Ini Alasan Kenapa Millennials Cocok Berinvestasi Reksa Dana

Investasi itu harus mulai dari usia dini. Ayo, sudah bukan saatnya untuk menghabiskan uang dan menjadi boros. Kamu sudah harus “melek” finansial untuk keperluan masa depan. Tak hanya saat mau menikah atau saat sudah berkeluarga saja, kamu justru harus mempersiapkan investasi dari sekarang.

Hal ini karena hasil dari investasi biasanya baru terlihat setelah beberapa waktu. Dengan begitu ketika kamu sudah bekeluarga, investasimu sudah menampakkan hasilnya.

 

Nah, salah satu investasi yang sedang popular zaman sekarang adalah investasi reksa dana. Investasi yang satu ini sedang banyak diminati karena kemudahannya. Bahkan investasi ini pun diklaim cocok untuk dipilih para mahasiswa. Ada beberapa alasan yang membuat investasi ini cocok untuk para millennials.

Apakah kamu salah satu orang yang ingin mencoba tapi masih belum yakin? Mungkin dengan beberapa alasan di bawah ini, kamu jadi bisa lebih berani untuk memulai investasi. Maka dari itu, simak ya!

 

Alasan investasi reksa dana cocok untuk millennials  

Investasi reksa dana
(Foto: Pexels)
  1. Tidak membutuhkan modal yang besar

Keunggulan yang paling terlihat adalah tentu karena investasi reksa dana tak membutuhkan modal yang besar. Hal ini juga yang membuat jenis investasi yang satu ini sangat diminati oleh kaum millennials.

Kamu bisa membelinya bahkan hanya dengan Rp10 ribu rupiah. Investasi ini mematahkan ketakutan orang banyak yang menganggap bahwa investasi haruslah memiliki modal yang besar. Salah besar nih! Dengan sisa uang jajanmu per hari saja kini kamu bisa mengalokasikannya untuk investasi.

 

  1. Bisa dibeli secara online

Berkembangnya dunia digital, memang sangat memberikan kemudahan untuk berbagai aktivitas, salah satunya adalah dalam hal investasi. Kini kamu bisa membeli reksa dana secara online. Dengan beberapa klik melalu smartphone, kamu bisa langsung bisa membeli. Apalagi sekarang banyak e-commerce yang sudah menyediakan layanan ini, berikut dengan edukasinya. Karena kemudahan ini juga, banyak pemula yang memilih investasi reksa dana.

 

  1. Dibantu manajer investasi

Alasan satu ini juga yang mendukung kenapa para pemula wajib mencoba investasi yang satu ini. Karena pada dasarnya kamu hanya menyerahkan sejumlah dana yang akan diinvestasikan kepada manajer investasi. Sehingga kamu pun tak perlu terlalu mempelajari mengenai reksa dana tersebut, karena yang akan mengelola adalah sang manajer investasi.

Mungkin sebagai pemula pun kamu agak susah menumbuhkan kepercayaan karena harus menyerahkan dana tersebut kepada manajer investasi. Tapi maka dari itu, kamu bisa memulainya dari modal yang tidak terlalu besar dengan risiko minim. Setidaknya agar belajar terlebih dahulu, melihat bagaimana situasi dan kondisi dari investasi tersebut. Sehingga seterusnya bisa berinvestasi dengan jumlah dana yang lebih besar dan risiko yang lebih besar.

Kamu pun harus memerhatikan pemilihan manajer investasi. Pilihlah yang memiliki track record baik ya!

 

Baca juga: Saatnya Coba Hemat Gaji untuk Siapkan Dana Darurat!

 

  1. Dihadirkan berbagai pilihan dengan berbagai pilihan risiko

Ketika kamu berinvestasi, tentu pertama kali yang dilakukan selain menentukan instrumen investasinya, kamu pun harus memikirkan level risikonya. Kamu pun tidak bisa mengukur kadar risiko dari melihat orang, karena memang risikonya berbeda-beda.

Jika kamu pemula, tentu pasti menginginkan jenis investasi yang memiliki risiko minim. Tapi seiring berjalannya waktu kamu akan belajar untuk menghadapi risiko tersebut.

Melalui reksa dana kamu akan dihadapkan dengan berbagai pilihan risiko. Kamu bisa memilih investasi mulai dari pasar uang kecil-kecilan yang memiliki risiko minim. Hingga pilihan saham yang memiliki risiko relatif lebih besar.

 

Dari berbagai alasan di atas apakah kamu tergerak untuk mencoba investasi reksa dana?

Kerja Jarak Jauh? Asyik, Kok!

Hai, aku Lina, salah satu Alterrans yang bekerja di kantor Malang. Sebelum bergabung di Alterra sebagai Performance Specialist, aku merupakan alumni Alterra Academy pada program Quality Engineer. Setelah lulus dari Academy, memang para alumni diwajibkan mengikuti kontrak kerja selama satu tahun dengan penempatan awal di Malang.

Namun tantangan untuk diriku bertambah satu lagi dibandingkan teman-teman alumni Alterra Academy lainnya, karena seluruh anggota timku berada di Jakarta, jadi aku berada di Malang sendirian. Itulah mengapa saat welcoming session kemarin tidak ada perwakilan langsung dari tim aku yang menyambut, karena memang tidak ada yang di Malang pada tanggal tersebut.

Sebelum bergabung di Alterra, memang aku sudah terbiasa dengan remote working atau kerja jarak jauh pada pekerjaan sebelumnya, sehingga ketika dihadapkan dengan kondisi kerja jarak jauh pada saat mulai bekerja di Alterra, jadinya saya pun tak bingung lagi.

 

Bagaimana rasanya kerja jarak jauh?

Pertama kerja jarak jauh di Alterra rasanya kesepian karena tidak punya rekan setim yang bisa diajak ngobrol langsung dan have fun setelah jam kerja. Walaupun demikian, rekan-rekan dari divisi lain di Malang ternyata sangat friendly dan enak untuk diajak diskusi, sehingga aku tidak merasa kesepian lagi.

Kadang-kadang aku suka mengikuti kegiatan divisi sebelah, terutama kalau ada hubungannya dengan bersenang-senang. Rekan setimku di Jakarta juga sangat membantu, kalau aku butuh bantuan, aku hanya perlu meninggalkan pesan di Telegram atau buat janji untuk teleconference di aplikasi Zoom.

Tiap minggu juga ada rapat mingguan bersama tim lewat Zoom, sehingga bisa tahu progress hingga blocker semua rekan setim. Kalau ada blocker dari diri sendiri, kita bisa mencari solusinya bersama. Dengan cara tersebut, aku sudah tidak merasa kesepian lagi.

Selain kesepian, terkadang aku merasa bingung jika ingin melakukan diskusi ketika menemukan blocker dalam pekerjaan, sehingga aku sering merasa produktivitasku berkurang hanya karena hal ini. Apalagi jika melihat temanku yang sedang asyik berdiskusi bersama timnya ketika menemui rintangan terkait pekerjaan.

Ingin meminta tolong pada rekan setim di Jakarta rasanya kurang enak, apalagi aku merasa permasalahan mengenai blocker bukanlah masalah besar. Tapi karena situasi ini, aku jadi belajar untuk mandiri mencari solusi kreatif untuk menyelesaikan masalahku sendiri.

Aku merasa beruntung karena rekan kerjaku di Alterra mudah untuk dimintai bantuan atas masalah yang aku temui. Berdasarkan beberapa kejadian, ketika aku bertanya mengenai sesuatu permasalahan, masalah tersebut justru menjadi inspirasi untuk hal-hal lain. Solusi ditemukan, ide baru pun kudapat!

Baca juga: Saatnya Coba Hemat Gaji untuk Siapkan Dana Darurat!

(Foto: Dok. Alterra)

Tidak hanya hal yang sedih saja, kerja jarak jauh juga ada sisi menyenangkannya kok. Untuk aku yang kurang terbiasa bekerja di lingkungan ramai dan terstruktur, dengan sistem jarak jauh membuatku lebih fokus pada pekerjaan aku. Apalagi atasanku sendiri memberi kebebasan dalam menentukan target dan gaya kerja, selama target bisa tercapai tepat waktu.

Dengan begitu, aku semakin termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin, karena aku bertanggung jawab atas pilihanku sendiri. Kadang karena lingkungan kerja yang sangat mendukung, sering timbul inisiatif untuk melakukan langkah ekstra dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Bekerja pun terasa lebih rileks, buktinya aku masih sempat menulis untuk Kamis!

Selama hampir sebulan bekerja jarak jauh, ternyata rasanya menyenangkan, jauh di luar ekspektasi awal yang kukira akan berat menjalaninya. Bahkan ternyata teman satu mejaku banyak yang mengalami hal sama saat baru bekerja di Alterra. Jadi, aku pun merasa tidak sendiri.

The Power of “Ngobrol”

Siapa yang enggak suka ngobrol? Ada yang bilang orang introver. Pas ngumpul, biasanya cuma diam aja, enggak bakal ngomong kalau enggak dipancing. Beda dengan orang ekstrover, bawaannya ngomong melulu. Terlepas dari introver dan ekstrover, pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang salah satu kebutuhannya adalah berinteraksi. Ngobrol adalah salah satunya.

Di Alterra, ngobrol dapat dilakukan di mana saja. Pantry adalah salah satu tempat favorit. Pantry Alterra didesain dengan nuansa apik dan santai serta disediakan meja kursi yang proper dan nyaman. Ada juga coffee machine maker, oven, kompor, kopi asli sampai sachet dan mie instan. Dengan demikian, obrolan dapat terjadi sambil bikin kopi, makan bekal, bahkan masak mie instan.

Selain itu, ada juga Escape Room, yaitu tempat yang didesain khusus untuk kerja sambil bersantai. Ada meja-meja kecil layaknya kafe, ada juga sofa dan tempat untuk lesehan. Desain interior-nya bikin betah berlama-lama sampai lupa balik ke meja masing-masing.

(Foto: Dok. Alterra)

Menurut KBBI, obrol/ob·rol/, mengobrol/meng·ob·rol/  adalah bercakap-cakap atau berbincang-bincang secara santai tanpa pokok pembicaraan tertentu. Kalau orang Jawa bilang, ngomong ngalor-ngidul gak jelas juntrungannya. Wah, bisa berujung gosip dong. Lalu, apa untungnya ngobrol kalau tidak ada fokus pembicaraan dan bisa menjadikan kerja tidak produktif?

Mengenal Satu sama Lain

Alterra telah memiliki ratusan karyawan. Alhasil, wajar jika tidak mengenal satu sama lain. Bahkan, untuk mengingat nama saja, susah walaupun sudah dikenalkan. Belum lagi, home base yang berbeda.

Berawal dari basa-basi menanyakan kabar, obrolan bisa berlanjut dengan topik yang lain. Ngobrolin tentang kemacetan Jakarta dan jalan kaki demi diet atau hidup sehat dari perhentian KRL/MRT/Transjakarta ke kantor, lalu bahas promo makanan, lanjut film terbaru, pengen ini pengen itu, dan seterusnya. Enggak jelas memang karena topiknya random mengalir begitu saja.

Namun, dari obrolan yang terjadi, kita menjadi tahu dan kenal satu sama lain yang terlibat meskipun masih tampak luarnya. Ada yang menabrak titik koma ketika sedang berbicara, ada yang irit omongan hanya sepatah dua patah kata, ada yang hanya senyum tanpa komentar tetapi mendengarkan alias kepo, ada yang memancing topik obrolan tetapi kemudian kabur, ada yang ujungnya ngobrolin kerjaan, dan masih banyak lagi.

Keterbukaan

Dalam setiap obrolan, ada satu kata yang menjadi dasarnya yaitu keterbukaan. Ketika orang mau terbuka, terjadilah obrolan atau komunikasi dari kedua belah pihak baik orang itu introver maupun extrovert. Keterbukaan ini muncul dari dua sisi baik dari pembicara maupun pendengar. Keduanya berperan aktif dalam melahirkan suatu obrolan seru.

Belajar Berani 

Berani apa? Saat bertemu orang yang belum kita kenal di dalam satu ruangan, sudah pasti ada rasa canggung satu sama lain. Jangankan memulai obrolan, menyapa saja belum tentu mau dilakukan. Terus, mengeluarkan handphone agar terkesan lagi sibuk. Padahal, cuma scroll atas bawah, geser kanan kiri, klik di sini klik di sana.

Respect

Dalam suatu obrolan, akan terlihat seberapa kita menghargai satu sama lain. Apakah ada yang memperhatikan, mendengarkan, atau menanggapi? Apakah setiap ada yang berbicara langsung dipotong oleh yang lain? Jangan-jangan malah jadi siaran radio, tetapi radionya tidak ada.

Belajar Fokus

Ketika salah satu sedang berbicara topik tertentu, apakah ada yang langsung menimpali dengan topik lainnya? Hal ini sering terjadi dalam obrolan. Lagi seru-serunya membahas satu topik, tiba-tiba berubah jadi topik lainnya. Kentang jadinya. Jadi, meskipun ngobrol itu tidak fokus ke topik tertentu, bukan berarti bebas meloncat-loncat tanpa adanya konfirmasi dari pihak pembicara dan pendengarnya.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Jiwa dengan Terapi Menulis

Clarity or New Idea 

Ini uniknya ngobrol. Kadang, ketika terjadi obrolan serius, membuat pendengar menjadi lebih paham dan menemukan clarity dari suatu permasalahan atau informasi tertentu. Misal tentang visi dan misi Alterra. Walaupun tidak dari narasumber penggagasnya, bisa jadi topik obrolan menarik dan menambah pemahaman satu dengan lainnya. Bahkan, bisa memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif sehingga dapat didiskusikan lebih lanjut.

Apa hubungannya dengan ngobrol? Ada. Bahan obrolan tetaplah dibatasi. Jangan sampai terjebak ke obrolan gosip atau penghinaan dan yang terparah adalah fitnah karena ada istilah “fitnah lebih kejam dari pembunuhan”. Selain itu, kapan boleh ngobrol dan kapan obrolan harus diakhiri juga perlu diperhatikan.

“Apakah kita bisa berkomitmen untuk menjaga obrolan agar menjadi produktif baik untuk diri sendiri maupun kantor?”

Menjaga Kesehatan Jiwa dengan Terapi Menulis

Semua orang bisa menulis, betul. Tapi tak sedikit juga orang yang merasa kegiatan menulis adalah hal yang membosankan. Ada yang merasa tidak berbakat atau tidak memiliki ide untuk menulis, padahal kamu bisa menuangkan apapun dalam sebuah tulisan. Selain itu menulis pun merupakan kegiatan yang bisa dilatih, dengan seiring berjalannya waktu pasti tulisanmu akan semakin baik. Maka dari itu, menulis menjadi salah satu kegiatan yang harus dicoba oleh semua orang.

Mungkin kamu bertanya-tanya, memang kenapa sih harus menulis? Menulis itu banyak manfaatnya, khususnya untuk kesehatan jiwa. Satu penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dengan kebiasaan menulis dapat menurunkan masalah kesehatan.

Beberapa penelitian lainnya menyebutkan bahwa kegiatan menulis bisa menurunkan tingkat stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, memengaruhi mood, merasa lebih bahagia, meningkatkan tingkat produktivitas, dan mengurangi tanda depresi. Banyak sekali kan manfaatnya?

Kamu pasti juga berpikir dari mana koneksi menulis hingga akhirnya bisa menghasilkan begitu banyak manfaat pada tubuh. Banyak yang beranggapan bahwa ketika kamu menulis, perasaan dan emosi yang terpendam akan keluar dan muncul ke permukaan.

Sehingga perasaan-perasaan yang terpendam, akhirnya bisa dituangkan pada tulisan. Ada yang menyebutkan juga bahwa kebiasaan ini menjadi salah satu cara melepaskan ketegangan. Hal itulah yang membuat kegiatan menulis dijadikan salah satu bentuk terapi untuk kesehatan fisik dan mental.

Jadi, ketika kamu merasa sedang banyak masalah, ingin menumpahkan unek-unek tapi tidak tahu harus mencurahkan ke siapa, kamu bisa menuangkannya ke dalam tulisan. Bagi yang tak terbiasa dengan menulis, mungkin kamu merasa kebingungan harus mulai dari mana. Tapi bentuk terapi menulis itu dibagi ke dalam beberapa gaya tulisan. Kamu bisa memilih salah satunya saat ingin mencoba kegiatan ini. Apa saja gaya tulisannya? Simak lima poin di bawah ini!

Terapi menulis
(Foto: Pexels)
  1. Menulis gaya bebas

Menulis tanpa aturan mungkin jadi impian semua penulis. Bagi yang baru mencoba, kamu bisa mulai dari gaya tulisan yang satu ini. Menulis gaya bebas tanpa ada tekanan, aturan, atau apapun yang membatasi kreativitasmu. Dengan begitu kamu pasti lebih bisa bereksplorasi dengan isi dan pesan yang ingin kamu sampaikan.

Kamu bisa menulis perasaan, atau kejadian apapun yang kamu rasakan pada saat itu. Tak usah pikirkan mengenai ejaan, hingga tanda baca terlebih dahulu, jadikan momen ini untuk melegakan perasaanmu. Dijamin kamu pun akan merasa lebih tenang.

  1. Menulis gaya ekspresif

Terapi menulis juga bisa menjadi salah satu solusi menarik untuk kamu yang memiliki trauma pada masa lalu. Tulisan gaya yang satu ini memang tidak mudah untuk sebagian orang, karena memang membutuhkan keberanian yang tinggi.

Walaupun tulisan yang kamu buat tidak ditampilkan ke publik, tapi memang bisa dimengerti bahwa menuangkan pikiran tentang pengalaman emosional ke dalam sebuah tulisan pasti tidak mudah. Biasanya melalui tulisan gaya ekspresif, seorang individu bisa menggali lebih dalam mengenai sumber trauma dan sumber depresi yang ia alami.

Baca juga: Kenapa Content Marketing Penting untuk Bisnis?

  1. Menulis gaya buku harian

Memang masih zaman nulis diary? Jangan salah, menulis dengan gaya buku harian juga bisa jadi pilihan terapi yang akan memperbaiki kesehatan jiwa. Sepertinya, jenis tulisan yang satu ini pun bisa kamu coba dan lebih mudah diikuti.

Kunci dari menulis buku harian adalah konsistensi tentunya. Ingatlah untuk menulis setiap hari mumpung apa yang kamu alami masih tersimpan baik di dalam pikiran.

Dari kejadian yang kamu alami sehari-hari, kamu juga bisa menuliskan mengenai pelajaran apa yang bisa kamu dapat pada hari tersebut. Memiliki kebiasaan ini akan membuat pikiranmu lebih kritis. Buku harian juga bisa menjadi salah satu cara untuk lebih instrospeksi diri.

  1. Menulis gaya surat

Gaya menulis yang satu ini cocok untuk kamu yang masih ingin menyampaikan perasaan atau unek-unek kepada seseorang namun tidak bisa menyampaikannya. Simulasinya seperti kamu mengirimkan surat kepada orang tersebut tapi tidak perlu benar-benar dikirimkan.

Buat tulisan menyerupai sebuah surat. Tuangkan apa saja yang ingin kamu sampaikan pada orang tersebut melalui surat itu. Gaya tulisan yang satu ini, sama dengan gaya menulis bebas, akan menciptakan perasaan lega pada setiap penulisnya.

  1. Menulis gaya puisi

Ingin menyampaikan sesuatu tapi masih bingung? Mungkin kamu bisa menggunakan kata kiasan dan menyampaikannya dalam bentuk puisi. Kumpulkan puisi buatanmu, siapa tahu suatu hari puisimu bisa terkenal!

 

Sudah tahu kan sekarang? Mulai nulis, yuk!

Saatnya Coba Hemat Gaji untuk Siapkan Dana Darurat!

Alterrans, akhir bulan memang jadi minggu yang ditunggu-tunggu. Beberapa orang menunggu hari-hari “libur” sedikit karena kerjaan yang sudah selesai, atau memang karena tanggal gajian.

Siapa juga yang tak senang mendapatkan gaji atas kerja keras yang telah dilakukan pada sebulan ke belakang. Tapi tak sedikit juga yang merasakan senang hanya dalam sekejap saja. Apakah kamu jadi salah satu orang yang merasa gaji hanya “numpang lewat” saja? Pada pertengahan bulan, apakah kamu sering merasa “kok gaji gue sudah tinggal segini ya?” atau “perasaan baru ambil uang, kok sudah habis lagi ya?”

Daripada uangmu habis untuk hal yang tidak penting, kamu bisa mengalokasikan sebagian gaji menjadi dana darurat. Karena beberapa individu cenderung lebih “boros” ketika memiliki banyak uang. Untuk itu, coba lebih menghemat gaji dan mulailah untuk menyiapkan dana darurat. Sebagai awalan, mari ketahui lebih dalam mengenai dana darurat!

 

Apa itu dana darurat?

Dana darurat
(Foto: Pexels)

Sesuai dengan namanya, dana darurat memang diperuntukan sebagai emergency fund. Jumlah dana yang disiapkan untuk keperluan-keperluan tertentu yang memang mendesak.

Memang setiap individu ada baiknya untuk memiliki dana darurat. Kamu tidak akan bisa memprediksi kejadian-kejadian tak terduga yang bisa kapan saja terjadi dan membutuhkan sejumlah dana. Misalnya, tiba-tiba mobilmu mogok, kamu bisa menggunakan dana darurat untuk membayar kerusakannya karena memang mobil kamu pakai setiap hari untuk pergi dan pulang kerja.

Dana darurat itu memiliki fungsi sebagai dana utama yang biasanya diharuskan untuk membayar di awal. Berbeda dari tabungan yang memang biasanya ditujukan untuk membeli sesuatu atau berinvestasi, dana darurat menjadi “tabungan” yang hanya bisa dipakai jika ada keperluan mendesak.

 

Biasanya berapa jumlah dana darurat yang harus dipersiapkan? 

Banyak yang membicarakan mengenai hal ini. Tapi memang jumlah dana darurat cenderung mengikuti jumlah gaji dan pengeluaranmu tiap bulannya. Jadi jumlah dana darurat bisa berkisar 4 – 6 bulan nilai pengeluaran jika kamu belum berkeluarga. Sedangkan bagi individu yang sudah bekeluarga, kamu memerlukan dana darurat sebesar 6 – 12 bulan nilai pengeluaran.

Baca juga: Yuk, Kenalan dengan Profesi Quality Engineer di Alterra!

 

Apa yang harus dilakukan untuk menyiapkan dana darurat?

Dana Darurat
(Foto: Pexels)

Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyiapkan dana darurat. Berikut langkah yang bisa diikuti:

  1. Buat laporan keuangan tiap bulan

Ini menjadi langkah pertama yang sebaiknya kamu lakukan. Kenapa harus melakukan langkah ini? Mencatat semua penerimaan dan pengeluaranmu setiap bulan bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui jumlah dana yang bisa dialokasikan untuk dana darurat setiap bulannya.

Ketika mendapatkan gaji setiap bulannya, kamu bisa mengelempokkan pengeluaran-pengeluaran rutin yang harus dibayarkan terlebih dahulu. Misalnya, bayar kostan, bayar cicilan, hingga bayar kartu kredit. Lalu pisahkan sebagian untuk beli pulsa atau bensin bagi yang membawa kendaraan.

Sebagai awalan kamu bisa menggunakan sisa uang setelah pembayaran tersebut untuk kehidupan sehari-hari. Tapi ingat untuk mencatat semua pengeluaran, dengan begitu setiap harinya kamu tahu uangmu pergi ke mana saja. Kamu pun jadi tahu besar pengeluaran setiap bulannya.

Bergerak dari situ, mulailah untuk menghemat. Tentukan sejumlah dana yang dialokasikan untuk menjadi dana darurat. Tapi ingat, menabung untuk dana darurat jangan sampai membuatmu juga tersiksa setiap bulannya karena harus terlalu mengirit untuk makan dan kebutuhan lainnya.

  1. Mulai siapkan dana darurat

Dana darurat tak melulu harus berbentuk uang. Tapi memang menyimpan dana darurat dalam tabungan (di luar tabungan gaji) atau berbentuk deposito akan jauh lebih mudah untuk dijangkau dan tidak ada risiko apapun.

Tapi jika ingin mempersiapkan dana darurat dalam bentuk lain, kamu bisa mencoba dengan berinvestasi emas. Investasi emas menjadi salah satu bentuk yang minim risiko. Karena bisa dipastikan bahwa nilai emas akan terus meningkat setiap tahunnya.

Selain itu, kamu juga bisa mencoba peruntungan pada investasi reksa dana. Investasi yang satu ini memang digemari oleh para millennials. Selain memang kini bisa ditemukan pada berbagai platform e-commerce, modal yang kamu butuhkan pun tak terlalu banyak. Tapi kedua bentuk ini mungkin akan lebih susah dijangkau jika keperluan benar-benar mendesak. Ada baiknya untuk memiliki dana darurat berbentuk uang terlebih dahulu sebagai modal awal.

  1. Kaji ulang perhitungan secara berkala

Sudah menentukan jumlah dana darurat bukan berarti tugasmu selesai sampai situ saja. Kamu juga harus mengkaji ulang perhitungan tersebut secara berkala. Kenapa? Karena kamu harus memerhatikan tingkat inflasi.

Terjadinya inflasi terkadang membuat jumlah pengeluaran bulanan menjadi meningkat. Selain itu pun dibutuhkan konsistensi dalam mempersiapkan dana darurat. Jangan tergerak mengambil atau menggunakannya untuk keperluan yang tidak mendesak.

Bagaimana, apakah kamu siap untuk mulai menyiapkan dana darurat setelah gajian bulan ini?

Ayo, Ikuti Kompetisi Menulis dan Dapatkan Hadiah Seru!

Halo, Alterrans!

Hari ini akan ada informasi menarik yang sayang sekali untuk dilewatkan. Kamu mau mencoba menulis blog? Ini waktu yang tepat!

Menulis bisa jadi salah satu aktivitas seru yang bisa kamu lakukan pada keseharian. Selain memang kamu akan menjadi lebih produktif, menulis juga bisa menjadi salah satu terapi untuk kesehatan jiwa, lho.

Nah, kali ini Kamis mengadakan kompetisi menulis yang bisa diikuti oleh semua Alterrans. Tidak tanggung-tanggung, jika tulisanmu menjadi juara utamanya, kamu bisa mendapatkan Sepulsa kredit, tumbler eksklusif, dan Xiaomi Redmi Airdots! Seru banget kan?

 

Persyaratan kompetisi menulis

 

Merasa ingin membagikan pengalaman bekerjamu di Alterra? Ini waktunya kamu menampilkan berbagai karya tulisanmu. Ada beberapa persyaratan yang bisa kamu ikuti, antara lain:

  • Buat tulisan menarik dengan tema “Life at Alterra.” Panjang dan jumlah kata pada artikel bersifat bebas.
  • Artikel harus terdiri dari judul, isi, dan minimal 1 gambar yang dapat mewakili tulisan.
  • Kompetisi ini akan berlangsung selama 19 oktober – 17 november 2019.
  • Jika sudah selesai kirimkan artikel yang kamu buat ke email [email protected] 

Para pemenang akan diumumkan pada tanggal 22 november 2019 mendatang dan sebagai pengingat keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

 

Hadiah

Tiga orang yang terpilih menjadi pemenang akan mendapatkan berbagai hadiah menarik. Penasaran? Ini daftar hadiahnya:

  • Juara 1: Xiaomi Redmi Airdots + Tumbler eksklusif + Sepulsa kredit Rp150.000
  • Juara 2: Tumbler eksklusif + Sepulsa kredit Rp100.000
  • Juara 3: Tumbler eksklusif + Sepulsa kredit Rp50.000

Ketiga pemenang juga akan mendapatkan buku spesial berjudul “Aksara Hujan” karya Muhammad Ariqy Raihan a.k.a Rere.

 

Seru banget kan hadiahnya? Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, langsung ikutan!

Kenapa Content Marketing Penting untuk Bisnis?

Halo, Alterrans!

Mungkin ada yang belum familiar dengan nama saya. Ya memang, karena saya merupakan karyawan baru di kantor ini. Mari awali semuanya dengan berkenalan. Nama saya Audi Fristya, kamu bisa memanggil saya Audi. Saat ini saya menjabat sebagai Digital Content Marketing dan tentunya akan menjadi penulis tetap untuk kanal Kamis!

Banyak orang yang masih bertanya-tanya tentang content marketing. Khususnya Ibu saya yang memang terbilang kurang awam dengan dunia digital bahkan hingga kini beliau masih menelepon penerangan di 108 untuk menanyakan nomor telepon apapun haha..

Tapi memang sih kini content marketing jadi salah satu pilihan banyak perusahaan, khususnya beberapa perusahaan yang bergerak di bidang bisnis online. Apalagi bisnis ini biasanya memiliki pergerakan dan perubahan yang begitu cepat dan pesat. Kita pun sebagai pelaku bisnis harus bisa terus keep up dengan berbagai tantangannya.

Yuk, mulai membahas mengenai content marketing. Jadi, sebenarnya apa sih pentingnya content marketing untuk bisnis? Sebetulnya ada beberapa alasan penting yang bisa dibahas. Saya akan membaginya menjadi tiga poin di bawah ini. Simak ya!

Alasan pentingnya content marketing untuk bisnis

(Foto: Pexels)

1. Konten bisa membangun brand awareness

Maraknya dunia startup membuat persaingan bisnis online pun semakin ketat. Tentu masing-masing perusahaan membutuhkan strategi yang tepat agar nama bisnisnya semakin dikenal. Melalui konten, perusahaan bisa berkesempatan untuk mendapatkan traffic organik dengan bantuan Google. Dengan begitu, perusahaan bisa meraih target yang lebih luas.

Tapi traffic organik tentu tidak bisa dicapai dengan begitu saja. Konten pun harus dibuat sebaik mungkin dan mampu memberikan informasi menarik sekaligus menjadi solusi atas permasalahan yang ada. Dengan begitu pun para individu yang menjadi target perusahaan akan merasa tertarik untuk membaca konten yang dihasilkan.

2. Meningkatkan kepercayaan

Content marketing juga jadi salah satu produksi perusahaan yang bisa digunakan sebagai alat verifikasi. Content marketing bisa diisi dengan berbagai ulasan hingga informasi yang bisa menyampaikan nilai-nilai yang ingin diterapkan pada perusahaan.

Selain itu pun content marketing bisa diisi dengan informasi mengenai produk hingga program yang ditawarkan oleh perusahaan. Tak hanya pelanggan, perusahaan juga bisa menarik investor melalui content marketing. Biasanya para investor butuh verifikasi mengenai perusahaan yang akan bekerja sama dengannya di kemudian hari. Ada baiknya konten menarik baik bagi pelanggan maupun untuk menarik investor.

3. Bisa menghemat bujet!

Bujet pemasaran biasanya memiliki angka yang tinggi, khususnya saat ingin memasang iklan di televisi atau media lainnya yang memang memiliki harga yang cukup mahal dengan waktu siar yang terbatas. Tapi dengan content marketing semua jejak digital akan bisa diakses dengan mudah dan terekam di internet hingga waktu yang lama.

Content marketing bisa jadi salah satu cara agar perusahaan bisa “menghemat”  saat melakukan strategi pemasaran. Jika konten yang dihasilkan menarik pun, ada kecenderungan para pembaca akan membagikan kepada orang lain, sehingga nama perusahaan akan lebih dikenal lagi.

Alasan yang satu ini juga yang menggerakkan banyak perusahaan startup untuk memulai pemasaran bisnisnya melalui content marketing. Selain efisien ternyata hasil yang didapatkan pun juga efektif bagi perusahaan.

Nah, itulah sebagian kecil dari alasan kenapa content marketing penting untuk perusahaan. Tapi sebenarnya content marketing itu apa saja jenisnya? Content marketing bisa hadir dalam beberapa bentuk konten. Antara lain:
– Artikel
– Ulasan produk
– Infografis
– Meme
– Animas
– Video
E-book
E-magazine

Apakah kamu tertarik untuk membuat content marketing? Coba mulai dengan membuat tulisan. Untuk memulai coba simak berbagai langkah untuk menulis di sini.  Semoga artikel ini bisa menjadi perkenalan yang berkesan ya!

×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.