Love Yourself Before Others?

Hi Alterrans!

You may notice that the self-love movement gains more awareness these days, which is good! It’s very easy to spot a poster or content that says something like “love yourself!” or “love yourself before you love others” on social media such as Instagram. But… 

Is it true that you gotta fully love yourself before anyone else? Should we be emotionally, physically, socially, and spiritually healthy before getting into a relationship?

Well, self-love is different from isolating ourselves from others in order to put ourselves first. No one will get better when being alienated tho. Self-love is also deeper than some routines we know as self-love acts such as taking long baths, doing skin-care, or having a trip alone. Those are definitely great, but when the gap between us and our friends and family grows wider, it can help us to think about what self-love looks like in real practice.

Don’t mistake self-love for self-reliance

Some alone time like treating ourselves to something nice, putting on a facemask, cooking a nice meal for one can be great. But that’s more of self-reliance than self-love. Instead, self-esteem is closely tied to self-love, which is the ability to recognize ourselves as flawed, imperfect beings while still holding ourselves in high regard. It’s like the ability to prevent ourselves from slipping into the abyss of self-hatred.

Bear with your messy thoughts and feelings

Our thoughts and feelings can be messy and make us feel terrible but that never means we’re doing life wrong. Difficult emotions are an unavoidable aspect of being a fully functioning, messy human being. So allowing space for our emotions, rather than rushing to our emotional exits, humiliating or ‘shoulding’ ourselves out of what we’re feeling, is part of the effort of loving ourselves.

Self-love is not easy

There’s a day when we make a mistake and feel bad. We don’t always like ourselves very much. It’s okay, let’s start with self-compassion, give yourself a little empathy and gentleness just like how you do to your loved ones. Self-love is no different from every other skill we have to learn, it takes practice and constant work.

Let others in on it

Loving ourselves doesn’t have to be a radically individualistic pursuit. It’s also allowing others to love us even when we feel unlovable. Because even when we try our best to love ourselves, deal with our emotions, understand, praise and feel confident towards ourselves, we still tend to beat ourselves hard for not doing it perfectly. Letting others in will make us realize that we’re never all alone in this battle. Reach out for help if you are overwhelmed. Let’s challenge ourselves to let people in on what’s truly going on with us. 

So actually it’s not true that we have to be full and complete before loving others. In fact, we need them to complete our journey of self-love. May this year comes along with the strength to love ourselves even more.

 

Source: theselfspace.com

Ngasih Feedback Pake SPEDA??

“Feedback is a gift” gitu kata orang-orang, feedback adalah hadiah. Iyah, karena feedback bisa membuat kita tau apa yang jadi kelemahan dan kekuatan diri kita. Kalo kita tau kelemahan dan kekuatan kita, kita jadi bisa fokus menyusun strategi untuk masa depan kita. Tiap orang punya strategi yang beda-beda, ada yang fokus sama kekuatan aja, kelemahannya ya udah dimaklumi aja, selama tidak mengganggu orang lain. Tapi ada juga yang fokus mengurangi kelemahannya, supaya jadi punya lebih banyak kekuatan. Nah, karena kita udah tau gimana pentingnya feedback, udah gak ada alesan lagi buat kita untuk gak menerima dan memberi feedback. Iya iya, terus gimana caranya ngasih feedback supaya bisa membantu orang lain ? Sebelum kesitu, kamu perlu tau dulu, feedback itu ada dua jenis : apresiasi (pujian) dan kritik (saran perbaikan). Keduanya dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih baik lagi.

Nah, sekarang gimana caranya ngasih feedback yang berkualitas? Caranya pake SPEDA! Ah, apaan sih, kok feedback pake speda, gimana caranya coba? 

Gini nih, SPEDA itu singkatan dari Situasi, PErilaku, DAmpak. Jadi, waktu kita ngasih feedback ke orang mau dalam bentuk apresiasi ataupun kritik, jangan melakukan cuma sekedar “analisis lo keren bro!”, atau “presentasi lo gak bagus deh sis!”. Gunakan SPEDA ini supaya jelas konteksnya dan kenapa itu bagus/kurang bagus.

Situasi, Jelaskan Situasinya. Situasi disini adalah waktu, tempat, di event apa.

Perilaku, Perilaku apa yang harus diperbaiki.

Dampak, apa dampak yang terjadi di situasi diatas dengan perilaku diatas.

Contohnya : “Pada saat presentasi anggaran dengan Management kemaren, Kamu salah masukin perhitungan, itu perhitungan tahun sebelumnya, sehingga rencana/insight yang kamu provide jadi gak relevan lagi, Management akan menilai tim kita jadi gak reliable nantinya”

 

Nah kita coba breakdown yah :

Pada saat presentasi anggaran dengan Management kemaren. Ini menunjukkan situasi yang dihadapi, waktu dan event apa.

Kamu salah masukin perhitungan, itu perhitungan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan perilaku apa yang mau dikasih feedback.

Sehingga rencana/insight yang kamu provide jadi gak relevan lagi, Management akan menilai tim kita jadi gak reliable nantinya. Ini menunjukkan dampak apa yang terjadi ketika perilaku tersebut tidak diperbaiki.

 

SPEDA ini juga kita bisa gunakan untuk memberikan Apresiasi loh. Contohnya : 

“Pas diskusi tentang Project XYZ tadi, analisis kamu bener-bener tajam dan data-driven, tim jadi bisa semangat nih ngejalanin project ini lagi”

Gimana ? gampangkan, kamu bisa langsung praktekin nih kalo mau ngasih feedback. Apa untungnya pake SPEDA pas ngasih feedback? 

  1. Dengan konteks yang lebih spesifik, orang akan dengan mudah mencerna maksud kita.
  2. Penerima Feedback bisa langsung mengetahui dampak positif/negatif dari perilakunya dia
  3. Menghindari labeling. Ketika kita memberikan feedback dengan spesifik, itu akan memberikan kita konteks. Sehingga membatasi kita untuk tidak memberi label yang general kepada seseorang atas perilaku yang dia lakukan beberapa kali. Bayangkan kalo kita dikasih feedback sama seseorang : “kamu tuh ceroboh”. Label ini akan sangat membekas dan membuat seseorang jadi trauma menerima feedback.
  4. Orang akan lebih senang menerima feedback dari kita, sehingga besok besok dia bakalan dateng ke kita untuk minta feedback deh dannnn mereka juga akan senang memberikan feedback kepada kita.

 

Nah, dah tau kan caranya ngasih feedback pake SPEDA? Tapiiii, supaya tenang pake SPEDA cek dulu REM. apalagi sih dur, REM itu kependekan dari:

Rendah hati, Evaluasi, Menyegerakan.

Rendah hati

Berikan Feedback dengan Rendah Hati, Open-minded, sadari bahwa apa yang kamu omongin bisa aja salah. Jangan arogan, jadilah orang yang ingin tahu (curious). Dengarkan untuk mengerti.

Evaluasi prilaku/hasil bukan personal

Berikan feedback atas apa yang sudah dikerjakannya, bukan tentang dirinya. Mengatakan “Presentasi tadi bagus banget desain slidenya menarik, jelas, dan cara kamu membawakannya sangat interaktif” itu lebih baik daripada mengatakan “Kamu keren deh pas presentasi tadi”

Menyegerakan

Berikan feedback dengan segera, karena akan mempermudah dan mempercepat prosesnya. Orang jadi gak perlu waktu lama dan susah payah mengingat kapan, dimana, apa yang sedang dibicarakan.

 

Selamat memberikan Feedback dengan SPEDA, jangan Lupa nge-REM!

5 Tips Menata Ruang Kerja sesuai Feng Shui

Tahun Baru Imlek baru saja berlalu, tidak ada salahnya nih mencoba nuansa baru dengan mendekor ulang working space-mu di rumah supaya lebih nyaman dan bikin makin semangat bekerja. Ilmu Feng Shui mempercayai penataan ruang yang baik akan mendatangkan energi positif yang dapat membawa keberuntungan. Yuk ikuti tips berikut ini, Alterrans!

Area ideal untuk working space-mu menurut Feng Shui

Ada tiga area penting di rumah yang mempunyai energi paling baik sehingga ideal sebagai tempat bekerja, yakni:

  • Area Selatan merepresentasikan ketenaran dan reputasi. Area ini memuat energi api sehingga jauhkanlah dari hal-hal yang menggambarkan elemen air seperti warna biru, gambar air, cermin besar. Karena diyakini elemen air dapat memadamkan energi api.
  • Area Utara mencerminkan karier atau jalan hidup. Elemen yang ada di area ini adalah air sehingga pilihlah dekorasi yang berhubungan dengan air.
  • Area Tenggara, merepresentasikan kemakmuran dan kekayaan. Area ini memiliki elemen kayu sehingga jauhkanlah hal-hal yang berbau api dan logam.

Letakkan meja jauh dari area tidur

Penempatan meja kerja yang ideal sesuai Feng Shui adalah harus jauh dari kamar tidur. Jika memungkinkan, buatlah sebuah ruangan khusus untuk bekerja. Namun jika tidak memungkinkan, kamu bisa memisahkan meja kerja dan tempat tidur dengan sekat, misalnya dengan menggunakan lemari atau rak buku. 

Jangan membelakangi pintu

Pintu adalah gerbang utama bagi energi untuk memasuki ruangan. Ada baiknya meja diletakkan jauh dari pintu dan posisi kursi tidak memunggungi jalur masuk ke dalam ruangan. Maka, idealnya posisikan meja dan kursi kerja di tengah ruangan menghadap ke pintu atau jendela. Jika harus menghadap ke dinding, hiaslah dengan dekorasi yang dapat menutupi dinding.

Tambahkan dekorasi

Meja dan kursi sudah di atur, kini saatnya menambahkan dekorasi. Pilihlah dekorasi yang sesuai gayamu dan menginspirasi untuk terus produktif. Misalnya lukisan dengan tulisan-tulisan inspiratif atau memilih cat dinding sesuai warna kesukaan. Meletakkan diffuser atau mini air purifier di meja kerja juga dapat menghidupkan suasana sekaligus menambah kenyamanan di ruang kerjamu. 

Jangan lupa kualitas udara dan pencahayaan

Saluran udara dan pencahayaan yang baik bisa membuat kita bekerja dengan optimal. Gunakan air purifier untuk meningkatkan kualitas udara jika ruang kerjamu tertutup. Meletakkan tanaman penyaring polutan di dekat jendela juga ide yang bagus! Selain itu, pastikan cahaya di ruang kerja tidak terlalu redup atau terang sehingga tidak membuat mata mudah lelah ya, Alterrans!

Nah, demikian tips menata ruang kerja sesuai ilmu Feng Shui. Semoga bermanfaat dan bisa membawa kesuksesan dalam karier ya Alterrans.

 

Source: Popmama, Kompas.com

×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.