Tahun baru, Awal Baru, Apa yang Harus Dilakukan?

Hi, Alterrans!

Pertama, tim KAMIS mau mengucapakan selamat tahun baru 2020. Semoga tahun ini, kita semua diberikan kemudahan untuk menjalani semuanya.

Bagaimana tahun barumu kemarin? Apa yang kamu lakukan untuk menghabiskan malam tahun baru? Mau bersama keluarga, pasangan, atau teman, pasti selalu ada cerita yang bisa dibagikan.

Adakah salah satu dari Alterrans yang mengalami kebanjiran di hari pertama tahun 2020? Memang ada yang berbeda di tahun ini. Kita disambut oleh curah hujan tinggi, yang akhirnya menyebabkan banjir dimana-mana.

Sebetulnya, ada dua hal yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut. Hal yang pertama tentu selalu ada sisi positif dari semuanya. Banyak yang bilang bahwa hujan yang lebat merupakan pertanda berkah yang akan kita dapatkan di tahun 2020. Untuk hal tersebut, mari kita amin-kan saja? Amin…

Hal yang kedua, kejadian banjir yang dialami oleh banyak warga Jabodetabek mungkin menjadi salah satu cara untuk berkaca. Berkaca bahwa mungkin sudah saatnya kita memperbaiki diri, dan menjalani hidup dengan lebih teratur. Perubahan iklim memang di depan mata.

Banjir adalah bencana yang disebabkan oleh manusia. Memang bisa dicegah oleh berbagai kebijakan pemerintah, tapi jika tidak didukung oleh gaya hidup para warganya, tentu kebijakan pencegahan tersebut tidak akan dirasakan maksimal.

Kejadian banjir parah yang akhirnya harus dialami lagi, mungkin bisa dijadikan peringatan agar kita mulai bergerak untuk melakukan berbagai hal kecil yang bisa mencegah perubahan iklim tersebut.

Kalau tidak dimulai dari diri sendiri, tentu siapa lagi? Apa saja sih hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk mengurangi perubahan iklim? Berikut adalah rangkuman KAMIS. Simak ya!

(Foto: Pexels)

1. Kurangi penggunaan plastik

Plastik menjadi salah satu sampah yang paling banyak. Pengurangan penggunaan plastik memang sudah digalakkan. Hal ini karena pengelolaan sampah plastik yang memakan waktu lama.

Daerah Bali saja sudah melarang penggunaan plastik di keseluruhan area. Jika ingin mulai bergerak untuk merawat lingkungan, mulailah dengan mengurangi penggunaan plastik.

Kamu bisa membawa tas belanja sendiri ketika belanja bulanan. Selain itu, bawa juga tumblr ketika membeli kopi. Jangan gunakan plastik sekali pakai, yang hanya menambah sampah.

2. Ayo gunakan transportasi umum

Salah satu faktor yang membuat kadar udara di Jakarta memiliki level yang buruk adalah banyaknya kendaraan yang membuat polusi tebal setiap harinya. Untuk mendapatkan kadar udara yang lebih baik, ayo kurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Pemerintah kini sedang membuat infrastruktur untuk mendukung transportasi umum. Dari MRT, hingga bus Transjakarta, rute yang semakin banyak pun kini bisa jadi pilihan berkendara baru.

Selain itu, trotoar di banyak jalan pun dibuat lebih lebar. Pemerintah pun ingin memberikan fasilitas yang layak, agar warganya lebih banyak berjalan kaki. Selain mengurangi polusi, banyak jalan dan menggunakan transportasi umum juga bisa buat badan lebih sehat, lho.

3. Jangan buang sampah sembarangan

Hal ini mungkin jadi salah satu faktor yang paling berdampak terhadap banjir yang terjadi kemarin. Mungkin terdengar sederhana, tapi buang sampah sembarang memang memiliki dampak yang sangat besar.

Tersumbatnya aliran air, pada area sungai, kali, membuat proses pembuangan air menjadi tidak lancar. Hal inilah yang membuat akhirnya air meluap ke daratan.

Apakah kamu masih menjadi salah satu orang yang suka membuang sampah sembarang? Ayo mulai kurangi kebiasaan yang satu ini. Jika memang tidak memiliki tempat sampah, kamu bisa mengumpulkannya terlebih dahulu.

Kamu juga bisa mengakalinya dengan membawa kantung sampah sendiri. Kantung sampah tidak harus besar, kantung kecil saja. Jika kamu memiliki sampah, buang terlebih dahulu di kantung tersebut hingga akhirnya kamu akan membuang kantung sampah tersebut di tempat pembuangan.

Selain itu, jika kamu mengunjungi laut, jangan sampai meninggalkan sampah sedikit pun. Tidak hanya laut sih, jika kamu sedang berlibur dan mengunjungi berbagai tempat pariwasata, selalu ingat untuk membuang sampah pada tempatnya ya.

Seperti salah satu quote populer berikut ini;

 

“Take only pictures, leave only footprints.”

 

Ketiga hal tersebut bisa menjadi salah satu hal kecil yang bisa kamu mulai jadikan kebiasaan di tahun baru ini. Mulailah dari diri sendiri, hingga akhirnya kamu bisa memengaruhi orang di sekitarmu, untuk melakukan hal yang sama.

Tahun 2020 menjadi dekade baru yang harus dijalani. Mau tidak mau kita harus siap menghadapi semua tantangan yang ada pada tahun ini. Semoga kita semua bisa jadi pribadi yang lebih baik ya. Sekali lagi, selamat tahun baru!

Never Stop Innovating

Salah satu kunci kesuksesan suatu bisnis adalah berinovasi dalam menciptakan produk (product) baru, layanan (services) baru, atau pasar (markets) baru. Di era sekarang ini, perusahaan berbasis teknologi mengambil peluang dalam mendulang pundi-pundi keuntungan dan tidak pernah berhenti berinovasi. Bahkan, beberapa perusahaan tersebut telah menjelma menjadi perusahaan raksasa dunia.

Apple mengubah cara memperoleh, mendengarkan dan berinteraksi dengan musik. Uber mengubah cara bisnis taksi. Airbnb mengubah cara industri akomodasi. Amazon mengubah cara penjualan eceran. Perusahaan teknologi ini menggeser paradigma yang berdampak pada dunia industri.

Beberapa perusahaan teknologi berhasil menciptakan pasar atau industri baru. Google konsisten memberikan kemudahan pencarian online, mengubah cara promosi dengan Adwords, dan memengaruhi munculnya industri baru dengan Google Maps-nya. Facebook membangun pasar jaringan sosial. WhatsApp membangun pasar komunikasi personal.

Netflix bertransformasi dari penyewaan DVD menjadi layanan movie streaming. Slack memberikan online chat room yang digunakan oleh komunitas dan perusahan-perusahaan. Perusahaan ini mengembangkan produk atau layanan yang sudah ada atau tradisional dengan memanfaatkan teknologi modern.

Dalam arti modern saat ini, inovasi adalah  “a new idea, creative thoughts, new imaginations in form of device or method”. Alterra, sebagai salah satu perusahaan teknologi, memiliki visi yang di dalamnya terkandung kata innovate atau inovasi. Artinya, semua karyawannya terlibat untuk berinovasi tanpa pandang bulu apapun divisinya, entah itu Bisnis, Product, Tech, Ops, Finance, HR bahkan OP sekalipun.

Salah satu prinsip di buku Becoming Your Best karya Steven Shallenberger adalah Innovate through Imagination. Kata kuncinya: imajinasi. Semua orang mampu berimajinasi dan itu sudah kita lakukan dari kecil. Masih ingat ketika ditanya cita-citanya apa? “Mau jadi doktel”. Lalu, mengambil mainan stetoskop dan pura-pura mendengarkan detak jantung bonekanya. Atau, kelar nonton film Superman, mengambil handuk dan ditaruh di pundak sambil lari ke sana ke sini pura-pura terbang.

Di dunia kerja, kita sibuk dengan rutinitas dan deadline. Otak kiri lebih banyak digunakan daripada otak kanan. Saat kerja di depan laptop, meeting, bahkan saat mengobrol, tidak ada ruang dan waktu untuk berimajinasi. Saat itulah, kita terjebak dan mengubur dalam-dalam potensi inovasi kita. Ditambah lagi kalau ada rasa malu atau minder, dan memberikan batasan-batasan terhadap kemampuan diri sendiri.

“Gue masih junior, bro!”

“Gue cuma staf biasa.”

“Inovasi kan kerjaannya R&D. Bukan gue banget…”

“Udah lah biar co-founder dan level C aja yang mikirin. Gue sih tinggal ngikut ajah.”

“Baca artikel ini aja udah puyeng gue, perut pusing, kepala mules, hidung berkunang-kunang, apalagi diminta berinovasi.”

 

(Foto: Pexels)

Be curious and ask the right questions

Pertahankan rasa penasaran atau ingin tahu kita terutama yang berkaitan dengan visi. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang benar dan tepat dengan melemparkan kata tanya ini : “How? What? Where? When? Why? Who?”. Boleh juga hanya tanya why, namun minimum 5 kali pertanyaan why itu dilemparkan.

Drive imajinasi kita yang berkaitan dengan visi tentunya dan jadilah seperti anak kecil yang mempertanyakan segala hal. Bayangkan bahwa apa yang di kepala itu akan terjadi di dunia nyata. Keluarlah dari kotak kita masing-masing. Singkirkan semua batasan, baik dari dalam maupun dari luar yang menghalangi imajinasi kita. Ubah fixed mindset menjadi growth mindset.

Baca juga: The Power of “Ngobrol”

 

Create a brainstorm of possibilities

Bentuk kelompok kecil untuk curah pendapat (brainstorm) tentang imajinasi kita. Masing-masing orang di dalam grup diharapkan memberikan respek dan dukungan. Dukungan terbesar adalah dengan tidak mengkritisi bentuk dari imajinasi itu sendiri. Berikan ruang seluas-luasnya untuk kreativitas.

Jangan memikirkan kualitas terlebih dahulu, melainkan fokus dengan kuantitas atau jumlah. Semakin banyak, semakin bagus. Temukan setiap kemungkinan dan pilih yang paling sesuai dengan visi tanpa mengesampingkan etika. Gunakan mind map untuk mengarahkan imajinasi dan mendapatkan clarity.

Thomas Edison mengalami ratusan bahkan ribuan kegagalan sebelum temuannya dinyatakan berhasil. Jadi, bisa saja terjadi ide terbaik muncul di urutan ke-2019. Who knows? Dan jangan berhenti sebelum sampai ke urutan tersebut.

 

Walk away and let your subconscious do the work

Thomas Edison pergi berlibur ketika penemuannya mengalami hambatan. Segala ide sebagai solusi atas permasalahannya, telah dicoba tetapi masih jalan di tempat. Alhasil, di tempat liburan, justru Edison menemukan solusinya.

Imajinasi dapat melahirkan inovasi ketika kondisi kita rileks. Take a break or me time. Ambil waktu dan tempat yang nyaman dan santai sambil minum kopi atau teh. Bawa imajinasi itu ke dalam tidur kita. Imajinasi ya bukan pekerjaan. Bisa juga dengan meditasi untuk mengontrol subconscious mind kita.

 

Write about your ideas

Tulis atau gambar setiap kali ide atau imajinasi itu muncul! Kenapa? Ide baru mudah meluap seketika dari ingatan. “Ide gue tadi apa ya?” It sounds familiar, right? Selain itu, tulisan atau gambar dapat digunakan untuk review dalam pengembangan ide lebih lanjut.

Belajar dari Leonardo da Vinci yang menuangkan ide dan imajinasinya dalam bentuk gambar dan tulisan. Meskipun belum tentu berhasil diaplikasikan atau bahkan hanya berbentuk konsep atau wacana, ide inovasinya abadi dan dijadikan rujukan atau inspirasi untuk inovasi selanjutnya.

 

Jadi?

Tidak ada yang instan dan mudah untuk menghasilkan inovasi apalagi yang sesuai dengan visi dan berdampak terhadap kemajuan perusahaan. Dibutuhkan effort dan tempaan terus menerus. Tantangan demi tantangan akan terus datang silih berganti.

Selamat berinovasi melalui imajinasi kita masing-masing! Arahkan ke visi dan teruslah berkarya. Mulailah dari hal-hal kecil. Never give up!!!

Ibu Menyusui, Ini Tips Berpakaian ke Kantor Agar Lebih Nyaman

Meninggalkan anak di rumah ketika masih menyusui bukanlah hal yang mudah. Tapi bagi para ibu yang berkarier, mau tidak mau, harus rela meninggalkan sang anak di rumah bersama pengasuh, atau keluarga lain yang menjaga demi tuntutan pekerjaan. Selain alat pumping dan kantung ASI yang harus kamu bawa ke kantor, tentu dari segi hal pakai ke kantor pun harus dipikirkan. Bagaimana kamu terlihat profesional tapi tetap nyaman seharian. Untuk itu ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti pada artikel ini. Simak ya!

 

Tips berpakaian ke kantor untuk ibu menyusui

(Foto: Pexels)

 1. Pilihlah bahan yang sejuk dan lembut

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tentu pemilihan bahan pada busana yang ingin dikenakan. Kunci untuk mendapatkan kenyaman maksimal saat mengantor adalah dengan mengenakan busana berbahan sejuk dan lembut.

Sama seperti ibu hamil, ibu menyusui juga masih memiliki metabolisme yang lebih cepat sehingga menyebabkan tubuh yang lebih berkeringat. Tentu dengan keadaan seperti itu, kamu haruslah memilih busana yang sejuk sekaligus mampu menyerap keringat dengan baik.

Pakaian dengan bahan katun bisa jadi andalan ibu menyusui, nih. Katun sudah populer menjadi salah satu bahan yang sejuk sekali untuk dikenakan, sekaligus mampu menyerap keringat dengan maksimal. Kabar baiknya sekarang sudah banyak pakaian breast feeding friendly yang mengenakan bahan ini.

2. Menggunakan busana dengan kancing depan

Sekarang banyak sekali lini fashion yang sudah menghadirkan koleksi pakaian breast feeding friendly. Biasanya pakaian ini akan dihadirkan dengan kancing pada bagian depan, sehingga memudahkan ibu menyusui untuk membukanya.

Jika memang belum punya, kamu bisa menggantinya dengan menggunakan kemeja dengan kancing bagian depan, atau atasan model wrap dengan aksen ikat pada bagian samping. Kedua model atasan tersebut tentu memudahkanmu ketika harus pumping di kantor, atau di pusat perbelanjaan. Sebisa mungkin selama menyusui, perbanyak menggunakan model atasan tersebut ya.

3. Jangan lupa menggunakan breast pads

Masing-masing ibu pasti melakukan perjuangannya masing-masing saat memproduksi ASI. Ada ibu yang harus berjuang untuk mengeluarkan ASInya, tapi ada juga yang memang sudah berlimpah. Tentu itu adalah hal yang patut disyukuri.

Produksi yang banyak atau tidak, sebaiknya ibu menyusui menggunakan breast pads. Breast pads atau penyerap ASI sekarang banyak dijual baik di toko online maupun offline. Penyerap ASI ini tentu menjadi solusi yang tepat untuk mengakali ASI yang rembes. Apalagi jika harus meeting atau bertemu klien, namun pakaian memiliki bercak basah akibat ASI yang bocor. Tidak mau kan hal ini terjadi padamu?

Baca juga: Apa Sih Keuntungan Memiliki Asuransi Perjalanan?

4. Pilihlah pakaian yang longgar

Ketika hamil, melahirkan, dan menyusui, tentu ukuran payudara akan membesar. Ditambah permasalahan metabolisme ibu menyusui yang lebih cepat, membuat kamu menjadi lebih berkeringat.

Tentu, keringat yang banyak dan pakaian yang ketat tidak akan membuat nyaman seharian. Pilihlah pakaian yang memang memiliki potongan longgar. Pakaian yang longgar terasa lebih sejuk, ruang gerakmu pun tak terbatasi.

Yang paling penting tentu ketika harus pumping atau menyusui dengan pakaian longgar pun kamu akan melakukan pergerakan lebih mudah. Jangan sampai karena termakan tren yang sedang populer, malah jadi kesusahan ketika harus menyusui.

5. Hindari penggunaan aksesori yang berlebihan

Simpel menjadi kunci bagi semua ibu menyusui dalam hal berpakaian. Memang, keinginan untuk tetap tampil gaya kadang tidak bisa dipungkiri. Tapi ingat untuk memilih-milih mana tren yang pas untukmu.

Jangan penuhi tampilan menggunakan aksesori yang berlebihan. Apalagi kalung-kalung panjang yang bisa membatasi gerak ketika menyusui. Jangan juga mengenakan aksesori yang mengharuskanmu untuk membukanya terlebih dahulu ketika pumping atau menyusui. Aksesori tersebut hanya akan merepotkan. Hindari dulu selama menyusui ya!

 

Sudah tahu kan tipsnya sekarang? Jangan lupa dipraktekkan ya!

Alterra punya Research Team, Lho!

Hai Alterrans, di tulisan ini aku bakal menjelaskan mengenai detail apa saja yang ada di Research Team Alterra. Eitss… sebelumnya kenalan dulu yuk dengan para researcher yang ada, untuk yang berbasis di Jakarta ada Kartika Andiani. Sedangkan, untuk yang berbasis di Malang ada Dea Widya Hutami dan saya sendiri, Maria Carolina Yuaniar.

 

Apa sih tugas dari Research Team? 

(Foto: Pexels)

Tugas research team (RT) adalah melakukan penelitian yang lebih mendalam khususnya dalam penelitian kualitatif untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi atau untuk memenuhi rasa ingin tahu. Tahukah kamu kalau RT selalu menggunakan metode penelitian yang valid dan memiliki standar operasional disesuaikan dengan kondisi data yang sedang diteliti. Metode penelitian yang dilakukan dapat berupa analisa persentase maupun analisa statistika. Selain hasil analisis yang valid dan benar, RT juga dapat menginterpretasikan output data dan memberikan saran berdasarkan output data yang telah diteliti.

 

Penelitian apa aja yang sudah dihasilkan oleh Research Team?

Research team selama 8 bulan di Alterra, sudah dapat menghasilkan 4 penelitian dan 1 penelitian yang masih dalam proses penelitian, berikut daftar penelitian yang telah selesai dilakukan :

  • Penelitian pertama tentang “Online Onboarding” yang menghasilkan data bahwa onboarding online 4 kali lebih efektif daripada onboarding offline dan menghemat waktu 1 jam 21 menit untuk satu sesinya.
  • Penelitian kedua tentang “Treatment Implementation” yang menghasilkan data bahwa treatment yang diterapkan dapat meningkatkan kesadaran dan velocity yang konsisten, mengurangi volatility hingga 50%, dan meningkatkan deliverability hingga 100%.
  • Penelitian ketiga tentang “Recipe to Build a Great Team” yang menghasilkan data bahwa faktor tingkat pendidikan akhir dan treatment leader dapat memengaruhi efektivitas kerja dan kecepatan karyawan baru untuk berkontribusi di tim.
  • Penelitian keempat tentang “Determinants of Mobile Prepaid Transactions” yang menghasilkan data bahwa 54% dari hasil menunjukkan harga jual itu berpengaruh negatif terhadap transaksi (tidak mendukung).

 

Lalu, apa yang bisa Research Team bantu untuk Alterrans? 

Research team dapat membantu melalui penelitian untuk memberikan data dan saran sebagai dasar Alterrans membuat keputusan dengan tepat, permintaan data dapat dilakukan melalui request data ke research team. Tidak hanya membantu dalam memberikan data yang valid dan benar, research team juga dapat membantu Alterrans dalam mendokumentasikan hasil uji coba yang pernah dilakukan selama bekerja di Alterra.

Hal ini bertujuan untuk mendukung share knowledge Alterrans. Kedua projek ini bertujuan untuk membentuk budaya di Alterra bahwa setiap keputusan harus didasari dengan data dan juga untuk meningkatkan kesadaran terhadap keinginan untuk berbagi informasi.

 

Ingin membuat keputusan tapi ragu-ragu untuk memutuskannya karena gak ada data? Atau ingin berbagi informasi mengenai uji coba yang pernah dilakukan selama bekerja di Alterra tapi tidak tahu harus lewat mana? Datanglah ke research team, para researcher Alterra akan berikan solusinya!

 

Apa Sih Keuntungan Memiliki Asuransi Perjalanan?

Banyak orang yang tentu malas harus membayar lebih untuk asuransi perjalanan. Pasalnya banyak yang belum teredukasi dengan baik, sehingga orang tersebut pun merasa belum membutuhkan asuransi perjalanan. Kebanyakan orang hanya tahu asuransi perjalanan hanya difokuskan pada perlindungan akan risiko kecelakaan saat perjalanan. Tapi pada faktanya, manfaat yang akan kamu dapatkan jauh lebih banyak dari sekedar perlindungan kecelakaan. Ada baiknya jika kamu mulai menggunakan asuransi perjalanan. Agar lebih yakin, coba simak beberapa keuntungan memiliki asuransi perjalanan berikut ini!

 

Keuntungan asuransi perjalanan

(Foto: Pexels)

 

  1. Bagasi hilang atau rusak? Enggak perlu bingung!

Permasalahan dengan bagasi memang menjengkelkan. Karena mungkin harga bagasimu yang mahal ternyata tidak diperlakukan dengan baik. Alhasil, kopermu pun bisa rusak.

Tak hanya rusak, beberapa orang juga merasakan kehilangan koper. Apalagi jika rute pesawat atau transportasi umum yang kamu gunakan ternyata harus melewati waktu transit. Koper hilang ini tentu rawan terjadi. Tapi pastinya jadi merusak mood liburan banget, kan?

Nah, keuntungan yang kamu dapatkan jika menggunakan asuransi perjalanan saat mengalami persoalan ini adalah, kamu akan mendapatkan kompensasi atas hilang atau rusaknya kopermu. Kamu hanya perlu melakukan klaim ke asuransi agar kamu langsung mendapatkan kompensasimu.

  1. Ganti rugi atas pembatalan atau penundaan perjalanan

Namanya transportasi umum, pasti pembatalan atau penundaan perjalanan jadi masalah sehari-hari yang terjadi. Bisa karena cuaca, atau mungkin kendaraan yang mengalami kerusakaan. Hal itu memang lumrah terjadi, tapi pasti jadi merusak waktu perjalananmu.

Tak hanya koper yang rusak, ketika kamu mengalami masalah yang satu ini pun, kamu akan mendapatkan kompensasi yang setimpal dari asuransi perjalanan yang kamu pilih. Kompensasi bisa berupa sejumlah uang. Tapis elain itu, bisa juga berupa sebuah kamar hotel.

Misalnya ketika kamu bepergian menggunakan pesawat. Lalu, pesawat tidak bisa pergi  pada hari tersebut. Kamu bisa mendapatkan sebuah kamar hotel untuk kamu beristirahat sambil menunggu jadwal pesawatmu. Pokoknya tinggal ajukan klaim, sehingga kerugianmu bisa teratasi.

  1. Biaya medis ketika sakit

Tentu akan sangat tidak menyenangkan jika kamu harus jatuh sakit di tengah-tengah bepergian. Tapi memang hal itu bisa saja terjadi, mungkin karena kamu tidak cocok dengan cuaca atau makanan pada daerah yang kamu tuju.

Tapi jangan khawatir, ketika menggunakan jasa asuransi perjalanan, kamu bisa mendapatkan biaya medis ketika kamu tiba-tiba jatuh sakit. Apalagi mengingat kalau perjalanan jauh, mungkin rumah sakit di negara destinasimu pun membutuhkan biaya yang cukup besar.

Jika hal itu terjadi, pihak asuransi perjalanan akan menanggung biaya tersebut. Kamu pun tak perlu takut tidak bisa membayar keseluruhan jumlah biaya perawatan tersebut.

Baca juga: Mau Jalan-Jalan? Simak 5 Tips Traveling Hemat Berikut Ini

  1. Dokumen yang hilang bisa ditanggung juga, lho!

Ketika melakukan perjalanan ke luar negeri, tentu dokumen-dokumen, seperti paspor atau KTP akan sangat penting. Bagi orang yang teledor, mungkin bisa saja kehilangan paspor di tengah-tengah perjalanan.

Tak perlu takut, karena asuransi perjalanan tentu akan membantumu dalam hal ini. Ketika kamu menggunakan asuransi perjalanan, kamu akan diberikan sejumlah dana untuk menanggung biaya yang dibutuhkan saat menerbitkan ulang dokumen yang hilang.

  1. Tempat tinggalmu pun terjamin

Merencanakan untuk berlibur bersama keluarga, tapi masih bingung tempat tinggal tidak ada yang jaga? Ketika kamu menggunakan asuransi perjalanan, keamanan tempat tinggalmu selama ditinggalkan akan jadi tanggung jawabnya juga.

Asuransi perjalanan akan menjaga keamanan tempat tinggalmu secara menyeluruh. Jika terjadi hal yang tak diinginkan, seperti kebakaran atau bencana alam selama kamu pergi, kamu juga bisa mendapatkan kompensasi dari asuransi perjalanan yang kamu pilih.

Tak berhenti sampai di situ, bahkan jika terjadi pencurian pun asuransi perjalanan akan mengganti kerugian finansial yang kamu alami. Kamu hanya tinggal menikmati liburanmu saja deh!

 

Gimana banyak sekali kan manfaatnya? Apakah kamu tertarik untuk menggunakan asuransi perjalanan di waktu mendatang?

Jadi Barang Penting, Ini Tips Merawat Earphone dengan Mudah

Selama bekerja barang apa yang berada di sampingmu dan selalu kamu bawa. Tentu selalu laptop dan dokumen yang wajib kamu bawa saat kerja, rasanya kurang lengkap jika bekerja tanpa mendengarkan musik. Apakah kamu salah satu orang yang bekerja sambil mendengarkan musik menggunakan earphone setiap harinya? Nah, agar lebih awet tentu kamu harus tahu cara merawat earphone dengan benar. Apalagi barang kecil satu ini selalu kamu bawa setiap harinya. Selain jangan hilang, perhatikan juga cara merawatnya berikut ini ya!

Tips merawat earphone dengan mudah

(Foto: Pexels)
  1. Rapikan dan gulung kabel earphone dengan rapi

Permasalahan yang sering terjadi pada earphone adalah terjadi kerusakan pada bagian kabel. Memang hal ini juga terjadi pada kabel charger, yang memang sangat rentan rusak. Maka dari itu, hal yang harus kamu lakukan untuk merawat earphone adalah dengan merapikan dan menggulung kabel earphone dengan rapi.

Menggulungnya pun tidak boleh sembarangan, lho. Ikuti beberapa cara ini ya:

  • Gunakan tiga jari tengahmu, lalu gulungkan kabel memutari ketiga jari tersebut.
  • Gulung kabel hingga tersisa 10cm.
  • Perlahan lepaskan ketiga jarimu.
  • Pegang gulungan kabel dengan dua jari, hingga ada bolongan pada bagian tengah kabel.
  • Gunakan sisa kabel yang tidak tergulung untuk mengikat kabel yang sudah digulung.
  • Masukkan bagian ujung earphone pada bagian tengah gulungan tersebut.

Kalau masih bingung, coba klik di sini ya.

  1. Hindari volume maksimal

Selain bisa merusak gendang telinga jika mendengarkan musik terlalu kencang, ternyata ketahanan earphone juga bisa berpengaruh oleh volume ketika kamu menggunakannya.

Hindari penggunaan volume maksimal ketika mendengarkan lagu. Hal ini karena volume yang maksimal terus-menerus bisa membuat komponen earphone lebih rentan rusak. Selain itu suara yang dikeluarkan pun menjadi tidak jernih lagi karena hal tersebut.

Bagaimana mencari tahu bahwa earphone kamu sudah terlalu sering dipakai dengan volume terlalu kencang? Coba kamu perhatikan apakah ketika kamu mendengarkan musik, suara terdengar dari luar meskipun sudah dengan volume kecil? Itu tandanya earphonemu sudah “bocor.”

Jangankan earphone-mu tentu kalau volume terlalu kencang, lama kelamaan bisa merusak telingamu. Efeknya bisa megurangi kepekaan telinga pada suara-suara pelan. Tidak mau kan hal ini terjadi padamu? Jadi, mulai dengarkan musik dengan volume normal saja ya!

Baca juga: Kerja Kerus Tapi Santuy

  1. Mengeringkan telinga dan jauhkan dari air 

Barang elektronik ketika bertemu dengan air ya tentu akan menjadi rusak. Karena earphone tergolong kecil, banyak yang tidak memerhatikan ini. Jauhkan earphone dari bentuk air apapun agar tidak konslet.

Kamu pun ada baiknya untuk membersihkan telinga sehabis mandi atau terkena hujan. Pastikan telinga benar-benar bersih dan kering saat mengenakan earphone ya.

 

Ketiga tips di atas tentu mudah untuk dilakukan, bukan? Setelah membaca ini jangan lupa dipraktekkan ya!

Pengumuman Pemenang Kompetisi KAMIS!

Hello, Alterrans!

Akhirnya berakhir juga kompetisi KAMIS kali ini. Terima kasih kepada 24 peserta yang telah berpartisipasi. Setelah menimbang dengan cukup berat, akhirnya panitia pun berhasil mendapatkan 3 pemenang dengan tulisan terbaik.

 

Siapa sajakah ketiga pemenang tersebut?

 

Apakah kamu salah satu diantaranya?

 

*Drum roll please* 

 

 

Selamat ya kepada para pemenang yang berhak mendapatkan hadiah dari KAMIS. Untuk yang belum menang, tenang saja masih akan banyak kompetisi menulis lainnya. Sambil menunggu, Alterrans juga masih bisa menjadi kontributor dengan mengirimkan tulisan ke [email protected].

 

Sekali lagi, selamat kepada para pemenang! 

Kerja Serius Tapi Santuy

Mungkin tidak sedikit orang yang bertanya siapa sih programmer? Apa yang biasanya dikerjakan oleh programmer? Apakah seorang programmer memang benar-benar menghabiskan waktunya di depan komputer? Kalau iya, berarti programmer itu tidak sejalan dengan gaya hidup anak zaman sekarang yang suka berbaur di kedai kopi sambil bicara masa depan atau berlibur ke alam sambil menikmati keindahannya dengan mata telanjang. Karena mungkin programmer hanya berteman dengan komputer yang selalu diajaknya berkomunikasi melalui kode-kode yang mungkin isinya pesan cinta? Maaf sedikit menyimpang haha. Baiklah sebelum saya menceritakan opini terhadap rasa penasaran tersebut, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang saya rasakan saat awal mengenal kehidupan tersebut.

Dulu saya sempat dilanda keraguan apakah yang saya geluti ini sudah benar dan sesuai dengan apa yang saya harapkan atau tidak. Karena sebelumnya saya belum pernah mengenal dan masih cukup gagap akan hal-hal berbau teknologi, sedangkan saya berharap apa yang saya tekuni bisa bernilai tanpa harus mengorbankan kebahagiaan-kebahagiaan yang lain. Pada saat itu saya masih berada di tahap awal belajar dan memang terasa cukup melelahkan karena harus memaksa diri untuk bisa betah di depan komputer demi menyelesaikan rangkaian kode yang harus bisa berjalan sesuai harapan.

Memang lama kelamaan saya terbiasa dengan hal tersebut karena sudah menjadi rutinitas. Namun keraguan itu muncul lagi setelah mendengar beberapa pertanyaan yang tidak jarang saya dapat dari kawan-kawan dekat seperti, “Apakah kamu tidak jenuh seharian menatap kode-kode rahasia di layar laptopmu ini? Apakah kamu tidak takut dengan pola hidup begadang hingga larut malam dan bangun kesiangan? Apakah hal seperti ini akan kamu lakukan hingga masa tua nanti?”

Ya, tentu saja pertanyaan itu membuat saya berpikir dua, tiga, empat atau bahkan beberapa kali. Apakah pilihan menjadi seorang programmer akan merenggut banyak hal dari kehidupan yang sangat luas ini? Tidakkah saya menjadikan hidup ini agar bermakna bagi diri maupun orang lain, dan juga pastinya untuk meningkatkan ibadah kepada sang Pencipta karena esensi hidup yang sebenarnya ya untuk mendapat keberkahan dan keridhoan dari Yang Maha Kuasa terhadap apa saja yang telah saya kerjakan. Hingga pada akhirnya saya terjun langsung menjadi seorang programmer dan pertanyaan itu masih terngiang di ingatan saya.

Sepulsa yang sekarang berganti nama menjadi Alterra merupakan perusahaan di mana untuk pertama kalinya saya mengaplikasikan apa yang sudah saya pelajari sebelumnya. Selama di sini saya merasakan sesuatu yang berbeda dari apa yang saya pikirkan sebelumnya. Keraguan saya mulai perlahan hilang, karena yang dipikirkan sebelumnya ternyata tidaklah seperti itu. Di sini para programmer atau engineer memiliki waktu luang yang cukup untuk melakukan hal lain di luar pekerjaannya.

Mulai dari jam kerjanya yang cukup fleksibel tidak sekaku pegawai pemerintahan yang bekerja sesuai jam masuk yang telah ditentukan. Bahkan tersedia jatah untuk bekerja secara remote tiap minggunya tanpa harus ke kantor. Pakaian ke kantor pun diberikan kebebasan asal sopan, sehingga kita bekerja terasa lebih santai dan tidak kaku. Programmer yang saya pikir hanya akan berkutat di depan komputer itu ternyata tidak benar, kita justru dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan siapapun. Bahkan kantor menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang peningkatan skill di luar IT seperti komunikasi, jasmani, dan lainnya lagi.

(Foto: Dok. Alterra)

Kembali ke pertanyaan paling penting bagi saya “Apakah kamu tidak jenuh?” Sekarang saya berani menjawab tidak! Bergelut di lingkungan seperti ini bukan hanya bicara soal menulis kode kemudian bisa jalan, tapi utamanya yakni bagaimana kita menjawab permasalahan-permasalahan yang ada dengan solusi yang tepat dan mudah diterima. Tidak ada istilah meniadakan permasalahan karena permasalahan pasti selalu muncul dan tugas kita adalah menjawabnya.

Dari proses menjawab permasalahan-permasalahan tersebut kita belajar banyak hal tergantung di mana konteks permasalahan yang sedang kita selesaikan. Dan dari sana kita akan berinteraksi dengan banyak orang, dari berbagai macam karakter sehingga lingkup komunikasi kita akan sangat luas tidak hanya sebatas dengan komputer. Jadi tidak ada alasan untuk menetapkan bahwa peran ini menjenuhkan, semua itu tergantung pada diri masing-masing apakah peran ini cocok dengan diri kalian.

Setelah saya menjalani dan merenungi apa yang sedang saya tekuni, saya memutuskan untuk mulai berusaha menjadi “programmer santuy” versi saya yaitu programmer yang tidak harus begadang hingga larut malam untuk menyelesaikan pekerjaannya, karena lebih baik tidur diawal malam dan bangun dini harinya, programmer yang tidak lupa beribadah kepada sang Pencipta agar tetap terjaga di koridor yang seharusnya dan memperoleh keridhoan agar setiap yang dikerjakan bermanfaat dan bernilai. Programmer yang tidak lupa untuk menikmati kebahagiaan-kebahagiaan lainnya.

Intinya harus mulai hijrah untuk menjadi programmer yang lebih baik agar hidup ini tidak hanya sebatas coding dan coding tetapi juga diiringi dengan aktivitas yang menambah ukuran dari seberapa bermanfaat kita terhadap orang lain dan seberapa erat kita berhubungan dengan Sang Pencipta.

Epilog Kegagalan

Demikian kalimat yang terlontar dari mulut Napoleon Bonaparte, menanggapi keraguan seorang jenderal atas rencananya yang dianggap tidak mungkin. Sejarah membuktikan bagaimana Napoleon berhasil mengukir sejarah sebagai manusia terkemuka di dunia dengan segala pencapaiannya. “Pencapaian” yang oleh orang lain dianggap tidak mungkin.

Kita memang sering mengatakan tidak mungkin, ketika menghadapi sebuah masalah yang berat. Bahkan menganggapnya sebagai masalah yang terlalu berat. Anggapan semacam itu ternyata salah besar. Keliru jika sebelum melakukan sesuatu sudah beranggapan hal itu berat, tidak mungkin dan sejenisnya. Pikiran itu hanya ada dalam kepala manusia yang bodoh, bukan di dalam kepala kita, manusia optimis.

Sebetulnya sebuah hal bukan tidak mungkin, tapi hanya sikap kita yang pesimis itulah yang membuat kita gagal. Pesimis itu membuat kita menjadi penakut menghadapi masalah-masalah di kehidupan, padahal masalah adalah bagian dari hidup. Hanya ada satu hal yang tidak mungkin, yaitu tidak mungkin hidup tanpa masalah. Kita harus berani menghadapi masalah dan menganggapnya sebagai sebuah tantangan, yang akan mengubah hidup kita menjadi lebih baik.

 

Sejarah mencatat manusia-manusia hebat yang tidak pernah menyerah terhadap masalah, dan selalu optimis dalam menghadapi masalah. Keberanian untuk keluar dari comfort zone dan menjalani “suffering zone.” Selama saya menjalani beberapa tahun kehidupan saya, bekerja di Alterra telah mengubah saya menjadi orang yang berbeda dan menemukan kehidupan baru yang lebih teruji dan lebih berarti. Bagi saya, ukuran sukses itu bukanlah jumlah uang, tapi bagaimana bisa mengubah hari ini menjadi lebih baik dari hari kemarin.

Memang apa yang saya capai tidaklah berarti dibandingkan dengan orang-orang sukses yang ada di Alterra, yang berhasil mencapai pencapaian, status, dan kontribusi yang besar untuk perusahaan. Saya menghargai usaha mereka, karena mereka pun pasti berjuang dengan susah payah dengan berbagai macam cara untuk semua itu, bukan karena “jatuh dari langit.”

Oleh karena itu saya tidak pernah iri hati dengan orang-orang sukses tersebut. Justru senang melihat, mendengar, dan mempelajari bagaimana orang-orang itu menghadapi segala  masalah yang terjadi sehari-hari dan mengubahnya menjadi tantangan menuju kesuksesan dalam karier mereka.

Saya adalah manusia biasa, saya juga mempunyai keinginan dan ambisi. Tapi saya harus realistis, saya harus bisa membedakan antara “what i want” atau “what i need.” Apa yang saya inginkan dan apa yang saya butuhkan, bukan hanya semata mata karena ego dan keinginan saya.

Kalo saya mengikuti semua itu, bisa-bisa saya kehilangan trust yang sudah saya bangun dalam beberapa tahun karier saya yang singkat ini, karena mungkin saya bisa kehilangan self control yang menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan dan ambisi saya tersebut.

Harapan saya, semoga tulisan singkat saya ini dapat menjadi inspirasi bagi setiap benih-benih muda di Alterra dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik selama bekerja di perusahaan ini. Dengan perjuangan penuh optimisme, pada saatnya benih-benih muda tersebut juga pasti dapat menikmati keindahan sebuah kehidupan melalui perusahaan yang saya cintai, Alterra….

Alterra untuk masa depan, sukses!

Life at Alterra: The Good, The Bad & The Ugly

Retrospective setahun bersama Alterra

(Foto: Dok. Alterra)

Opinions are my own. Setahun bersama Alterra (sebelumnya Sepulsa), tidak sedikit hal yang terjadi. Namun apa yang akan saya tulis tidak akan mungkin mencakup semuanya, akan ada banyak hal yang terlewat. Ini hanyalah sekelumit kisah yang saya alami secara garis besar. Well, tanpa membuang waktu terlalu lama, mari kita mulai.

The Good

All who come leave as family. Suasana kekeluargaan yang sangat terasa saat awal pertama kali masuk hingga saat ini. Bagi saya (karyawan baru saat itu), lingkungan yang seperti Alterra membuat saya merasa diterima dan nyaman.

Ketika bekerja di dalam sebuah tim pun, Alterrans sangat menghargai satu sama lain. Para anggota tidak segan untuk saling mengoreksi tanpa merasa sakit hati. Demikian pula dengan apresiasi dan pujian.

Berbicara tentang apresiasi, Alterra memiliki yang disebut dengan Wall of Praise, tempat di mana kita bisa mengapresiasi sesama Alterrans secara terbuka.

The Bad

Friday I’m in love, sudah menjadi rahasia umum Jumat adalah hari yang paling dinanti, terutama bagi employee. Hari sebelum akhir pekan, berakhirnya weekday yang padat akan aktivitas kerja, energi rasanya begitu banyak terkuras.

Alterra, di sisi lain,  banyak sekali memiliki kegiatan di luar kerja, olahraga rutin mulai dari renang hingga futsal, training yang difasilitasi kantor, sharing session baik internal atau sebagai public speaker di komunitas luar. Semua itu opsional, tapi dengan lingkungan yang sangat energik rasanya mustahil untuk tidak berpartisipasi.

Jadi, di mana “bad”-nya? It’ll be bad if your body is not ready.

The Ugly

A pinch of micin

A dash of kindness

A spoonful of laughter 

And a heap of LOVE!

 

×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.