3 Rekomendasi Grammar Checker

Terkadang menulis email atau laporan dalam bahasa Inggris mempunyai tantangan tersendiri. Sebagian dari kita belum tentu menguasai bahasa Inggris tingkat tinggi, dan mengandalkan Google Translate yang seringkali tidak efektif. Ada kalanya kita juga kesulitan untuk memastikan, apakah susunan kalimat kita sudah sesuai dengan kaidah tata bahasa Inggris. Beruntung, sekarang ada banyak tools yang bisa membantu kita untuk mengatasi kesulitan ini. Nah selain Google Translate, berikut adalah rekomendasi tools yang bisa dicoba ketika perlu menulis dalam bahasa Inggris. Yuk disimak!

Grammarly

Aplikasi grammar checker satu ini memiliki fitur tone detector yang bisa membuat ‘bunyi’ tulisanmu jadi sesuai kebutuhan. Selain membenahi grammar yang salah, fitur tersebut membantu menyesuaikan pilihan kata, frasa, tanda baca hingga kapitalisasi kata. Sementara, pada fitur premium, Grammarly menawarkan rekomendasi pilihan kata yang lebih hidup, membuat kalimat agar jadi lebih efektif, dan memeriksa plagiarisme. Grammarly bisa digunakan untuk Windows, Apple, Android, dan sebagai ekstensi Google Chrome. Serba mudah deh!

QuillBot

Sebenarnya fokus utama aplikasi QuillBot adalah parafrase, namun aplikasi ini bisa jadi paket praktis karena menyediakan beragam fitur untuk mempermudah tugas menulis kita. Beberapa fiturnya adalah parafrase, grammar checker, meringkas, dan membuat kutipan. QuillBot menyediakan fitur gratis dan premium untuk parafrase. Selain itu, aplikasi ini menyediakan ekstensi untuk Microsoft Word, Google Chrome, & Google Docs. Meski belum ada aplikasi untuk gawai, website QuillBot mempunyai tampilan yang ramah layar gawai. Jadi tetap oke digunakan saat on the go.

Hemingway Editor

Hemingway Editor akan menandai tulisanmu dengan warna sesuai kategori saran yang ada. Misalnya, warna kuning artinya kalimat sulit dibaca, ungu berarti ada alternatif kata yang lebih sederhana. Aplikasi ini juga mendeteksi kalimat passive voice dan adverbs yang tidak perlu.

Hemingway Editor bisa diakses secara gratis lewat website. Tapi jika ingin menjadikannya ekstensi PC atau Mac, kamu perlu bayar sekitar $20, Alterrans.

Nah demikian beberapa rekomendasi grammar checker yang bisa dicoba saat perlu menulis pakai bahasa inggris, Alterrans!

Sulit Semangat untuk Kerja Setelah Libur Panjang? Yuk Baca Ini!

Libur telah usai saatnya buka laptop dan kembali melanjutkan rutinitas kita, yaitu bekerja. Namun setelah libur panjang seperti ini, biasanya memulai rutinitas kerja jadi terasa lebih berat. Karena kadang suasana liburan masih suka terbawa dalam transisi dari mode liburan ke mode kerja. Valid nggak nih?

Oleh karena itu, artikel ini berusaha memberikan tips untuk mengembalikan semangat kerjamu setelah libur panjang. Yuk mari kita kulik!

  • Rapikan workspace

Coba kamu bayangkan, mau mulai kerja tapi tempat kerjamu berantakan? Pasti jadi nggak mood deh. 

Nah, ayo ambil waktu sejenak sebelum mulai bekerja untuk merapikan ruang kerjamu atau kamu juga bisa merapikannya dari jauh hari sebelum libur tiba supaya lebih praktis. Rapikan meja kemudian siapkan perangkat kerja, aromaterapi, minuman serta makanan ringan favorit supaya makin nyaman dan semangat untuk bekerja!

  • Buat daftar rencana kerja

Membuat to-do list akan mempermudah kamu untuk tetap on track dengan kewajiban yang harus dikerjakan.

Yuk pilah mana tugas yang harus dilanjutkan, dan mana yang baru akan dimulai. Tidak lupa, cantumkan tugas yang paling urgent di daftar teratas supaya kamu selalu ingat tugas yang harus diprioritaskan.

  • Jangan lupa istirahat di sela kerja

Di awal masuk kerja setelah libur panjang, biasanya mood untuk bekerja belum penuh. Daripada memaksa diri untuk terus bekerja karena to-do list kamu padat, sebaliknya ambilah waktu untuk istirahat sejenak di sela pekerjaan.

Keluar dari workspace-mu sejenak untuk sekedar menghirup udara segar atau makan siang tidak akan salah. Penyegaran juga dibutuhkan supaya kamu bisa fokus dengan lebih baik pada pekerjaan selanjutnya, lho.

Yup, demikian tips singkat untuk mengembalikan semangat kerjamu setelah libur panjang. Coba yuk!

Santai tapi Produktif, Coba 5 Kegiatan Ini di Akhir Pekan

Hi Alterrans!

Ada kalanya akhir pekan diisi dengan berdiam di rumah saja. Maraton film atau series, main games bersama keluarga atau pesan makanan online sudah biasa. Gimana kalau mencoba yang tidak biasa, Alterrans? Tidak sekompleks belajar mengenai cryptocurrency atau cara berinvestasi kok. Beberapa kegiatan berikut ini bikin waktu luang-mu di akhir pekan tetap terasa produktif meskipun santai. Yuk disimak!

Hapus foto dan screenshots tidak penting

Foto dan screenshots menjadi andalan kita saat memerlukan bukti cepat untuk dikirim ke kolega, dan sebagai reminder informasi berharga yang kita temukan di lingkungan kita. Nah, keduanya pula yang membuat ruang penyimpanan smartphone jadi penuh. Ayo hapus foto, dan screenshots lama yang sudah tidak penting lagi biar memori smartphone-mu lega.

Unsubscribe email yang tidak penting

Siapa yang halaman email-nya bertabur email promosi dari berbagai perusahaan? Yap, kita sama! Yuk kita unsubscribe email tersebut jika dirasa tidak penting. Selain tampilan email jadi terlihat lebih rapi, dengan mengurangi tumpukan email kita juga ikut mengurangi emisi karbon lho, Alterrans!

Merapikan barang-barang

Misalnya merapikan pakaian di lemari, mengorganisir ulang buku-buku di rak, atau mengumpulkan barang tak terpakai untuk dibuang kelak. Dijamin setelah selesai, Alterrans akan merasa produktif, sehat, dan senang. Kalau tidak percaya, coba buktikan ya! 

Catat budget mingguan & bulanan

Sebelum gaji habis, yuk gunakan waktu luangmu untuk melakukan budgeting mingguan, dan bulanan. Mencatat budget seperti ini mempermudah kita untuk melacak pengeluaran uang lho. Nah, jadi selangkah lebih bijak deh dalam mengelola uang.

Buat rencana makan untuk minggu depan

Baik masak sendiri atau nanti beli, merencanakan menu makanan bisa jadi hal menyenangkan lho. Dengan begini, kita bisa menghemat waktu, dan uang. Jangan lupa untuk perhatikan kandungan nutrisi dari menu-mu ya, Alterrans!

Nah itulah 5 kegiatan kecil di akhir pekan yang tetap membuatmu produktif. Coba yuk!

Source: ladybossproject.id

Hari Bumi: Apa Kontribusi yang Bisa Kita Berikan untuk Bumi?

Pada 22 April lalu, masyarakat memperingati Hari Bumi. Peringatan ini sebagai reminder bagi kita sebagai warga bumi untuk senantiasa mengolah dan merawat alam dengan bijak karena kita semua berpijak di atas bumi dan masih membutuhkan apa yang alamnya sediakan. Nah sebagai timbal balik, apa sih kontribusi yang bisa kita berikan untuk menjaga kelestarian bumi? Karena masih di masa pandemi, coba tiga hal yang bisa kita lakukan untuk melestarikan bumi meski dari rumah saja berikut ini ya!

  • Pilah sampah

Memilah sampah bisa mengurangi pembuangan sampah rumah tangga yang tidak tepat. Mulailah dengan memisahkan sampah organik, dan non organik. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk atau eco-enzyme. Sampah non organik pun bisa kita daur ulang atau pakai ulang. Misalnya thinwall yang didapat dari makanan take away bisa digunakan kembali untuk menyimpan sisa makanan di rumah. Saat ini juga terdapat banyak opsi yang bisa membantumu untuk mengolah sampah non organik dari organisasi pegiat lingkungan atau Bank Sampah yang bisa dilakukan secara online.

Lihat ini juga: Lebih Bijak, ini 3 Layanan Kelola Sampah yang Bisa Kamu Coba

  • Bijak menggunakan energi

Energi seperti listrik dan air seringkali digunakan secara kurang bijak tanpa kita sadari. Penggunaannya tidak terasa berlebihan hingga tagihannya datang hehehe… Yuk pakai listrik dan air secukupnya saja. Daripada kita ditonton televisi saat sedang main handphone, lebih baik kita matikan televisinya untuk menghemat energi. Nyalakan keran hanya ketika akan membilas saat mandi, supaya air tidak terbuang sia-sia. Selain ramah lingkungan, langkah sederhana tersebut membantu kita untuk menjadi lebih hemat bukan?

  • Membeli barang preloved

Menggunakan kembali suatu barang dapat memperpanjang usia pakai barang tersebut, sehingga kita ikut mengurangi pembuangan benda yang sebenarnya masih layak untuk dipakai. Meskipun secondhand, ada banyak produk preloved yang kondisi dan kualitasnya masih sangat baik, terlebih harganya juga lebih murah. Ada banyak pilihan produk preloved mulai dari fashion hingga perabotan yang bisa kita temukan secara online. Win-win solution buat kamu yang suka belanja dan menambah koleksi tapi tetap ingin ikut melestarikan bumi!

Nah, demikianlah tiga kontribusi sederhana yang bisa kita lakukan untuk ikut merawat bumi, Alterrans. Mari lebih peduli agar bumi tetap lestari~

* Eco-enzyme: cairan pembersih multiguna.

Mengenal Informasi Terdokumentasi

Hai Alterrans, Apa kabar? Semoga harimu menyenangkan ya 🙂

Saya yakin Alterrans pasti paham dan sering memakai istilah dokumen dan rekaman, tapi pernah ga sih Alterrans mendengar istilah Informasi Terdokumentasi (Documented Information)? Bagi yang pernah terlibat dalam project ISO 27001 mungkin sudah tidak asing istilah ini. Bagi yang belum tahu dan paham apa itu Informasi Terdokumentasi dan apa bedanya dengan dokumen dan rekaman, yuk simak ulasan di bawah ini!

Apa sih definisi dari Informasi Terdokumentasi ?

Informasi Terdokumentasi (Documented Information) mulai populer digunakan saat transisi standar ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu dari versi 2008 ke versi 2015. Pada saat itu, semua standar yang dikeluarkan ISO juga mulai mengikuti High Level Structure Annex SL. Sehingga, istilah Informasi Terdokumentasi ini pun digunakan juga di standar-standar lainnya, misal ISO 140001, ISO 22000, ISO 45001 dll., termasuk ISO 27001 yang sudah kita terapkan di beberapa Business Unit di Alterra. 

Menurut ISO 9001:2015, Informasi Terdokumentasi diartikan sebagai :

Informasi dalam bentuk media penyimpanan yang dipersyaratkan untuk dikendalikan dan dipelihara oleh organisasi. 

Informasi ini dibuat dalam rangka menjalankan operasi dari suatu organisasi dan sebagai bukti aktivitas yang sudah dicapai. Informasi Terdokumentasi pada standar ISO 9001:2015 digunakan untuk menggantikan istilah dokumen dan rekaman pada versi sebelumnya. 

Apa saja yang termasuk ke dalam informasi terdokumentasi?

Informasi terdokumentasi dapat dibentuk dari berbagai media berikut ini.

  • Kertas
  • Magnetic, elektronik (file)
  • Foto/Gambar/Grafik.
  • Video
  • Audio
  • dll.

Dari contoh-contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa Informasi Terdokumentasi tidak hanya dalam bentuk kertas saja, namun dapat memiliki bentuk lain. Informasi terdokumentasi merupakan informasi yang memiliki nilai dan dikelola serta disimpan untuk keberlangsungan suatu perusahaan atau organisasi. Informasi ini dapat berupa kebijakan, prosedur, instruksi kerja, form, rekaman dari hasil aktivitas dan lain-lain.

Creating and Updating Documented Information

Pada standar ISO 27001 klausul 7.5.2 tertulis bahwa ketika akan membuat dan memperbarui informasi terdokumentasi organisasi harus memastikan hal-hal berikut ini :

  • Identifikasi dan Deskripsi

Pertama kali, Informasi Terdokumentasi harus dapat diidentifikasi dan dideskripsikan judul, tanggal, penulis, nomor dll. Hal ini memudahkan pengguna untuk melacak informasi yang telah dibuat atau diperbarui.

  • Format dan Media

Memastikan format dan media apa yang digunakan. Format di sini dapat berupa bahasa, versi perangkat lunak, grafis, template dll. Sedangkan media bisa berupa kertas, elektronik, audio seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya.

  • Review dan Persetujuan

Sebuah informasi terdokumentasi yang baru dibuat atau diperbarui harus ditinjau (review) dan disetujui (approve) berdasarkan kesesuaian dan kebutuhan organisasi. Review dan approval dilakukan oleh stakeholder terkait.

Control of Documented Information

Pengelolaan terhadap Informasi Terdokumentasi sangat diperlukan, agar organisasi dapat menjalankan bisnisnya secara sistematik. Bayangkan jika dokumen dan rekaman tidak dipelihara dengan baik, pasti banyak risiko yang muncul selama perusahaan menjalankan bisnisnya. Sebagai contoh, jika dokumen atau rekaman tidak disimpan dengan baik, maka ada kemungkinan disalahgunakan oleh pihak lain (sabotage). Oleh karena itu, ISO 27001 klausul 7.5.3 mensyaratkan bahwa Informasi terdokumentasi yang dibutuhkan oleh SMKI harus dikendalikan untuk memastikan :

  1. Informasi terdokumentasi tersedia dan cocok untuk digunakan, di mana dan kapan saja diperlukan; dan
  2. Informasi terdokumentasi cukup terlindungi (misal dari terungkapnya kerahasiaan, penyalahgunaan, atau hilangnya integritas).

Untuk pengendalian informasi terdokumentasi, organisasi harus menangani aktivitas-aktivitas berikut, jika dapat diterapkan:

  1. Distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan;
  2. Penyimpanan dan pemeliharaan, termasuk pemeliharaan keterbacaan (legibility);
  3. Pengendalian perubahan, misal pengendalian versi (version control); 
  4. Retensi (retention) dan disposisi (disposition).

Informasi terdokumentasi yang bersumber dari luar, yang menurut organisasi diperlukan untuk perencanaan dan operasi SMKI, harus diidentifikasi kesesuaiannya dan dikendalikan.

Lebih Bijak, ini 3 Layanan Kelola Sampah yang Bisa Kamu Coba

Hi Alterrans!

Meskipun kita di rumah saja, ternyata sampah rumah tangga malah mengalami peningkatan selama pandemi, lho. Rupanya penggunaan masker, serta kemasan yang kita dapatkan dari belanja online jadi salah satu penyumbangnya. Solusinya, kita harus bijak dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi. Baik dalam membeli, dan menggunakan produk, maupun saat membuang sampahnya. 

Nah, buang sampah masih jadi problematika bagi masyarakat kita. Baik dari sisi masyarakat atau manajemen pengelolaan sampah yang ada, ternyata belum optimal dalam urusan persampahan. Banyak sampah yang seharusnya bisa didaur ulang atau dipisahkan berakhir di TPA yang sama. Selain tidak sedap bagi panca indera kita, dampaknya ternyata banyak sekali. 

Untungnya, saat ini ada banyak opsi yang tersedia untuk membantu kita lebih bijak mengelola sampah. Misalnya, komunitas atau organisasi pegiat lingkungan yang mengelola sampah rumah tangga. Canggihnya lagi, sebagian melayani pengiriman sampah dari rumah. Praktis bukan? Yuk, cek beberapa rekomendasi komunitas/organisasi berikut ini.

Waste4Change 

Perusahaan yang bergerak dalam bidang manajemen sampah ini memiliki misi untuk mengurangi beban sampah di TPA. Salah satu programnya adalah Send Your Waste, kamu bisa mengirimkan sampah kertas, plastik, botol, kaca, metal, hingga jelantah dari rumah. 

Pertama pilah sampah, dan pastikan sampah tidak basah. Langkah berikutnya isi form pengiriman agar kamu mendapat kode unik SYW. Kemas sampah dengan rapi dan sematkan kode unik tadi pada kemasan. Nah, sekarang kamu bisa kirim sampahmu ke fasilitas Waste4Change dengan jasa pengiriman yang ada. Jika sudah diterima, sampah akan segera didaur ulang!

EwasteRJ

Pembuangan sampah elektronik memang agak tricky, salah satunya karena tempat sampah jenis ini agak jarang ditemukan. Pembuangan limbah elektronik yang tidak bijak bisa berbahaya bagi lingkungan, lho. Nah, ada komunitas EwasteRJ yang dapat membantumu mengelola limbah elektronik. 

Yuk kumpulkan e-waste yang ada di rumahmu. Pastikan sampah elektronik tidak basah, dan terkontaminasi. Lalu kemas sampah dengan rapi dan aman sehingga tidak bergeser atau kemasannya rusak selama perjalanan. Tinggal kirim deh ke dropzone EwasteRJ terdekat dari rumahmu. 

Lyfe with Less

Beberapa waktu lalu sempat viral oknum yang mengumpulkan kemasan bekas skincare lalu diisi produk skincare palsu, dan dijual lagi. Jadi agak takut untuk buang langsung ke tempat sampah ya. Tapi tenang Alterrans, ada kok yang siap mendaur ulang botol skincare kosongmu secara ethical! Salah satunya Lyfe with Less. Komunitas minimalis satu ini mengajak kita untuk menjadi Empties Heroes dengan gerakan #PakaiSampaiHabis. 

Setelah menghabiskan isi skincare-mu, daftarkan dirimu jadi Empties Heroes. Isi data diri lengkap berikut jumlah kemasan yang akan dikirim pada form pendaftaran, nanti kamu akan menerima email konfirmasi. Kemudian, tunggu tim Lyfe with Less menghubungimu untuk menjemput empties (kemasan bekas skincare) milikmu. Sambil menunggu, kemas empties-mu dengan rapi ya, Alterrans.

Yap, itu dia sebagian rekomendasi komunitas pengelola sampah yang bisa kamu coba, Alterrans. Menyetor sampah anorganik rumah tangga tidak hanya berguna untuk mengurangi pengelolaan sampah yang salah, dan pencemaran bumi, tapi juga bisa membuat rumahmu jadi lebih spacious. Yuk coba yuk!

Alterrans, Sudah Lapor SPT Tahunan Belum?

Pada 28 Februari lalu saluran pelaporan pajak e-SPT yang biasa kita gunakan untuk melaporkan pajak resmi ditutup oleh Direktorat Jenderal Pajak. Namun, sebagai gantinya kita tetap bisa menyampaikan pajak SPT tahunan melalui aplikasi e-Form dan e-Filing.

Apa bedanya e-Form dan e-Filing? E-form adalah formulir pelaporan pajak dalam bentuk dokumen .pdf. Sementara, e-Filing adalah formulir pelaporan pajak yang diisi secara daring. E-Form umumnya diisi melalui laptop atau komputer, dan e-filing dapat diisi melalui smartphone.

E-Form sangat berguna jika jumlah data yang akan dilaporkan banyak atau koneksi internet sedang tidak stabil. Karena e-Filing dapat otomatis tertutup dan menghapus data yang sudah diisi, jika kamu terlalu lama membuka laman atau koneksi tidak stabil. Tapi keuntungan dari e-Filing yakni lebih praktis, tidak perlu mengunduh formulir, dan men-submit ulang.

Nah untuk melaporkan pajak, pastikan dokumen di bawah ini lengkap ya, Alterrans.
  • Electronic Filing Identification Number (EFIN)
  • Kata sandi
  • Nomor NPWP
  • Alamat email aktif
  • Bukti potong pajak
  • Rincian penghasilan lain di luar penghasilan karyawan
  • Daftar harta dan kewajiban akhir tahun (nomor rekening, nomor BKPP, dll)
  • Rincian Penghasilan Tidak Kena Pajak
Sudah lengkap semua dokumennya? Yuk simak cara melaporkan pajak menggunakan e-Form berikut ini.
  • Buka situs djponline.pajak.go.id.
  • Login dengan nomor NPWP dan kata sandi, serta kode keamanan
  • Jika kamu belum registrasi, klik ‘Belum Registrasi’.
  • Setelah Login berhasil, pilih menu ‘Lapor’, maka akan muncul e-Form PDF (versi baru), dan di bagian kedua ada format e-Form (versi lama).
  • Pilih salah satu e-Form, maka akan muncul menu untuk mengunduh formulir SPT Tahunan, yaitu aplikasi form viewer, petunjuk instal Adobe Acrobat Reader (untuk e-Form PDF) atau aplikasi form viewer (untuk e-Form .xfdl), dan petunjuk pengisian e-Form.
  • Pilih jenis formulir yang akan digunakan, lalu unduh dengan aplikasi form viewer.
  • Isi dengan lengkap formulir SPT, setelahnya laporkan SPT e-Form secara online dengan membuka website yang sama
  • Setelah Login, masukkan kode verifikasi yang dikirim melalui email, kemudian klik tombol Submit.
  • Bukti penerimaan elektronik akan dikirim via email oleh Ditjen Pajak.
Lalu bagaimana jika ingin lapor SPT Tahunan menggunakan e-Filing? Begini caranya.
  • Buka situs djponline.pajak.go.id
  • Login dengan nomor NPWP dan kata sandi, serta kode keamanan
  • Pilih menu ‘e-Filing
  • Klik tombol ‘Buat SPT’
  • Isi data dengan dokumen yang sudah disiapkan
  • Pilih jenis SPT Tahunan yang sesuai denganmu
  • Isi semua data SPT (tahun, status, pajak penghasilan, dan lainnya)
  • Klik tombol ‘Langkah Selanjutnya’
  • Setelahnya, akan muncul ringkasan SPT serta pengambilan kode verifikasi
  • Ambil kode verifikasi dengan cara klik menu ‘Di sini’
  • Kode verifikasi akan dikirim melalui email atau nomor handphone aktif
  • Kemudian, masukan kode verifikasi pada kolom ‘Kode Verifikasi’
  • Pilih tombol ‘Kirim SPT’
  • Setelah terkirim, bukti penerimaan elektronik akan dikirim via email oleh Ditjen Pajak.

Nah, demikian cara melaporkan SPT Tahunan melalui e-Form dan juga e-Filing. Yuk, laporkan pajak SPT Tahunan-mu sebelum kena pelaporan ditutup, dan kena denda, Alterrans!

LEADS: Apreasiasi Bagi Alterrans yang Giat Belajar

Hi Alterrans,

Masih ingatkah dengan LEADS? Yup, Learning & Development Awards sudah kita umumkan di akhir bulan lalu. Masih ingat enggak dengan para pemenangnya? Tenang, artikel ini dibuat untuk membuat teman-teman ingat lagi dengan Alterrans yang paling giat belajar. Siapa sajakah mereka?

Eits, tapi sebelum itu simak dulu empat kategori pemenang yang ada di LEADS berikut ini ya:

1. Most Learning Hours 

Pemenang dalam kategori ini adalah Alterrans yang memiliki jam belajar paling banyak selama tahun 2021. Jam belajar merupakan hasil akumulasi dari online course, training, hingga buku* yang tercatat dalam data tim L&D.

2. Most Courses

Pemenang dalam kategori ini adalah Alterrans yang paling banyak mengambil program  pengembangan diri, baik online/offline training, webinar, sertifikasi, atau pun buku.

3. Most certification 

Untuk kategori ini, pemenang kategori adalah Alterrans yang mengikuti sertifikasi terbanyak berikut dengan jam belajar paling banyak.

4. Inquisitive Team 

Tim pemenang dari kategori ini adalah tim yang memiliki rata-rata jam belajar paling tinggi dari keseluruhan tim di Alterra Head Office, Alterra Bills, dan Alterra Academy berikut dengan jumlah anggota tim yang berpartisipasi dalam kegiatan belajar.

Jadi, siapa aja nih para pemenang dari ke-empat kategori tersebut? Selamat kepada:

Pemenang Most Learning Hours

  • Juara 1: Ramdhan Hidayat, Head of Operations, Alterra Bills.
  • Juara 2: Bastian Rahmat, Senior IT Support & Facilities, Head Office.
  • Juara 3: Resita Sri Wahyuni, Software Engineer, Head Office.

Pemenang Most Certification

  • Juara 1: Erlandi, Internal Audit & Risk Management Sr. Manager, Head Office.
  • Juara 2: Muhammad Fadhil, IT Infrastructure Engineer, Head Office.
  • Juara 3: Bayu Aji, IT Infrastructure Engineer Lead, Head Office.

Pemenang Most Courses

  • Juara 1: Kania Nur Sawitry, Software Engineer, Alterra Bills.
  • Juara 2: Rahmad Bayu, Software Engineer, Alterra Academy.
  • Juara 3: Fahmi Syahrulah, Software Engineer, Head Office.

Pemenang Inquisitive Team:

  • TEC – INFRA

Dengan begitu, para pemenang akan mendapatkan hadiah sebagai berikut:

Kategori Individual:

  • Juara 1: Voucher Sepulsa sebesar Rp500.000
  • Juara 2: Voucher Sepulsa sebesar Rp400.000
  • Juara 3: Voucher Sepulsa sebesar Rp200.000

Kategori Tim:

  • Satu tim yang menjadi pemenang akan mendapatkan Voucher Sepulsa sebesar Rp1.350.000.

Keseluruhan hadiah Voucher Sepulsa hanya bisa digunakan untuk membeli voucher Udemy ya.

 

Dengan berakhirnya LEADS, bukan berarti kamu juga berhenti belajar ya Alterrans. Ingat, Alterra selalu ingin menjadi workplace yang bisa membuat kamu lebih grow. Untuk itu, LEADS hadir sebagai bentuk apresiasi perusahaan bagi kamu yang giat belajar. Kamu keren!

Sampai bertemu di LEADS tahun depan~

Love Yourself Before Others?

Hi Alterrans!

You may notice that the self-love movement gains more awareness these days, which is good! It’s very easy to spot a poster or content that says something like “love yourself!” or “love yourself before you love others” on social media such as Instagram. But… 

Is it true that you gotta fully love yourself before anyone else? Should we be emotionally, physically, socially, and spiritually healthy before getting into a relationship?

Well, self-love is different from isolating ourselves from others in order to put ourselves first. No one will get better when being alienated tho. Self-love is also deeper than some routines we know as self-love acts such as taking long baths, doing skin-care, or having a trip alone. Those are definitely great, but when the gap between us and our friends and family grows wider, it can help us to think about what self-love looks like in real practice.

Don’t mistake self-love for self-reliance

Some alone time like treating ourselves to something nice, putting on a facemask, cooking a nice meal for one can be great. But that’s more of self-reliance than self-love. Instead, self-esteem is closely tied to self-love, which is the ability to recognize ourselves as flawed, imperfect beings while still holding ourselves in high regard. It’s like the ability to prevent ourselves from slipping into the abyss of self-hatred.

Bear with your messy thoughts and feelings

Our thoughts and feelings can be messy and make us feel terrible but that never means we’re doing life wrong. Difficult emotions are an unavoidable aspect of being a fully functioning, messy human being. So allowing space for our emotions, rather than rushing to our emotional exits, humiliating or ‘shoulding’ ourselves out of what we’re feeling, is part of the effort of loving ourselves.

Self-love is not easy

There’s a day when we make a mistake and feel bad. We don’t always like ourselves very much. It’s okay, let’s start with self-compassion, give yourself a little empathy and gentleness just like how you do to your loved ones. Self-love is no different from every other skill we have to learn, it takes practice and constant work.

Let others in on it

Loving ourselves doesn’t have to be a radically individualistic pursuit. It’s also allowing others to love us even when we feel unlovable. Because even when we try our best to love ourselves, deal with our emotions, understand, praise and feel confident towards ourselves, we still tend to beat ourselves hard for not doing it perfectly. Letting others in will make us realize that we’re never all alone in this battle. Reach out for help if you are overwhelmed. Let’s challenge ourselves to let people in on what’s truly going on with us. 

So actually it’s not true that we have to be full and complete before loving others. In fact, we need them to complete our journey of self-love. May this year comes along with the strength to love ourselves even more.

 

Source: theselfspace.com

Ngasih Feedback Pake SPEDA??

“Feedback is a gift” gitu kata orang-orang, feedback adalah hadiah. Iyah, karena feedback bisa membuat kita tau apa yang jadi kelemahan dan kekuatan diri kita. Kalo kita tau kelemahan dan kekuatan kita, kita jadi bisa fokus menyusun strategi untuk masa depan kita. Tiap orang punya strategi yang beda-beda, ada yang fokus sama kekuatan aja, kelemahannya ya udah dimaklumi aja, selama tidak mengganggu orang lain. Tapi ada juga yang fokus mengurangi kelemahannya, supaya jadi punya lebih banyak kekuatan. Nah, karena kita udah tau gimana pentingnya feedback, udah gak ada alesan lagi buat kita untuk gak menerima dan memberi feedback. Iya iya, terus gimana caranya ngasih feedback supaya bisa membantu orang lain ? Sebelum kesitu, kamu perlu tau dulu, feedback itu ada dua jenis : apresiasi (pujian) dan kritik (saran perbaikan). Keduanya dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih baik lagi.

Nah, sekarang gimana caranya ngasih feedback yang berkualitas? Caranya pake SPEDA! Ah, apaan sih, kok feedback pake speda, gimana caranya coba? 

Gini nih, SPEDA itu singkatan dari Situasi, PErilaku, DAmpak. Jadi, waktu kita ngasih feedback ke orang mau dalam bentuk apresiasi ataupun kritik, jangan melakukan cuma sekedar “analisis lo keren bro!”, atau “presentasi lo gak bagus deh sis!”. Gunakan SPEDA ini supaya jelas konteksnya dan kenapa itu bagus/kurang bagus.

Situasi, Jelaskan Situasinya. Situasi disini adalah waktu, tempat, di event apa.

Perilaku, Perilaku apa yang harus diperbaiki.

Dampak, apa dampak yang terjadi di situasi diatas dengan perilaku diatas.

Contohnya : “Pada saat presentasi anggaran dengan Management kemaren, Kamu salah masukin perhitungan, itu perhitungan tahun sebelumnya, sehingga rencana/insight yang kamu provide jadi gak relevan lagi, Management akan menilai tim kita jadi gak reliable nantinya”

 

Nah kita coba breakdown yah :

Pada saat presentasi anggaran dengan Management kemaren. Ini menunjukkan situasi yang dihadapi, waktu dan event apa.

Kamu salah masukin perhitungan, itu perhitungan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan perilaku apa yang mau dikasih feedback.

Sehingga rencana/insight yang kamu provide jadi gak relevan lagi, Management akan menilai tim kita jadi gak reliable nantinya. Ini menunjukkan dampak apa yang terjadi ketika perilaku tersebut tidak diperbaiki.

 

SPEDA ini juga kita bisa gunakan untuk memberikan Apresiasi loh. Contohnya : 

“Pas diskusi tentang Project XYZ tadi, analisis kamu bener-bener tajam dan data-driven, tim jadi bisa semangat nih ngejalanin project ini lagi”

Gimana ? gampangkan, kamu bisa langsung praktekin nih kalo mau ngasih feedback. Apa untungnya pake SPEDA pas ngasih feedback? 

  1. Dengan konteks yang lebih spesifik, orang akan dengan mudah mencerna maksud kita.
  2. Penerima Feedback bisa langsung mengetahui dampak positif/negatif dari perilakunya dia
  3. Menghindari labeling. Ketika kita memberikan feedback dengan spesifik, itu akan memberikan kita konteks. Sehingga membatasi kita untuk tidak memberi label yang general kepada seseorang atas perilaku yang dia lakukan beberapa kali. Bayangkan kalo kita dikasih feedback sama seseorang : “kamu tuh ceroboh”. Label ini akan sangat membekas dan membuat seseorang jadi trauma menerima feedback.
  4. Orang akan lebih senang menerima feedback dari kita, sehingga besok besok dia bakalan dateng ke kita untuk minta feedback deh dannnn mereka juga akan senang memberikan feedback kepada kita.

 

Nah, dah tau kan caranya ngasih feedback pake SPEDA? Tapiiii, supaya tenang pake SPEDA cek dulu REM. apalagi sih dur, REM itu kependekan dari:

Rendah hati, Evaluasi, Menyegerakan.

Rendah hati

Berikan Feedback dengan Rendah Hati, Open-minded, sadari bahwa apa yang kamu omongin bisa aja salah. Jangan arogan, jadilah orang yang ingin tahu (curious). Dengarkan untuk mengerti.

Evaluasi prilaku/hasil bukan personal

Berikan feedback atas apa yang sudah dikerjakannya, bukan tentang dirinya. Mengatakan “Presentasi tadi bagus banget desain slidenya menarik, jelas, dan cara kamu membawakannya sangat interaktif” itu lebih baik daripada mengatakan “Kamu keren deh pas presentasi tadi”

Menyegerakan

Berikan feedback dengan segera, karena akan mempermudah dan mempercepat prosesnya. Orang jadi gak perlu waktu lama dan susah payah mengingat kapan, dimana, apa yang sedang dibicarakan.

 

Selamat memberikan Feedback dengan SPEDA, jangan Lupa nge-REM!

×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.