Kerennya Kantorku, Alterra!

Pertama kali kerja dan mendapat kesempatan bekerja di kantor sekeren Alterra rasanya begitu bangga dan bersyukur. Karena Alterra adalah perusahaan yang sangat loyal terhadap semua karyawannya.

Di Rumah Aja!

Di masa pandemi seperti ini, Alterra memberikan begitu banyak fasilitas untuk support segela kagiatan yang berkaitan dengan pekerjaan masing-masing karyawannya. Salah satunya adalah memberikan waktu yang cukup lama untuk bekerja dari rumah karena masih dalam masa pademi covid-19.

Love Box Dari Alterra

Alterra tidak hanya memberikan waktu untuk bekerja di rumah saja. Alterra juga mengirimkan love box ke rumah masing-masing karyawan. Isi dari love box itu sendiri adalah beberapa barang yang bisa membantu menjaga kesehatan para karyawannya seperti handsanitizer dan masker serta ada juga vitamin.

Dari situ sudah terlihat bahwa Alterra sangat loyal kepada para karyawannya, double protection tadi yang akan tetap membantu kita selalu sehat selama di rumah saja. Tetapi jangan lupa, Alterra juga memberikan sesuatu yang sepertinya akan jarang didapatkan di kantor lain selama masa pandemi seperti ini.

Meja Kursi Dari Alterra Untuk Kalian!

Untuk bekerja dari rumah pastinya kita membutuhkan tempat yang enak dong, misalnya kursi yang empuk dan meja yang kokoh untuk bekerja dengan santai tapi serius. Karna bekerja di meja makan, ruang tamu, dan kamar tidur akan membuat kita menjadi tidak produktif. Maka dari itu, Alterra memberikan subsidi dana untuk membeli meja kursi yang kita inginkan dan akan membantu kita bekerja secara produktif walaupun hanya dari rumah.

Rasanya sangat senang bisa bekerja di kantor seperti Alterra ini, tidak ada kurang-kurangnya memberikan dukungan untuk seluruh karyawannya selama masa pandemi covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir.

Dan kalimat “Aku Bangga Menjadi Alterrans” sepertinya patut untuk diucapkan. Karena pasti jarang atau mungkin hanya ada beberapa kantor yang bisa memberikan bantuan yang begitu banyak untuk para karyawannya.

Paket Data WFH Gratis Dari Alterra!

Satu lagi hal yang lagi-lagi membuat sangat bersyukur bisa bekerja di Alterra adalah, kita selaku karyawan Alterra juga di support dana untuk membeli paket data tiap bulannya. Yang di rumah atau di kos nya tidak ada jaringan wifi pastinya sangat senang dengan hal yang satu ini. 

Semoga apa yang sudah diberikan oleh Alterra kepada karyawannya bisa membuat kantor ini lebih berkembang dan makin berjaya di masa mendatang. #BanggaJadiAlterrans  #LifeAtAlterra

Bangga Menjadi Alterrans

“Tempat Kerja terbaik dan Perusahaan teknologi yang terbaik di Indonesia” selalu menjadi semangat untuk menjalani setiap hari nya. Profesionalisme dan Integritas di dalam keseharian saya melayani “Konsumen” membawa saya bersama tim, siap untuk Berkolaborasi dengan semua rekan kerja untuk menjadi Pemenang dengan Inovasi- Inovasi yang kita kerjakan menjadi penyemangat dalam keseharian saya menjalani hari-hari. 

Saya bangga menjadi bagian dari keluarga besar ini yaitu keluarga besar ALTERRASejarah 5 tahun lebih adalah masa yang sangat lama dan saya pikir.. saya tidak bisa tidak peduli dengan apa yang dilalui keluarga besar ini, ALTERRA adalah keluarga yang saya cintai. Itulah yang saya pikir dan rasakan. Kebanggaan bukan terletak pada seberapa banyak materi atau benefit yang sudah diberikan keluarga besar ini kepada saya, tetapi Perjuangan, Semangat, Kepedulian dan, Rasa Kebersamaan yang menjadi kebanggaan terbesar yang bisa saya rasakan. 

Bertumbuh bersama merupakan sarana untuk mengenal satu sama lain, bagaimana mengerti tentang makna kehidupan ini juga merupakan “hadiah” tambahan berarti yang saya dapatkan selama saya berjuang bersama keluarga besar ini. Hari-hari belakangan ini dengan adanya wabah COVID-19, menjadikan titik balik yang mengubah kehidupan saya, karena… dampak ketidakpastian dari wabah ini, yang menjadi ketakutan tersendiri dari beberapa orang diluaran sana, tidaklah terlaluberdampak jika dijalani bersama dengan keluarga besar yang saling mendukung satu sama lain. 

Saya Bersyukur, untuk keluarga besar ini… keluarga besar ALTERRA merupakan keluarga besar yang saling peduli satu sama lain, menguatkan setiap anggota keluarganya dengan tulus dan ikhlas. Sebuah pengalaman yang tidak dapat ditemukan ditempat lain, sekaligus menjadi pengalaman sekali seumur hidup yang berharga dan merupakan manifestasi nyata dari semangat kesetiakawanan yang saya dapatkan dari film-film triad Hongkong yang saya lihat semasa saya kuliah dulu. 

Semoga Keluarga Besar ALTERRA menjadi yang terbaik se Indonesia, MERDEKA!!! 

“Having somewhere to go is home. Having someone to love is family. 

And having both is a blessing.”

Cool + Labor + Ratio + N

Kolaborasi dalam bahasa inggris dinamakan dengan colaboration memiliki arti yang cukup mendalam. Kalau kita sedikit melihat ke dalam, colaboration terdiri dari kata:

Cool + Labor + Ratio + N
(hebat, tenang) (pekerja) (jumlah) (banyak)

yang artinya suatu kolaborasi dalam suatu organisasi akan dapat tercapai apabila setiap komponen (dalam hal ini orangnya) mau bersikap dengan tenang dalam menyikapi sesuatu dan berjiwa hebat dalam menerima sesuatu.

Alterra memiliki headquarter di Jakarta, dan beberapa kantor di kota-kota lain, seperti Malang, Jambi dan Bali. Dengan keanekaragaman lokasi kantor, terbatasnya intensitas untuk bertatap muka langsung antar anggota tim mempunyai tantangan sendiri supaya dapat menciptakan kolaborasi yang baik. Dari pengalaman penulis, 4 faktor berikut ini dapat meningkatkan terciptanya kolaborasi yang baik:

1. Mendengarkan dan Terbuka terhadap Pendapat Orang Lain

Kolaborasi bukan hanya mengenai memberikan sesuatu kepada orang lain, tetapi juga harus dapat mendengarkan dan mau menerima pendapat orang lain. Mulai dengan cara memperbanyak mendengarkan pendapat orang lain dan percaya bahwa mereka juga ingin memberikan kontribusi yang terbaik.

2. Perbanyak Komunikasi

Komunikasi merupakan komponen yang paling penting untuk menciptakan kolaborasi yang baik. Komunikasi tidak hanya melalui lisan saja, melainkan bisa dilakukan melalui chatting, video call, bahkan menggunakan email. Kenali opsi yang paling nyaman antara kamu dan lawan bicara supaya, dan lakukan dalam intensitas yang cukup

3. Hindari Micro Manage yang Berlebihan

Micro manage adalah sebuah gaya kepemimpinan dimana semua hal & keputusan diambil berdasarkan sudut pandang dari seorang atasan/manajer. Setiap pekerjaan yang diberikan akan diawasi langsung oleh atasan, dan ikut serta dengan mendalam di pekerjaan tersebut.

Sebagai contoh: ketika diberikan sebuah task A, B, dan C, dengan kondisi antara masing-masing task tidak ada keterkaitan satu sama lain dan tidak ada prioritasnya, maka dengan micro manage ini seorang atasan akan meminta supaya task A, B, dan C dikerjakan secara berurutan tanpa memberikan waktu kepada yang mengerjakan untuk mempelajari terlebih dahulu dan menanyakan pendapat dia terlebih dahulu.

Dengan gaya micro manage ini mungkin bisa saja mampu mencapai target sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi di sisi lain dapat menghambat potensi perkembangan tim, dan bisa jadi dapat meningkatkan stress untuk orang yang diberikan pekerjaan tersebut.

Untuk menciptakan kolaborasi yang baik, salah satu cara untuk menghindari micro manage yang berlebihan diantaranya adalah dengan cara memberikan kepercayaan penuh terhadap rekan tim untuk memanage setiap pekerjaan mereka sendiri. Jika ada kesempatan biarkan mereka mencoba untuk memimpin sebuah project, sehingga kita akhirnya kita mengetahui pendekatan seperti apa yang terbaik saat berkolaborasi dengan rekan kerja tersebut, dan di sisi lain kita dapat belajar juga sudut pandang mereka dan memperkaya diri untuk dapat menangani project lainnya nanti. 

4. Berikan Apresiasi

Keberhasilan mencapai suatu target itu pada prosesnya pasti telah melewati berbagai macam tantangan dan hambatan. Sebagai rekan kerja yang baik, terlebih jika kita berada di posisi sebagai atasan, alangkah lebih baik jika kita mengapresiasi hal tersebut. 

Sekurang-kurangnya ucapkan secara individu terhadap orang tersebut, atau lebih bagus lagi jika kita bisa ceritakan ke lingkup yang lebih besar lagi, seperti lingkup grup dimana rekan kerja tersebut berkontribusi bahkan ke lingkup seluruh rekan kerja Alterra. Di saat kita memberikan apresiasi, maka akan ada stimulus positif yang kita hembuskan, dan dengan apresiasi tersebut secara tidak langsung dapat memberikan energi baru untuk rekan kerja kita dalam menghadapi kerjaan di masa mendatang.

POPS memberikan wadah untuk menyampaikan apresiasi tersebut yang dapat digunakan oleh para Alterrans melalui PO-BOX

___________________________________________________________________________________________________

Sebagai penutup, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mas Evan, sebagai manajer dari penulis, yang sudah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada penulis untuk memanage tim dan pekerjaan yang masuk. Terima kasih yang paling spesial untuk rekan kerja penulis, Mas Agus, Winda, Wawan, Ncis. Makasih semuanya, walaupun di sela-sela kesibukan masing-masing, kalian masih tetap berusaha untuk menjaga kekompakan tim, masih peduli satu sama lain. 

Penulis harap kita semua bisa menjaga performa kita, menjaga komunikasi dan kolaborasi kita. Yuk bersama-sama kita menjadi high-flyer di semester ini 😊

Bertumbuh bersama Alterra

“Tria, kamu itu terlalu pintar.”

Kata-kata Mas Boy sukses membuat air mata yang sedang berusaha kutahan mengalir bebas.

Adegan tersebut adalah cuplikan dari pengalamanku ketika menjalani training bootcamp di Sepulsa Lodge, Malang, 1 tahun 11 bulan yang lalu

Perkenalkan! Namaku Triannisa, tapi biasanya di Alterra aku biasa dipanggil Tria, seorang Software Engineer di Alterra. Dulunya, aku adalah salah satu ‘kelinci percobaan’ angkatan pertama bootcamp yang diadakan oleh Alterra yang bernama Alpha Tech Academy, yang sekarang sudah berganti nama menjadi Alterra Academy. 

‘Jadi kelinci percobaan angkatan pertama berat banget ya sampai nangis-nangis gitu?’

Haha kalau kalian penasaran mengenai paragraf awal yang kutulis, itu sebenarnya hanya cuplikan dari perkataan Mas Boy sebagai trainerku. Jadi dulu aku adalah salah satu trainee yang tidak mempunyai background coding sama sekali. Pada saat live coding pertama, aku menjadi salah satu trainee yang mendapatkan nilai paling jeblok dan harus mengikuti sesi mentoring personal. Saat itu Mas Boy mencoba menjelaskan padaku bahwa komputer adalah alat yang bodoh, namun komputer dapat menghitung dengan cepat.

Karena komputer ini bodoh, kita harus menguraikan cara memecahkan persoalan dengan membaginya menjadi logika-logika sederhana agar mudah dipahami komputer. Jadi waktu itu Mas Boy mencoba menjelaskan bahwa aku ‘terlalu pintar’ karena terbiasa memecahkan permasalahan dengan cepat tanpa menguraikannya terlebih dahulu agar bisa diselesaikan dengan solusi-solusi sederhana, berbeda dengan cara ‘berpikir’ komputer, sehingga aku kesulitan untuk menuliskan perintah kepada komputer melalui code.

Kata-kata mas Boy adalah salah satu dari sekian banyak kata-kata penyemangat yang diberikan oleh orang-orang di Alterra kepadaku. Kuakui, tidak mudah untukku keeping up dengan teknologi yang semakin hari semakin banyak berkembang, namun kerennya di Alterra, budaya apresiasinya sangat kental. Para Alterrans selalu menghargai, sekecil apapun impact yang kita buat. Hal ini menjadi salah satu yang membuatku betah dan bangga menjadi bagian dari Alterra.

Lalu, dari sekian banyak itu, kenapa perkataan mas Boy yang paling teringat? Kalau itu mungkin jawabannya karena hal ini pernah disinggung oleh CEO Alterra sendiri di salah satu All Minds: 

“Jadi di Academy itu, pernah ada yang sambil nangis pas one-on-one, tapi ya walau nangis tetap belajar. Luar biasa kan?”

Iya, orang yang dimakud mas Ananto saat itu; itu aku!

7 Alasan Bangga Menjadi ALTERRANS

Sepertinya angka 7 merupakan angka yang menarik. Seperti 7 Keajaiban Dunia dan 7 Hal Mengapa Bangga Menjadi Bangsa Indonesia dengan beraneka suku dan budaya, beragam bahasa, kekayaan alam yang melimpah, banyak destinasi wisata, terdapat lebih dari 16.000 pulau, kuliner tradisional yang menggugah selera hingga salah satu negara yang memiliki tempat keajaiban dunia.

Namun Saya tidak akan membahas 7 Keajaiban Dunia atau 7 Hal Mengapa Bangga Menjadi Bangsa Indonesia. Tapi Saya akan membahas 7 Alasan Bangga Menjadi Alterrans.

Alterrans adalah sebutan semua orang yang bekerja di Alterra atau bisa dikatakan sebagai keluarga di Alterra. Dan inilah 7 Alasan Bangga Menjadi Alterrans yang dimana 7 alasan tersebut apabila disingkat menjadi ALTERRA :

 

(Foto: Dok. Alterra)

1. A Company with 5 Values

Ya, sebuah perusahaan yang memiliki 5 nilai dasar sebagai DNA perusahaan. Diantaranya mulai dari Customer Focus, Champion, Innovation, Integrity dan Collaboration. Saya yakin banyak perusahaan yang memiliki “DNA” masing-masing dengan nilai-nilai yang berbeda. Namun Saya merasakan dari 5 nilai di Alterra ini memiliki semua yang dibutuhkan dan harus dimiliki sebagai Alterrans.

Saya bukan merupakan seorang Alterrans yang sudah lama menjadi keluarga Alterra. Akan tetapi saat Saya sudah menjadi Alterrans dan seiring berjalannya waktu, 5 nilai tersebut memang harus dimiliki dan ditanamkan dalam diri Alterrans. Dengan Core Business yang sangat luar biasa, Saya yakin akan menjadikan Alterra sebagai perusahaan Bill Payment Solution / Innovate Billing nomor satu di Indonesia. Bahkan tidak menutup kemungkinan sampai go International.

Umumnya perusahaan hanya memiliki 3 nilai / aspek yang dimiliki seperti pada umumnya “Saling Percaya”, yang apabila di Alterra merupakan value dari Integrity. Selain saling percaya, umumnya perusahaan juga memiliki nilai “Mudah”, yang dapat diartikan sebagai nilai Collaboration, dimana setiap tim atau divisi dengan mudah saling berkomunikasi dengan baik, mudah bekerjasama dan bahkan mudah saling menolong. Sehingga dapat terciptanya selalu peduli terhadap sesama, saling menolong dan menghargai keberagaman perbedaan yang ada. Dan yang terakhir umumnya adalah “Kesenangan/Kepuasan”, yang apabila di Alterra adalah sebagai nilai Customer Focus. Bagaimana memberikan layanan terbaik kepada customer / mitra / kolega dan dengan memberikan transparansi dalam memenuhi kebutuhan dan tanggung jawab. Sehingga dengan nilai tersebut dapat terciptanya kepuasan atau kesenangan satu sama lain yang menjadi balance, mungkin bahasa anak millennial saat ini disebut exiting.

Nah, dari 3 values dasar yang di atas, Alterra memiliki 2 nilai tambahan dengan adanya Champion, bagaimana Alterrans bisa selalu menjadi seorang Pemenang, menjadi seorang yang ambisius, seorang yang memiliki target juga seorang yang selalu bersemangat. Selanjutnya adalah Innovation, bagaimana seorang Alterrans memiliki kreatifitas tinggi. Di Alterra, Kita akan selalu didukung dengan kreatifitas Kita dan tidak hanya itu saja, bahkan Kita dapat mengasah kreatifitas Kita untuk berani bereksperimen hingga munculnya ide-ide yang berinovasi.

Saya bangga menjadi Alterrans dengan memiliki 5 Values sebagai DNA Alterra, Saya sangat setuju dengan 5 values tersebut. Kami sebagai Alterrans berterima kasih kepada para Co-Founder, yaitu Ananto Wibisono dan Jefrey Joe yang sudah menanamkan 5 values kepada Alterrans.

2. Loyalitas Tinggi

Ada yang mengatakan bahwa cinta, kebahagiaan atau waktu tidak dapat dibeli dengan uang, namun ada satu hal lagi yang terkadang luput dari perhatian, yakni loyalitas. Loyalitas merupakan salah satu hal yang tidak dapat dibeli dengan uang. Loyalitas hanya bisa didapatkan, tetapi tidak bisa dibeli. Ketika Loyalitas sudah dimiliki, artinya seseorang tersebut sudah merasakan yang namanya kenyamanan, cinta akan pekerjaan, berintegritas dan saling memberikan feedback yang membangun.

Saya melihat di Alterra, semua Alterrans memiliki loyalitas terhadap Alterra. Terbukti dari bagaimana mereka saling bekerja sama, saling mengingatkan, saling memberikan dukungan, memberikan ide-ide menarik dan saling mengerti. Saya salut dengan culture yang berada di Alterra. Alterrans yang memiliki loyalitas tinggi, hingga membawa Alterra menjadi lebih baik dan lebih besar. Segala pencapaian yang telah diraih, rencana yang telah dilaksanakan dan membuat suasana Alterra menjadi lebih menarik.

Be Super itu membutuhkan loyalitas tinggi, kerja keras dan tanpa adanya kolaborasi yang serasi sulit untuk dicapai. Saya bangga menjadi Alterrans yang membuktikan bahwa Alterrans dapat melakukan ketiga hal tersebut. Alterrans, be super!

3. Teman-teman yang penuh Inovasi

Tidak takut mencoba hal baru dan berani mengemukakan ide demi memberikan Inovasi. Ketika Saya sedang dalam meeting dengan rekan satu tim atau bahkan beragam tim, mereka saling terbuka dan berani mengemukakan pendapat dan ide yang diberikan. Dan audiences pada saat itu sangat antusias mendengarnya. Apapun yang dikemukakan Alterrans, sebagai pendengar atau audience, Kita saling menghargai, saling mengerti dan respect merupakan poin penting dalam meeting dan mendengarkan pembicara.

Baik dari divisi Saya dan divisi lain, banyak ide-ide baru yang Saya dengar dan rasakan. Inovasi yang diberikan untuk perusahaan, berpikir out of the box dan membuat suasana tidak kaku. Kerennya lagi, di Alterra, Alterrans tidak seperti yang lain yang selalu menganggap di lingkungan kerja merupakan suasana yang tegang dan kaku. Alterrans selalu bisa membuat suasana menjadi hidup dan Alterrans selalu mengetahui batasan akan hal tersebut. Ada kalanya Kita juga harus bersikap lebih tenang namun tidak terlalu kaku, baik dalam meeting ataupun berkolaborasi.

   Semenjak di Alterra, Saya mulai berani dalam mengemukakan ide dan pendapat lainnya. Apabila Saya kurang tepat, Saya tidak takut, karena Alterrans selalu mengerti dan memberikan feedback yang positif. Beragam inovasi baik di internal maupun eksternal kepada mitra, Alterra memberikannya yang terbaik melalui Alterrans. Guys, Saya Bangga Menjadi Alterrans and we all doing the best and be brave to doing the right things!

4. Energy of Champion

That’s true! Energy of Champion ada pada dalam diri setiap Alterrans. Memiliki semangat yang tinggi, memiliki tujuan atau target dan menginspirasi satu sama lain. Bagi Saya semangat merupakan harapan. Dalam peperangan lebih baik kehilangan senjata dan makanan daripada kehilangan harapan / semangat. Karena dengan harapan / semangat tersebut dapat bertahan hidup, mencari makan dan membuat senjata untuk kembali ke medan perang.

Well, Alterra dahulu hanya setetes air yang jatuh untuk mengisi kekosongan. Namun kini Alterra telah menjadi air yang deras bak ombak di lautan yang menghantam setiap rintangan. Semangat para Alterrans ini yang membuat Saya bangga karena dari Alterra yang selalu memberikan dukungan. Hingga kini, Kita semua masih menghadapi situasi pandemic (COVID-19), yang mengharuskan semua Alterrans melakukan pekerjaan dari rumah (WFH). Namun hal tersebut tidak menurunkan semangat Alterrans untuk tetap berjuang bersama. Saling memberikan dan menerima feedback guna memastikan semua baik-baik saja.

Dan Alterra pun turut mendukung segala yang dibutuhkan Alterrans dalam masa pandemic bekerja di rumah, dengan didukungnya berupa subsidi Meja dan Kursi untuk bekerja di rumah, paket data WFH setiap bulan, tambahan bulanan untuk listrik, bingkisan berupa alat kesehatan dan multivitamin. Selama masa pandemic Alterranns membentuk tim Alterra #FightCovid19 yang bertugas dalam mengawasi Alterrans dan lingkungan sekitar tetap dalam keadaan sehat juga memberikan dukungan kepada lingkungan sekitar kantor dengan memberikan bantuan sosial kepada yang membutuhkan. I think it’s amazing! A company supporting you more.. Dengan hal tersebut semangat Alterrans dalam bekerja walau di masa pandemic ini tidak meredup. Saya bangga menjadi Alterrans dengan semuanya yang memiliki jiwa Champion dan Alterra terus mendukung agar semangat tersebut tidak meredup.

5. Ramah Orang-orangnya

         “Pagi mas!”, “Pagi mba!”, “Halo mas!”, “Halo mba!” Kata-kata tersebut memang sangat sederhana. Akan tetapi kesederhanaan tersebut sangatlah bernilai dan ditambah dengan senyum khas masing-masing Alterrans. Ketika Kita sering melakukannya walau mungkin tidak saling mengenal karena berbeda divisi, namun hal tersebut bisa menjadi semangat bahkan pemanis dalam keseharian Kita di dalam pekerjaan.

         Teringat saat interview di Alterra, melihat Alterrans yang saling sapa dan senyum, memang sederhana dan sepele, namun bagi Saya itu berkesan. Dan ketika Saya sudah menjadi Alterrans hal tersebut Saya rasakan hingga kini. Bahkan ketika Saya bertemu CEO, Ananto Wibisono, ia tak segan memberikan senyuman dan candanya kepada karyawannya, seolah semua seperti keluarga, bukan sebagai rekan kerja yang menjadikan hal tersebut memiliki ikatan yang berbeda. Bahkan ketika di dalam meeting dengan satu tim atau beda divisi, Alterrans selalu menghidupkan suasana dengan ditambahkan canda tawa, seolah hati berharap waktu itu tak cepat berlalu. Ditambah dengan teman-teman wanitanya yang cantik-cantik dan manis-manis ☺. Teman-teman pria yang heboh dan gokil!

Saya bangga menjadi Alterrans yang diisi orang-orang yang positif dan ramah. So, keep giving smiles, Alterrans!

6. Rasa Memiliki

Cinta dan kasih sayang merupakan pengertian dari rasa memiliki (kebahagiaan). Saat kehilangan, tentunya rasa itu akan berbeda. Easy… Saya tidak akan membahas soal percintaan, hehee.. Tapi memang sebenarnya rasa memiliki merupakan cinta, *loh! Ketika Alterrans mencintai pekerjaan dan timnya, maka di dalam dirinya terdapat rasa memiliki, kalau bahasa kerennya adalah Ownership. Dan rasa tersebut tidak akan ia rusak atau nodai dengan kesalahan.

Namun sebagai manusia tidak ada yang sempurna di dunia ini, meski kesalahan dibuat, semua ada konsekuensinya. Dan hal itu menjadi pelajaran dan hikmah atas apa yang dilakukan. Dan bangkit untuk memperbaiki dan menjaganya kembali. Karena hal tersebut menjadikannya sebagai rasa tanggung jawab. Hhmm.. Ini sebenarnya mirip dengan 5 Values Alterra, yaitu Customer Focus. Di mana rasa tanggung jawab merupakan rasa memiliki yang akan selalu dijaga.

Alterrans memiliki rasa tersebut. Rasa memiliki tanggung jawab, rasa memiliki keluarga, tapi jangan sampai ada rasa memiliki pujaan hati ya.. Kecuali sudah dimiliki hehee.. Well, saya senang Alterrans memiliki rasa tersebut, Rasa Memiliki. Karena ketika salah satu dari Alterrans ada yang sedang sakit atau berhalangan karena tidak bisa membantu rekan tim dalam pekerjaan, Alterrans lain selalu menanyakan kabarnya, kondisinya dan keadaannya.

Alterrans tetaplah Alterrans. Di mana pun, kapan pun dan ke mana pun, Alterrans selalu memiliki rasa tersebut. Mengingat kenangan dan perjuangan bersama. Pahit dan manis dilalui bersama. Bergerak bersama-sama dan saling mendukung.

7. Alterra is The Best Place to Work for

Tahukah kamu, saat ini Alterra dijuluki atau dinobatkan “The Best Place to Work for”. Sebuah pencapaian yang tidak mudah. Didirikan tepat 5 tahun lalu, Alterra kini menjadi lebih besar. Dengan manajemen yang baik, Alterrans dapat saling mendukung. Pencapaian tersebut telah diraih. Semoga akan terus dan selalu seperti itu.

Tak terasa tepat 1 tahun berlalu saat outing semua Alterrans ke Bali. Yes, semua Alterrans dan ke Bali. You’re not wrong! Saya pikir hal tersebut benar-benar luar biasa. Membawakan lebih dari 400 Alterrans mengudara dari Jakarta, Malang dan Jambi menuju ke Bali bersama-sama dalam All Minds Meeting. Peluh yang selalu membasahi karena semangatnya Alterrans yang selalu kerja keras, berintegritas, berambisi dan memiliki jiwa pemenang. Pada saat tersebut sejenak Kami beristirahat, berlibur sambil melakukan All Minds Meeting. Dan juga saling bertatap muka secara langsung karena berbeda lokasi kantor, yaitu di Jakarta, Malang dan Jambi.

Alterra memang keren. Setiap tahun selalu mengadakan outing bersama semua Alterrans. Thank you mas Ananto, koh Jefry dan semua manajemen yang selalu mendukung Alterrans. Semoga yang akan datang Kita akan outing ke luar negeri, hehee.. Aamiin.

Alterra berisi Alterrans yang luar biasa, tak terlepas dari para Co-Founder dan Manajemen yang selalu memberikan dukungan dengan peraturan-peraturan yang transparan, program-program yang mendukung Alterrans, fasilitas-fasilitas yang memadai dan selalu mendengarkan dan mengevaluasi masukkan / feedback dari Alterrans, sehingga menjadikan Alterra sebagai Alterra is The Best Place to Work for.

Rasanya 5 Tahun di Alterra

“Dit, pernah nggak lo expect bahwa kita bisa kayak gini?”

Itu pertanyaan Mas Ananto yang keluar saat menyapa gue di Gala Dinner Outing Bali, bikin gue mengenang masa interview. Inget banget dulu beliau bilang “Gue nggak tau ini akan bertahan sampai tahun depan apa nggak?” Ebuset realistis amat pikir gue. Tapi ya mungkin Mas Ananto nggak mau kasih harapan yang penuh ambisi. Beberapa karyawan di tahun pertama dan kedua pun, gue rasa masih mendengar kalimat itu kok.

Kembali ke momen Gala Dinner tadi, hal mengharukan itu segera buyar ketika gue jawab “Nggak sih, Mas. Tapi maaf ya KPI gue nggak pernah exceed your expectation hahaha” dia pun ketawa kecut menanggapi pengakuan memalukan gue.

Secara pribadi gue nggak nyangka udah melawati tahun ke-5 di Alterra Indonesia. Kantor yang awalnya bernama Sepulsa, dengan hanya menempati 1 meja panjang bersama 7 orang lainnya. Iya, gue duduk sejajar sama para Co-Founders, gaes. Hal yang kemungkinan kecil terjadi sama gue saat ini. Yaiyalah kita kan beda lantai, mereka lebih tinggi pastinya :’)

Kalau ditanya kesan apa yang dirasakan selama di Alterra? Jawaban gue dari dulu sampai sekarang nggak berubah, kekeluargaan. Bahkan lebih dari rumah gue sendiri, bukan karena suasananya aja tapi lebih ke orang-orangnya yang membuat gue jadi pribadi yang lebih baik dan nyaman menjadi diri gue sendiri.

Bisa dibilang mulai tahun ke-4 di Alterra adalah momen titik balik. Alterra yang semakin berkembang secara bisnis dan semakin banyak karyawan yang gue nggak kenal, bikin performa gue ngesot karena rasa minder dan helpless. Mungkin ibaratnnya kayak baterai ya, lama-lama power-nya akan berkurang. Iya iya, ada faktor U-nya juga 🙁

Atas takdir Tuhan, satu per satu gue dipertemukan sama Alterrans yang secara nggak langsung kasih gue kesempatan untuk berkembang dengan cara yang baru dan bangun dari keterpurukan. Yang dulu gue kerja sendirian dan jadi drained out, sekarang gue udah banyak ikut workshop dan training. Gue mulai bangga punya value lebih, dan itu nggak lepas dari peran Alterra yang nggak pernah kendor kasih dukungan materil dan immateril.

Salah satu keputusan terbaik dan nggak akan pernah gue sesali adalah bergabung dengan perusahaan kecil, yang nggak tau tahun depan gimana, yang penting hari ini kita lakukan yang terbaik. Siapa sangka 5 tahun kemudian bisa punya kantor di 4 kota, dan bahkan going strong di situasi sulit kayak pandemi sekarang?

Terakhir, bagi siapapun yang lagi struggle, coba deh inget ini, “Hanya karena lo gagal tumbuh subur di satu pot itu, bukan berarti lo hanya akan menjadi tumbuhan yang mati”

Humanisme Teknologi, Alasan Kenapa Saya Memilih Alterra

“Di masa depan, robot akan banyak membantu pekerjaan manusia menjadi lebih efisien, bukan untuk menggantikan manusia. Manusia dan robot dapat berkolaborasi dan hidup berdampingan”

Pernyataan di atas sering dikemukakan para praktisi teknologi untuk menjawab keresahan banyak orang awam terkait banyaknya pekerjaan di masa depan yang akan diambil alih oleh kecerdasan buatan. Bagaimanapun, keresahan-keresahan yang dialami orang-orang itu sangatlah beralasan karena kita telah menyaksikan sendiri bagaimana disrupsi teknologi mengakibatkan banyak profesi yang hilang. Petugas loket, kasir swalayan, tukang pos, dan tukang parkir adalah beberapa contoh dari sekian banyak pekerjaan yang saat ini sudah terotomasi oleh mesin tanpa melibatkan tenaga manusia.

Narasi-narasi seperti itu seakan memperlihatkan betapa kejamnya teknologi dalam mengambil alih eksistensi dan kehidupan manusia. Padahal, kenyataannya revolusi digital yang dimulai sejak akhir abad 18 berangkat dari semangat untuk menciptakan teknologi yang menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih baik.

Seperti yang dijelaskan Walter Isaacson dalam bukunya The Innovator (2014) bahwa kelahiran internet, yang selanjutnya melahirkan era digital, diwarnai oleh dua kubu yang berbeda pandangan. Kubu pertama adalah para pegiat kecerdasan buatan yang meyakini bahwa di masa depan akan tercipta super komputer yang luar biasa cerdas dengan kemampuan jauh melebihi manusia biasa, sedangkan kubu satunya memiliki pandangan yang lebih humanistik, bahwa mesin seharusnya tidak diciptakan untuk mereplikasi atau bahkan mengungguli kemampuan manusia, tetapi saling bekerja sama membentuk simbiosis mutualisme.

Dalam perkembangannya, kemajuan di bidang kecerdasan buatan, cita-cita yang digaungkan kubu pertama, untuk membuat mesin yang bisa berpikir sendiri, relatif mandek, sangat kontras dengan kenyataan saat ini yang lebih mengakomodasi teknologi dengan interaksi yang ramah pengguna serta punya manfaat nyata bagi manusia. Teknologi yang humanis kenyataannya jauh lebih diterima.

Dengan spirit yang sama, spirit untuk menciptakan teknologi yang humanis itulah yang menggerakkan saya untuk memilih Alterra Indonesia sebagai pelabuhan karir saya setelah saya lulus kuliah pada tahun 2018. Nilai-nilai yang dianut Alterra (Customer Focus, Champion, Innovation, Integrity, Collaboration) menunjukkan betapa nilai humanisme dijunjung tinggi di perusahaan ini. 

Jika dicermati, kelima values Alterra lebih menitikberatkan pada objek manusia, bukan pada valuasi atau teknologi yang mereka miliki. Satu, value Customer Focus, berfokus pada pelanggan, empat sisanya lebih kepada orang-orang di internal perusahaan (baca: karyawan).

Customer Focus merefleksikan nilai bahwa pelanggan adalah prioritas serta alasan utama dibalik setiap aktivitas para Alterrans. Tentu banyak yang mengatakan bahwa bukan hanya Alterra yang mengutamakan customer focus, setiap perusahaan didirikan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Akan tetapi, seperti yang sudah saya alami dan amati sendiri selama hampir dua tahun ini, Alterra selalu mendorong setiap orang untuk menjadikan customer bukan sekedar pihak yang bisa dimanfaatkan seenaknya untuk dikapitalisasi dan mendulang keuntungan, tetapi sebagai mitra yang dapat tumbuh bersama. Dengan begitu akan muncul rasa saling percaya seperti kekasih yang kita percaya tidak akan selingkuh dan mengkhianati kita dari belakang, eaa.

Champion, Innovation, Integrity, dan Collaboration adalah wujud dari semangat Alterra untuk menjadikan sumber daya manusia-nya bukan sekedar mesin atau robot yang statis dan patuh dengan setiap perintah atasan. Alterra mendorong setiap karyawan untuk menanyakan setiap goals dan target dari setiap pekerjaannya, memiliki spirit pantang menyerah dan daya juang tinggi (Champion), berpikir out of the box, terbuka terhadap ide-ide baru, adaptif terhadap setiap perubahan (Innovation), bekerja dalam tim (Collaboration), menjauhi sikap saling menyalahkan, dan menjunjung tinggi moralitas (Integrity).

Wujud nyata dari humanisme teknologi Alterra juga bisa dilihat dari salah satu produknya, yaitu Alterra Academy. Alterra Academy menjaring anak-anak muda dari seluruh pelosok Indonesia untuk menjadi para tech talent baru yang siap membantu Indonesia mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digitalnya. Sebagai alumni langsung akademi tersebut, saya merasakan betul bagaimana seriusnya mereka merancang silabus, memilih mentor, serta mendampingi peserta sampai fase after graduation. Semua itu semata untuk menghasilkan developer-developer handal yang tidak hanya menguasai skill teknologi, tetapi juga memahami bagaimana menghasilkan produk yang impactful bagi penggunanya serta memiliki sentuhan yang humanis. 

Salah satu founder Alterra, Ananto Wibisono pernah kesal ketika banyak pandangan miring yang mengatakan bahwa Sepulsa (nama perusahaan di awal didirikan) hanya sekedar perusahaan yang menciptakan platform untuk berjualan pulsa. Tidak banyak yang tahu bahwa dirinya bersama Jefrey Joe mendirikan Alterra untuk menjadi The best place to work, dimana employee-nya menjadi pribadi yang grow dan punya jiwa champion.

CEO kami itu, yang jika Anda mengamati wajahnya akan terlihat sebuah anatomi wajah yang funny tapi tidak ada artsy-artsy-nya sama sekali, ingin menunjukkan bahwa Alterra bukan didirikan untuk misi mengejar profit, brand, atau valuasi belaka. Tetapi ada misi ideologis, sebuah humanisme teknologi untuk menciptakan sesuatu yang mulia dan bermakna bagi kehidupan manusia di Indonesia.

Hidup Alterrans, Hidup Indonesia!

Bangga, Jalan Bersama Alterra

Kebersamaanku dengan Alterra dimulai dari 2016, jauh sebelum Alterra menjadi Alterra, ketika masih bernama Sepulsa, ketika masih hanya ada 11 orang yang sedang berusaha mewujudkan ide-ide nya, menggapai mimpi menjadi sebuah perusahaan teknologi. Pada saat itu, kata “startup” masih terdengar santai dan tidak se-booming belakangan ini. Keputusanku untuk bergabung ke Alterra juga didasari dengan setengah nekat atau bahasa kerennya “being adventurous” aja. 

Bermodalkan keberanian dan semangat membangun sesuatu, juga keinginan untuk berkontribusi kepada masyarakat, aku mulai menyelami hidup di dunia “startup” melalui Alterra. Satu hal yang aku temukan pertama kali, kejamnya startup memang lebih kejam dari Ibukota! Bayangkan, aku datang dari tempat bekerja yang lama, yang sudah semi-mapan dan hampir semua infrastrukturnya sudah siap, tinggal sesuaikan sedikit, lalu jalankan. Sementara datang ke Alterra, (atau mungkin di startup pada umum nya), jangan berharap ada apa-apa, kosong, plong! Eits… tapi buat aku yang senang membangun sesuatu dari 0 ke 1, ini justru momen AHA! ku. Terlebih lagi aku mendapat dukungan dan otonomi kerja dari kedua orang Founder-nya, Jefrey dan Ananto, untuk membangun apa yang diperlukan agar Alterra menjadi tempat bekerja terbaik di Indonesia, jadi aku mulai menyingsingkan lengan baju, start to get down and get dirty.

Singkat cerita, Aku dan Alterra sama-sama bertumbuh, dari kami yang awalnya sama-sama polos, mulai memiliki banyak hal, dari mulai menambah anggota keluarga, mulai menambah gedung kantor, mulai menambah jumlah customer, tentunya juga tak lupa menambah pundi-pundi keuangan perusahaan. Tapi… ada juga dua hal bertambah, kompleksitas dan drama nya! – Yes, ini benar, semakin kami bertumbuh besar, semakin kami njelimet dan ruwet, semakin banyak Alterrans di kantor memerlukan pemahaman lebih, dan alhasil terjadi percikan drama di sana sini. Layaknya hubungan dengan pasangan kita, tidak semuanya yang kami alami itu indah bak dongeng negeri kayangan, tapi banyak juga dihiasi dengan keringat dan air mata. Cuma… entah kenapa, kami semua percaya bahwa kejadian ini justru akan membuat kami semakin tumbuh kuat. Istilahnya, what doesn’t kill you makes you stronger.

Keluarga karyawan kami, atau kami sebut Alterrans semakin banyak, semakin menambah nuansa kerja yang kami punya di kantor. Aku selalu suka pola pikir yang ditanamkan oleh Founders kami tentang teman kerja, always recruit/ bring a team smarter than you, dengan begitu kamu akan terpacu untuk selalu belajar sesuai, dan belajar lebih baik. Aku di Alterra bertumbuh menjadi seseorang yang selalu ingin menjadi lebih baik, meraih banyak hal dan tidak takut untuk mencoba berbagai cara untuk bisa memberikan yang terbaik juga, karena kami semua dibentuk dengan pola pikir “just keep growing, nothing can stop you but yourself

Apa yang aku dan Alterra capai sampai dengan saat ini, 4 tahun kebersamaan kami, sangat banyak yang sudah kami gulirkan. Satu hal yang selalu membuat aku selalu bangga dengan Alterra adalah bagaimana kami bisa tetap peduli dengan semua Alterrans terlepas dari apapun yang kami lalui–baik ataupun buruk–yang Alterra pikirkan adalah bagaimana agar Alterrans tetap menjadi yang terbaik dan dapat tetap bertumbuh hingga dapat memberikan yang terbaik juga untuk Alterra.

Terlebih di masa sulit seperti Pandemi Covid 19 ini, kami memastikan bahwa semua Alterrans tetap terjaga. Kalau kata orang tua, jika kamu ingin menguji sebuah hubungan (teman atau pasangan) lihatlah ketika kita sama-sama dalam kesulitan, jika ia tetap bersama kamu, maka ia adalah sejatinya teman/ pasangan. Jika ia pergi meninggalkan kamu, maka anggap saja kamu tidak pernah kenal dia, pergi dan lupakan. Buat ku, Alterra adalah sejatinya sebuah perusahaan tempat aku mencari rezeki dan bertumbuh menjadi lebih baik. Ia merangkul aku ketika masa-masa yang sulit, dan sudah pasti ia pun ada bersama-sama aku di masa kita bersenang-senang.

In Alterra, We Listen, We Understand

Salah satu dari Alterra Values adalah Collaboration, dengan salah satu key behaviors-nya berkaitan dengan kebebasan mengungkapkan pendapat. Di Alterra, ternyata value ini bukan hanya sebagai sebuah pernyataan perusahaan, melainkan sebuah gaya hidup yang dilakukan setiap Alterrans. Aku mengalami sendiri dari saat masih interview sampai sekarang bekerja di Alterra, tentunya dengan orang yang berbeda-beda.

Aku ingat sekali saat interview dulu, ada satu respon dari interviewer aku yang membuat aku suka sama Alterra. Waktu itu, ada satu pertanyaan yang kurang membuat aku nyaman karena tidak sesuai dengan kepribadianku. Padahal pernyataannya cukup sepele dan tidak menyinggung SARA atau informasi personal sama sekali. Entah mengapa, saat itu aku berani bilang ke interviewer-nya bahwa aku tidak mau membahas hal tersebut karena aku tidak nyaman. Di tempat lain, mungkin orang akan berusaha meyakinkan supaya aku tetap menjawab pertanyaan tersebut, karena pertanyaan tersebut mudah untuk dijawab orang biasa. Namun interviewer aku memberikan respon berbeda. Saat itu dia meminta maaf karena menanyakan hal tersebut dan mengganti topik pembicaraan. Hanya dengan tindakan sekecil itu, aku jadi melihat bahwa Alterra adalah perusahaan yang menghargai individu, padahal baru pertemuan pertama.

Hari pertama diterima bekerja di Alterra, poin yang ditekankan kepada kami adalah berani untuk “Speak Up” alias mengungkapkan pendapat. Sebagai orang dengan latar belakang minoritas yang terbiasa pendapatnya tidak didengar, tentu hal ini membuat aku canggung, karena aku tidak terbiasa mengungkapkan pendapat. Namun, kondisi di kantor melatih aku untuk berani mengungkapkan pendapat, mulai dari hal kecil seperti mengisi feedback form setiap selesai melaksanakan event, variasi dan rasa menu snack tiap Jumat, sampai dengan hal besar seperti teknis pekerjaan yang akan dilakukan di divisiku, atau kebutuhan materi yang menunjang keberlangsungan pekerjaan aku.

Atasan dan teman-teman di divisiku, bahkan teman-teman yang satu kantor denganku selalu meyakinkan aku untuk menyuarakan pendapatku. Dalam kesempatan apapun, mereka selalu bilang, “Enggak usah malu-malu, sampaikan saja. Pasti didengar, kok.” serta memberi contoh nyata dalam hal menyampaikan dan mendengarkan pendapat orang lain. Sebagai contoh, tiap Performance Review dengan atasanku selalu ada sesi mendengarkan aspirasi mengenai apa yang ingin aku lakukan dan apa yang aku butuhkan kedepannya dalam menjalankan task yang diberikan. Bukan sekadar didengarkan, jika atasanku merasa bahwa apa yang aku sampaikan memiliki dampak positif untuk grow aku dan kemajuan perusahaan, ide tersebut akan diterapkan di kesempatan selanjutnya dan dicarikan jalan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut. 

Tidak hanya oleh karyawannya, CEO di Alterra juga memberikan contoh dalam mendengarkan pendapat kami sebagai karyawan. Setiap ada pertemuan dengan karyawan, baik itu All Minds atau pertemuan informal lain, beliau selalu mendengarkan pendapat kami. Bahkan, sekecil apapun pendapat kami, selama pendapat itu dapat memberi impact positif untuk kemajuan perusahaan, kami bisa melihat pendapat tersebut diterapkan di perusahaan, tanpa melihat siapa yang memberi pendapatnya.

Contoh nyatanya, saat pandemi COVID-19 yang menyebabkan kami harus bekerja dari rumah, banyak fasilitas yang diberikan dari kantor untuk menunjang pekerjaan kami. Beberapa dari fasilitas yang diberikan tersebut merupakan tindak lanjut dari pendapat karyawan yang membutuhkan hal tersebut, dan aku salah satu yang memberi usul tentang hal itu. Saat fasilitas tersebut diberikan, rasanya senang sekali, karena aku ingat, aku menyampaikan pendapat tersebut berbulan-bulan lalu dalam situasi yang informal, tetapi ditanggapi serius oleh Mas CEO. 

Itulah salah satu hal yang bikin aku #BanggaJadiAlterrans! Pendapatku didengar sebagai pendapat dari seorang individu tanpa memandang posisiku, bahkan pendapatku juga dipandang penting oleh orang lain dan perusahaan. Tidak hanya didengar, pendapatku juga ditindaklanjuti jika memang dapat membuat sesuatu menjadi lebih baik. Bagaimana denganmu?

×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.