Retrospective setahun bersama Alterra
Opinions are my own. Setahun bersama Alterra (sebelumnya Sepulsa), tidak sedikit hal yang terjadi. Namun apa yang akan saya tulis tidak akan mungkin mencakup semuanya, akan ada banyak hal yang terlewat. Ini hanyalah sekelumit kisah yang saya alami secara garis besar. Well, tanpa membuang waktu terlalu lama, mari kita mulai.
The Good
All who come leave as family. Suasana kekeluargaan yang sangat terasa saat awal pertama kali masuk hingga saat ini. Bagi saya (karyawan baru saat itu), lingkungan yang seperti Alterra membuat saya merasa diterima dan nyaman.
Ketika bekerja di dalam sebuah tim pun, Alterrans sangat menghargai satu sama lain. Para anggota tidak segan untuk saling mengoreksi tanpa merasa sakit hati. Demikian pula dengan apresiasi dan pujian.
Berbicara tentang apresiasi, Alterra memiliki yang disebut dengan Wall of Praise, tempat di mana kita bisa mengapresiasi sesama Alterrans secara terbuka.
The Bad
Friday I’m in love, sudah menjadi rahasia umum Jumat adalah hari yang paling dinanti, terutama bagi employee. Hari sebelum akhir pekan, berakhirnya weekday yang padat akan aktivitas kerja, energi rasanya begitu banyak terkuras.
Alterra, di sisi lain, banyak sekali memiliki kegiatan di luar kerja, olahraga rutin mulai dari renang hingga futsal, training yang difasilitasi kantor, sharing session baik internal atau sebagai public speaker di komunitas luar. Semua itu opsional, tapi dengan lingkungan yang sangat energik rasanya mustahil untuk tidak berpartisipasi.
Jadi, di mana “bad”-nya? It’ll be bad if your body is not ready.
The Ugly
A pinch of micin
A dash of kindness
A spoonful of laughter
And a heap of LOVE!