Hai Alterrans!
Selamat datang di #AltaTalks pertama di KAMIS, #KetikaAlterransMenulis!
Apa sih #AltaTalks itu? Jadi di tahun baru ini, tim KAMIS akan melakukan interview dengan orang-orang yang berada di balik ALTA atau Alterra Academy. Siapa saja orang-orang tersebut? Ya bisa dari tim Alterra Academy, para mentor, hingga para mentee. Nah, #AltaTalks yang pertama tim KAMIS berhasil mewawancarai Mohammad Daffa, salah satu mentee dari Batch 4. Simak wawancara lengkap KAMIS dengan Daffa berikut ini!
Q: Hi Daffa, boleh cerita dulu, background kuliah apa, anak keberapa, tinggal di mana asalnya?
A: Saya dari jurusan teknik panas bumi (Geothermal), dari Akamigas Cepu daerah Jawa Tengah, Blora. Tapi saya asli dari Depok, Jawa Barat. Emang kebetulan dapat kuliahnya kebetulan di sana.
Q: Teknik panas bumi, kuliahnya itu ngapain sih, dan berapa tahun?
A: 4 tahun kuliahnya D4, kalo di kampus tuh setiap tahun ada kerja praktik, saya pernah di perusahaan minyak, perusahaan gas, terus panas bumi, sama perusahaan pemerintah. Selain PKL, ada praktik biasa, terus kunjungan biasa. Kunjungan biasa pernah ke Dieng, Pengalengan, terus Tomohon, selainnya sisanya belajar kayak universitas biasa.
Teknik panas bumi, kayak perminyakan, tapi yang dikeluarin bukan minyak. Yang dikeluarin itu panas, atau uapnya dari bumi. Kalau perminyakan kan kalau bukan minyak ya gas. Kalau ini dasarnya itu air dari dalam bumi, tapi panas, uap. Bisa dipakai untuk pembangkit listrik. Bilangnya itu energi terbarukan.
Q: Saat kamu masih kuliah, ada enggak sih bayangan kalau kamu lulus, mau kerja di mana spesifiknya?
A: Ada, Pertamina. Sempat daftar juga, tapi belum keterima. Baru daftar kemarin, kan baru lulus tahun ini juga (2019). Tesnya, karena waktu itu error jadi ya itu doang, terus banyak yang enggak di-input juga. Kayaknya alasan kenapa saya gagal karena ada kendala di tech error juga.
Q: Dari lo lulus, sampai mencoba seleksi ini dan itu, berapa lama jeda waktu dan prosesnya? Dan ketika enggak lolos itu, apa yang kamu rasain?
A: Juli lulus, sampai sekarang kemarin Oktober. Sebenarnya yang sampai tahap tes itu baru satu itu aja Pertamina, sisanya masih di tahap administrasi udah tidak lolos. Terus saya kan cari-cari di internet apa sih yang kira-kira peluang tapi enggak perlu pake ijazah kuliah. Terus ada temen yang bilang, startup aja coba. Yaudah saya coba startup. Beneran kan, awal saya daftar Dekoruma tuh, kan ada MT-nya gitu (Management Trainee). Yaudah saya daftar itu. Terus setelah iklannya dekoruma, ada Alterra Academy, saya daftar juga.
Q: Pas daftar Alterra Academy waktu itu, kamu memang asal apply aja, cari peluang, atau memang sudah ada ketertarikan di bidang tech atau jadi engineer gitu, atau gimana?
A: Ya pokoknya semua perusahaan yang ada di Tech In Asia saya apply semua. Hahaha. Selain Alterra kemarin ada yang nyangkut dua, tapi enggak saya proses semua. Soalnya yang satu itu bidangnya business analyst, perusahaannya lupa, kayaknya startup.
Q: Sebagai anak Teknik, logic harusnya sudah biasa dan dapet kan ya di kuliah? Nah, apakah di awal kelas itu kamu ada kesulitan mengikuti materi, bahasa coding, dsb, di Alterra Academy?
A: Ya lumayan kesulitan dan keteteran juga sih. Kalau selama dua minggu ini saya lumayan sulit di materi CSS/Front End. Timnya Mas Wawan, itu paling susah menurut saya.
Q: Oke, tadi itu yang sulit, nah kalau yang paling kamu suka kelasnya selama dua minggu, ada enggak?
A: Python sih. Python yang awal tuh Mas Dono sama Fariz. Dan banyak kan yang mengajar, ganti-ganti.
Q: Gimana perasaan kamu selama dua minggu, sudah ada nilai, sudah ada mentee yang dieliminasi juga, apakah tertekan atau gimana?
A: Jelaslah (tertekan)….lumayan. Hahaha.
Q: Tes masuk Alterra Academy sendiri menurut kamu susah enggak?
A: Menurut saya sendiri lumayan susah. Terus, cara mengajar dan pengajarnya sendiri bisa dibilang “memaksa” kita untuk belajar. Jadi enggak bisa leha-leha, dan males-malesan. Pasti ada ilmu yang masuk setiap harinya. Kalau kelasnya sendiri sampai jam 6. Abis belajar itu kalau ada tugas ya harus mengerjakan dulu sampai jam 11 malam maksimal.
Q: Nah, mari berandai-andai. Misalnya kamu lulus dari Alterra Academy, lalu dapat kontrak kerja jadi engineer di Alterra. Apakah kamu tetap akan mengikuti minat kamu ke bidang panas bumi, atau gimana?
A: Kayaknya enggak hahaha. Kalau melihat ekosistem kerja startup kayaknya enak juga dibanding panas bumi yang korporasi. Apalagi kalau di bidang panas bumi kan pasti kerjanya di lapangan, panas-panasan, harus mengutamakan fisik. Nah kalau ini kan (startup) cuma otak doang.
Q: Oke, so far gimana nih kehidupan merantau di Malang? Apakah enjoy, atau ada obstacle, dsb?
A: Ya nggak tau sih karena saya belum eksplor. Rutenya cuma kosan sini kosan sini (Kantor ALTA). Sabtu Minggu sebenarnya libur, tapi ya dipakai buat mengerjakan tugas di sini juga (Kantor ALTA).
Q: Itu saja sih dari saya. Silahkan melanjutkan aktivitasnya ya. Terima kasih Daffa!
A: Sama-sama, terima kasih juga!
Nah itu dia, #AltaTalks Vol. 1 bersama Mohammad Daffa. Tunggu cerita-cerita berikutnya ya!