an important factor to every employee. If we talk about WHY, we talk about a sort of a truly deep dive on Reason for Being that inspires on Vision & Mission that translates into Values and drives the Behaviours.

If a question jump on me “Have you found your WHY in Alterra?” I would say YES. Well.. at least that’s what I feel now. Here is the thing: I have a mission to help people find and crack their best potential. And to make it happen, I also need to help the working environment and its culture that can support Alterrans to be their best. Hence, during my time as Alterrans I was exposed on this circle on how to collaborate as a cross-functional team, building a feedback culture from grass-root, a safe to fail for the team and facilitate how we adapt quickly to move forward. The same commitment I put to my team members as a leader, by ensuring them to maximize their learning & able to grow through frequent feedback session.

The joy of its dynamic process and the eagerness of Alterrans to keep learning toward how they work as a team are always inspiring to me. But, there is another thing that inspires me more and yet what makes me really proud of: Our Leaders, especially our Co-Founders, Ananto & Jefrey. They believe that Alterra is going to be The Best Place to Work yet become The Best Technology Company in Indonesia. These two reasons that they always echoing to each and every one of us, Alterrans, either in All Minds Meeting or simply when we have informal discussion with them.

People don’t ‘buy’ what you do, people ‘buy’ WHY you do it. And that’s exactly what Alterrans do. Our Co-Founders’ WHY has actually shaped into one word: GROW. This word is such a bind between my personal’s WHY and the reason WHY Alterra exist. I am not trying to tell you that every single day in Alterra is a beautiful day in which you always succeed and achieve exactly what you have set in your OKR/KPI. You fail once, you fail twice, and you may fail many times. And that’s what we actually deal with sometimes in certain period of times.

Here is the thing: the goal is not to be perfect by the end, the goal is to be better tomorrow. That’s why we have a PO.Box, a space where you can express Appreciation publicly and constructive input personally among Alterrans, we also have Check-Up Session, 360-Degree Feedback and Performance review in our PMS (Performance Management System). Those kind of things that keep guiding each Alterrans to GROW. And I am so proud of it.

We know that when we are able to grow and able to achieve what we targeted, we always feel happy. I want it too for sure, but that is not my finish line. Well, we live in the Infinite Game where having a finish line is just a myth. Making sure that I could help other Alterrans to grow is always be my inspiration. Simon Sinek once said: “When we help ourselves, we find moment of happiness. When we help others, we find lasting fulfilment.” So now, I am on the mission to find that fulfilment and helping Alterrans find their fulfilment too. That is the best part of this journey.

Thank you Alterra. To grow & beyond!

Alterra adalah kita

Awal tahun 2020 adalah momen yang mengubah hidupku saat pertama kalinya aku ke Jakarta untuk bekerja di perusahaan Alterra. Pada bulan Januari, aku resmi bergabung menjadi bagian dari tim Technical Writer Alterra. Momen tersebut juga adalah awal dimana aku mendapatkan kesempatan untuk menekuni dua bidang yang aku sukai, yakni menulis dan bidang IT sekaligus.

Tantangan awal yang harus aku hadapi adalah masa masa penyesuaian dan mengejar “kegagapan” akan pengetahuan dunia Tech dimana baru di Alterra aku dapatkan. Beruntungnya, lingkungan Alterra yang menjunjung tinggi aspek kolaborasi menyebabkan aku dengan mudah mendapatkan support dari semua pihak sehingga aku mampu “mengejar” ketertinggalanku di banyak bidang.  

Setelah menyelesaikan berbagai tantangan dan dapat lolos masa probation selama 3 bulan aku menyadari bahwa bekerja di Alterra adalah pengalaman yang menyenangkan. Lingkungan Alterra menurutku sangat cocok untuk aku dapat bertumbuh dan berkembang meningkatkan kapasitas diriku.

(Ilustrasi: Freepik)

Ada pencapaian yang aku sendiri tidak menyangka dapat aku lakukan, seperti menulis dokumentasi sistem, belajar menulis SOP dan Policy, belajar mengenai bahasa pemrograman sederhana untuk dokumentasi markdown dan asciidoc, eksplorasi mengenai tools dan continuous integration untuk penerapan standar dalam suatu departemen, hingga dapat membuat source code tools yang kompleks untuk kepentingan satu tim.

Hal-hal baru yang aku dapatkan saat bekerja ada banyak termasuk melatih diri untuk lebih teliti dan sabar saat mengerjakan sesuatu, berani untuk belajar hal yang baru walau banyak kegagalan seperti saat membuat dokumentasi, menulis source code, dan menerapkan continuous integration, dan terakhir belajar untuk melakukan kolaborasi dengan orang yang memiliki nilai-nilai berbeda dariku.

Bagiku kultur perusahaan Alterra memungkinkan seseorang untuk menjadi versi dirinya yang lebih baik dengan membantu orang-orang disekitarnya menjadi lebih baik lagi. Ketika genap 9 bulan aku bekerja sekarang, aku merasa bahwa versi diriku saat ini lebih baik daripada aku 9 bulan yang lalu. Alasan itu yang membuatku bangga dengan Alterra, karena Alterra adalah kita yang menginginkan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dengan berkolaborasi dan berkembang bersama.

Work is My School of Awareness

Ada sebuah kutipan di internet yang bilang “Life is the school of awareness”. Bagiku kutipan itu berubah jadi “Work is my school of awareness” setelah bekerja hampir 1 setengah tahun sebagai Technical Writer di Alterra. Alasannya, karena ada banyak hal menarik yang nggak henti-hentinya menginspirasi dan juga mengubah cara pandangku selama bekerja di sini.

Kalau jawaban lebih panjangnya, aku senang bekerja di Alterra karena merasa dihargai dan diajak untuk bergerak bersama-sama. Aku akan selalu ingat bulan-bulan pertama dimana aku harus belajar tentang Tech dan segala tentang Alterra. Dari awalnya harus didampingi teman saat mewawancarai narasumber untuk sebuah dokumentasi sampai akhirnya bisa mengerjakan sendiri tugas dan tanggung jawabku tanpa didampingi. Bahkan aku mampu untuk mengemban tugas yang lebih besar tanggung jawabnya secara mandiri.

(Foto: Dok. Alterra)

Aku akan ingat, baik itu hari yang mulus ataupun sulit, di Alterra aku dikelilingi banyak orang yang bersemangat untuk belajar dan memberikan usaha terbaik mereka. Biar pun pekerjaan bertambah sulit atau ada kendala, semua menunjukkan sikap terbaik mereka dan berusaha menyelesaikannya semaksimal mungkin. Dan itu secara nggak sadar membuatku termotivasi untuk selalu jadi lebih baik.

Aku akan ingat Managerku yang bilang, “Jangan takut salah. Di sini tempat kamu belajar”. Aku bersyukur ketika aku memberanikan diri untuk mulai mengambil keputusan dan berani belajar, bisa mendapatkan ruang dan sekitarku nggak ragu-ragu untuk mendukungku.

Aku akan ingat keragaman yang pernah aku temui saat berkolaborasi dengan orang lain. Pada kesempatan itu aku belajar menyesuaikan diri agar kolaborasi dapat berjalan secara maksimal untuk meraih tujuan.

Aku juga akan ingat hal-hal kecil seperti menyapa teman kantor dan kulineran bersama di sekitar kantor, diingatkan untuk jaga kesehatan, diberikan tips ‘kalau sedang buntu, jalan-jalan sore dulu keliling kompleks kantor dan menghirup udara’, saat suasana di tengah meeting penuh dengan hiruk pikuk bahasa Jawa ada teman yang mengingatkan untuk ‘pakai bahasa Indonesia’ karena ada si Shindy yang nggak mengerti sama sekali, sesi privat belajar sama-sama sampai lewat waktu kerja agar semua nggak ketinggalan dan masih banyak lagi.

Hal hal diatas dan masih banyak lagi adalah alasan yang membuatku bangga menjadi bagian dari Alterra. Terima kasih sudah memberiku kesempatan untuk banyak belajar dan bertumbuh di sini.

Alterra The Happiest Workplace

Tulisan ini bukanlah dongeng maupun cerita rakyat yang dikarang – karang. tapi tulisan ini nyata adanya dan merupakan bentuk kebanggaan saya terhadap keluarga besar bernama Alterra.

Satu tahun lebih 2 bulan, saya menjadi Alterran. sebuah keluarga, sahabat, teman, dan saudara yang sama – sama mempunyai visi misi yang sama. selalu berusaha untuk menjadi perusahaan teknologi terbaik di Indonesia. bagi saya ini merupakan tantangan yang harus dilakukan setiap Alterran, mengingat umur Alterra baru sekitar 5 tahun an, sehingga banyak improvement – improvement bisnis yang terjadi, namun demikian Alterra tidak pernah melewatkan kesempatan untuk memanjakan setiap karyawannya. dan rasanya kata manja tidak terlalu berlebihan saya ungkapkan atas segala hal yang sudah di berikan alterra baik moril maupun materil. sebut saja voucher code setiap bulannya, voucher tambahan untuk paket data, reimburse meja dan kursi kerja di rumah untuk menunjang WFH, dan masih banyak lagi, itu semua merupakan salah satu bentuk perhatiannya alterra agar kami dapat bekerja dengan nyaman apalagi ditengah pandemi seperti ini.

Dalam hal pekerjaan. Alterra merupakan tempat terbaik untuk mempelajari hal – hal baru membuat kami sebagai tim tech menjadi lebih grow dan lebih terbuka wawasan seputar teknologi baru ataupun teknologi yang sedang trending. Selain itu kami dituntut untuk selalu menerima tantangan agar kami semakin terlatih dalam menangani berbagai macam kebutuhan customer. karna hal itu lah banyak pelajaran dan habbit positif baru yang saya rasakan setelah 1 tahun 2 bulan ini sebagai warga alterra.

Saat pandemi ini kita mendengar banyak kabar menyedihkan dari saudara – saudara kita yang terkena dampak dari COVID – 19 dan mengharuskan mereka untuk berhenti bekerja ataupun pengurangan gaji karena kebijakan perusahaan di tempat mereka bekerja demi mempertahankan kelangsungan bisnis nya, selain itu masih banyak juga yang harus datang ke tempat kerja dengan segala protokol kesehatan yang diterapkan dan ketakutan akan ancaman tertular virus ini. tentu ini merupakan hal yang menyedihkan yang sedang saudara – saudara kita alami. sekarang entah berapa banyak ayah yang sedang kesulitan membeli popok atau susu bagi bayi nya, banyak keluarga yang terancam terusir dari rumah kontrakan karna belum bisa membayar. atau bahkan demi makan sehari – hari.

Kejadian ini membuat saya semakin tersadar dan bersyukur atas nikmat yang masih Allah berikan pada saya, karna di alterra ini perusahaan memberikan kebijakan dengan memberlakukan WFH hingga desember 2020 nanti sehingga kita dapat bekerja dengan aman dan nyaman di rumah serta memberikan banyak tunjangan – tunjangan lainnya. maka dari itu sebagai bentuk syukur saya. saya mengajak seluruh alterran untuk mendoakan pimpinan – pimpinan kita agar mereka diberikan kesehatan dan kemudahan dalam memimpin perusahaan sehingga dapat bertahan ditengah kondisi seperti ini, tak lupa juga untuk saling membantu saudara – saudara kita yang terdampak COVID – 19 agar mereka pun merasakan kebahagian seperti halnya kebahagiaan yang dirasakan semua Alterrans. let’s spread love and kindness to other people.

Perjuangan Project Ops

Project Ops. Mungkin sebagian orang masih belum mengetahui siapa dan bagaimana cara bekerja kami. Kami adalah salah satu bagian oprasional Alterra yang membantu jalannya oprasional dari pihak operator di bagian fisik dan non fisik. 

Apakah fisik dan non fisik yang di kerjakan team project ops? Pekerjaan non fisik adalah sesuatu yang berhubungan dengan system. Sedangkan Fisik adalah pekerjaan yang berhubungan dengan kartu perdana baik kartu perdana XL, Axis, Tri dan Indosat.

Kami tidak pernah mengeluh betapa beratnya beban yang kami rasakan karena semuanya kami bagi sama rata. Seperti kata pepatah berat sama dijinjing, ringan sama di pikul. Kalau ibarat lagu yang sangat tepat bagi kami adalah pergi pagi pulang pagi. Kenapa? Karena di saat promo kami tidak memperhatikan waktu yang kami habiskan demi kepentingan bersama. Baik itu customer maupun operator.

Hal yang paling seru dikala promo sedang menumpuk adalah banyaknya bala bantuan dan makanan buat motifasi team bala bantuan agar tidak pernah mengenal lelah membantu kami. Canda tawa serta kebersamaan sangat terlihat solid dengan saling membantu satu sama lain dan saling menyemangati agar pekerjaan yang tadinya melelahkan jadi terasa ringan.

Namun pada masa pandemi ini kami merasa sepi karena semua team ops divisi lainnya yang beroperasi sudah melakukan semua pekerjaan di rumah masing-masing atau work from home. Sedih karena korona harus berpisah sampai berbulan-bulan dengan team yang lain dan hanya dapat bertemu di via zoom saja.

Walau begitu kami team Project Ops tetap masuk di masa pandemi ini karena permintaan operator agar penjualan kartu perdana tetap berlangsung. Really big thank you buat semua para lead yang sudah faith duluan dengan operator yang meminta keringanan bagi kami untuk tidak masuk setiap hari melainkan Senin, Rabu dan Jumat. 

Terima kasih juga bagi para team management Alterra yang sudah memberikan semua yang terbaik bagi kami untuk melakukan test covid-19 dan memberikan segala fasilitas kepada karyawan agar terhindar dari penyakit berbahaya tersebut. Tetap semangat dan tetap jaga kesehatan bagi semua warga Alterrans. Chaiyo…

Proud to Be PNS (Pegawai Negeri Startup)

Oktober 2017, pagi itu saya memakai baju kemeja putih & rok hitam, sudah persis anak magang. Siap untuk interview kerja di Sepulsa (Alterra). Sebagai mahasiswa yang kesehariannya kuliah nongki – kuliah nongki, saya belum pernah ada pengalaman untuk interview kerja. Setelah kurang lebih 15 menit menunggu, akhirnya ada seseorang dengan celana jeans pendek & baju kaos menyapa. Yupp dia adalah Ibu Peri kecintaan kita semua, Ibu Puspa.

Hal pertama yang dia bilang ke saya: Besok kalau keterima dan kerja di Sepulsa, gaboleh ya pakai pakaian kayak begini. Baju dinas Sepulsa itu celana jeans & kaos. Interviewnya tidak menyeramkan seperti  yang saya bayangkan, justru saya enjoy di interview oleh Ibu Puspa & Pak Mail. Ditraktir minum & makan, tapi karna masih malu – malu jadi pesannya sedikit. Kalau sekarang ditawarin, bakal beda cerita haha

Kebetulan saat saya masuk ke Sepulsa, bersamaan dengan saya mulai skripsi. Sempat ragu apakah bisa fokus untuk kerja & skripsi. Tapi Alhamdulillah, saya beruntung menjadi bagian dari team yang sangat pengertian plus dengan leader yang sangat mensupport saya agar bisa menjalani keduanya dengan baik.

Oh iya, sebelum makin panjang, perkenalkan saya Dyah, saat ini bekerja di Alterra sebagai Lead Operations BPA . Hampir 3 tahun menjadi bagian dari alterra, menjadi keluarga ops, team dengan kekeluargaan yang sangat erat, sangat solid. Team yang selalu standby 24/7 , baik dalam hujan badai , outing, bahkan di Hari Raya team Ops selalu siaga untuk memastikan semua transaksi aman dan customer juga nyaman. Saya sangat beruntung bekerja dengan team yang masing – masing membernya memiliki ownership yang tinggi terhadap pekerjaannya. Banyak hal yang saya pelajari baik dalam keseharian sebagai ops maupun dari training – training yang disediakan oleh alterra. Support dari Alterra untuk Alterrans agar terus grow sangat saya rasakan. Bukan hanya kata – kata, tapi bukti nyata, hazekk

Kepedulian Alterra juga semakin terasa bagi saya dimasa pandemi ini. Tidak hanya support untuk Alterrans, Alterra juga ikut aktif dalam memberikan bantuan untuk warga yang terkena dampak covid19, khususnya yang berada disekitar kantor Alterra. Baik yang ada di Jakarta, Malang, maupun Jambi. Secara tidak langsung Alterra mengajak & mengingatkan Alterrans untuk jangan lupa berbagi meskipun sedang pandemi.

Disaat beberapa perusahaan diluar sana melakukan pengurangan karyawan, Alterra justru sangat merangkul karyawannya. Berbagai jenis support diberikan. Mulai dari employee discount code reguler, Vucher paket data WFH, Monthly subsidi WFH yang masuk ke payroll, dan yang terbaru dan gokil adalah Alterra juga memberikan subsidi Meja & Kursi untuk karyawannya. Nikmat mana lagi yang kau dustakan coba?

Semakin Growth dengan Job Position Ganti 3 kali

Halo Alterrans… sebelum aku cerita, kenalin namaku Lina, posisi pekerjaanku sekarang sebagai Innovation Research Analyst di divisi Innovation. Asal muasal bisa bekerja di Alterra, aku dapat info dari kakak tingkat di organisasi kampus yang kebetulan juga bekerja di Alterra. Saat itu posisi yang dibutuhkan adalah sebagai Technical Writer (TW), sehingga dimasa probation aku bekerja sebagai TW dan setelah lulus probation aku pindah ke posisi Research Engineer, kok bisa??? 

Thank you untuk managerku di tim Merlin (sebelum tim Innovation) yang memberikan kesempatan untuk aku mencoba di posisi Research Engineer (RE), sebelumnya gimana bisa aku pindah secepat itu?  Jadi selama di posisi TW, sebagian besar pekerjaan support project tim RE, selain itu juga karena sebelumnya memang ada hobi dan passion di research, maka disaat 1on1 dengan manager ku utarakan keinginanku untuk bisa lebih berkontribusi di Alterra melalui research dan di approved Alhamdulillah… Research pertama yang aku kerjakan saat itu adalah “Recipe to build a Great Team” selama riset project ini aku belajar mengenai karakter leader di Alterra, bagaimana cara mereka menghandle sebuah tim untuk bisa lebih produktif sekaligus bikin happy anggota timnya. 

Selama di tim RE ini pengetahuan riset bertambah, lebih sering research jenis kualitatif yang biasanya selalu research dibidang kuantitatif. Hingga pada suatu hari ada tawaran posisi untuk aku bisa lebih growth dibidang bisnis dan yang pasti juga bisa lebih berkontribusi di Alterra, singkat cerita… tawaran itu aku terima dengan pertimbangan ingin mempelajari hal baru dan ingin meningkatkan skill research dalam hal support data for decision making. 

Di tim innovation aku lebih belajar menghargai waktu, membiasakan diri untuk memprioritaskan pekerjaan, kemampuan skill research juga semakin meningkat dan yang paling penting dari semua hal ini ada prinsip yang selalu aku terapin dalam bekerja, kalau diurutin skala prioritas yaitu jika aku bisa growth di tempat itu maka dilanjutkan dan juga harus dapat berimpact (berkontribusi) pada perusahaan. Aku happy, aku bangga dan aku beruntung disini, tempat bekerja yang asik untuk belajar, selalu memberikan apresiasi pada pekerjaan karyawan yang sesuai ekspektasi bahkan lebih dan yang paling penting disini lebih melihat performance setiap karyawan berdasarkan kontribusi yang telah diberikan bukan senioritas, jadi sesuai untuk kalian yang memiliki jiwa Champion. Thank You Alterra!

Menjadi Alterran Usia Satu Tahun

Tepat satu tahun sudah usiaku menjadi seorang Alterran. Setelah banyak merangkak dan meraba, sudah waktunya untuk mulai berjalan lebih stabil kemudian berlari. Kalau ada yang bertanya, apakah kerja di Alterra sudah sesuai ekspektasi di awal, jawabanku selalu “Beyond“. Karena terlalu banyak hal yang kudapatkan sejak bergabung bersama Alterra.

Sudah banyak yang bilang seperti ini, “Alterra adalah tempat kita belajar tapi dibayar”. Ini benar sekali. Banyak ilmu dan pengalaman baru dari sini. Ilmu untuk kemampuan diri dan pengalaman hidup. Belajar untuk punya tujuan. Belajar untuk menghargai proses. Belajar untuk berani mencoba. Belajar untuk grow. Belajar untuk persistent. Belajar untuk memberi-menerima feedback. Hal-hal ini yang paling ku-highlight di antara banyak pelajaran lainnya.

Sudah paling pas kalau Alterra punya lima values ini: Customer focus, Champion, Innovation, Integrity, dan Collaboration. Kelima nilai ini yang kupelajari sejak hari pertama masuk Alterra tahun lalu. Ternyata bukan cuma sekadar lima kata biasa, tapi punya makna yang matang dan juga dampak bahkan untuk kehidupan sehari-hariku.

Tidak pernah berhenti bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Alterra. Plus di masa pandemi ini, ketika banyak ketidakpastian bisnis dan lapangan pekerjaan di luar sana, tapi Alterra justru semakin sangat peduli dengan setiap Alterran-nya. Alterra memastikan bahwa kebutuhan kami terpenuhi dan kami mendapatkan kenyamanan dan kemudahan dalam bekerja dari rumah untuk waktu yang lama. Subsidi paket data, bingkisan cinta WFH kit, bahkan sampai subsidi meja-kursi kerja, siapa lagi kalau bukan dari Alterra.

Khusus saat ini, aku sangat bersyukur, kebijakan-kebijakan Alterra yang sangat humanis membuatku bisa pulang ke rumah selama ini. Karena semenjak kuliah, menjadi seorang perantau jauh, aku cuma bisa pulang dua kali setahun dan paling maksimal dua pekan saja. Tapi kali ini aku bisa tetap di rumah selama yang aku inginkan, berkumpul dengan keluarga, dan tetap belajar dan bekerja dengan nyaman. Panggilan “The best place to work and grow” untuk Alterra memang benar adanya.

Terima kasih, Alterra. Kurasa inilah hadiah untuk satu tahunku belajar di sini. Dan ya, aku bangga menjadi Alterran.

×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.