Jika biasanya bulan Ramadan diisi dengan keuangan yang ikutan bokek karena banyak acara buka puasa bersama, mungkin hal itu tak terjadi di bulan Ramadan tahun ini. Yup, di tengah pandemi kita tetap harus bersyukur bisa berbuka puasa bersama keluarga setiap harinya di rumah saja.
Tapi ada juga yang malah menjadi bokek karena harus membeli persediaan makanan selama di rumah. Tidak sedikit juga yang berhasil lebih irit, karena tidak mengeluarkan biaya transportasi. Untuk itu ada beberapa cara mengatur keuangan selama Ramadan di tengah pandemi. Ini beberapa triknya!
Cara atur keuangan selama Ramadan saat pandemi
Ketahui dulu kondisi finansialmu
Langkah awal yang bisa dilakukan tentu saja adalah kamu harus mengetahui kondisi finansialmu. Pasalnya ada beberapa orang yang tidak sadar akan ketahanan finansialnya. Apakah pengeluaranmu lebih besar daripada pendapatan? Apakah kamu sudah menyisihkan pendapatan untuk menjadi dana darurat?
Di masa seperti ini dana darurat menjadi hal yang penting. Pasalnya segi ekonomi menjadi salah satu yang paling terpengaruh atas kejadian pandemi ini. Ketahui dulu kondisi keuanganmu, sehingga kamu bisa mengalokasikan dana untuk tabungan, dana darurat, dan pengeluaran sehari-hari.
Berhenti boros dan bijak pakai uang
#DiRumahAja memang kadang membuat jari gatel rasanya ingin check out barang-barang yang sudah masuk di wish list aplikasi e-commerce di handphone, atau mungkin jadi beli bahan makanan 3x lebih banyak daripada biasanya?
Apapun itu mulailah mencatat pengeluaranmu setiap bulannya. Hal ini bertujuan agar pengeluaran tidak menjadi “kebablasan.” Bukan berarti tidak boleh berbelanja di luar belanja wajib , tapi mungkin kamu bisa mulai membatasinya.
Misalnya, bulan ini bujet belanja saya cuma Rp300 ribu. Dari situ kamu akan memprioritaskan barang yang lebih dibutuhkan terlebih dahulu.
Atau dibandingkan dengan berbelanja barang yang kurang perlu, kamu bisa mengalokasinya untuk berdonasi. Di tengah pandemi tentu banyak sekali orang yang kena imbas sehingga kehilangan pendapatannya. Cobalah sisihkan untuk berbagi ke sesama.
Buat bujet keuangan
Hal ini juga menjadi penting agar kamu bisa mengetahui kemana uang pergi selama sebulan? Kadang kita pun suka lupa sudah bayar apa saja setiap harinya. Catat semua pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya. Dari situ kamu bisa mulai untuk mengalokasikan dana menjadi tiga kategori.
Yang pertama tentu saja kebutuhan utama, seperti bahan makanan pokok dan pengeluaran rumah tangga (listrik, keamanan, air, internet, pulsa). Setelah itu alokasikan sekitar 5-10 persen untuk dana darurat.
Setelah itu kamu bisa membagi kebutuhan menjadi tiga golongan juga. Setelah kebutuhan makanan pokok, yang kedua adalah kebutuhan pelengkap sebesar 5%, seperti jajan ta’jil sehari-hari, atau pesan makanan online. Yang ketiga adalah kebutuhan hiburan, misalnya membeli baju atau perlengkapan gadget, cukup alokasikan 5% dari pendapatan.
Gunakan THR untuk finansial jangka panjang
Tahun-tahun sebelumnya mungkin kita sibuk menunggu THR untuk beli baju lebaran atau bahkan liburan selepas hari raya. Tahun ini coba alokasikan THR yang kamu dapatkan untuk sebagai rencana jangka panjang. Rencana ini bisa berupa, membayar hutang, membangun dana darurat, berinvestasi atau berasuransi.
Perbanyak sedekah dan zakat
Poin yang satu ini juga jangan sampai terlupa. Saatnya perbanyak buat kebaikan di bulan suci ini. Meskipun sebaiknya dilakukan tak hanya di bulan Ramadan, sedekah dan zakat tentu akan membawa lebih banyak berkah untuk kehidupan kita.
Apalagi di masa pandemi, banyak sekali penggalangan dana yang dilakukan. Kamu bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti membagikan makanan untuk warga sekitar rumahmu. Yuk, sama-sama bantu sesama yang terkena imbas pandemi ini. Sekaligus jangan lupa zakat wajibmu ya.
Sudah saatnya kita bersyukur kepada Tuhan YME karena masih diberikan pendapatan normal dan makanan enak untuk berbuka puasa. Semoga kita tetap diberikan keberkahan dan kesehatan sampai pandemi ini berakhir. Semangat, Alterrans!